Well-being di Tempat Kerja? Mulai dari Diri Sendiri Dong!

Indraawahyudii_
DOT Intern
Published in
3 min readAug 29, 2019

Di zaman yang serba mengedepankan perubahan ini banyak dari kita yang terkadang terlalu pasif terhadap lingkungan kita. Kita terkadang lupa caranya bersikap dengan teman sekelas kita atau rekan kerja kita bahkan tetangga sekitar kita. Sebagai contoh dilingkungan kerja kita sering kita jumpai dimana suatu situasi rekan kita yang sedang memiliki mood yang kurang baik entah karena hal pribadinya atau sebagainya, dan kita tidak sengaja bertindak over reaktif atau sebaliknya yang menyebabkan rekan kita merasa tidak nyaman bahkan sampai memperburuk suasana hatinya. Alangkah lebih baik jikalau kita perlahan mengubah pola perilaku kita dengan sewajarnya dan membuat rekan bicara kita nyaman dengan keberadaan kita.

Banyak perusahaan ataupun manager-manager yang menggerakkan langkah-langkah untuk mempromosikan kesehatan mental di tempat kerja atau untuk mendukung karyawan yg mengalami gangguan mental akan merasakan (meraih) manfaatnya bukan saja pada taraf kesehatan mental dari karyawannya saja tetapi juga pada tingkat produktivitas kerja di tempat kerja itu secara umum. Jikalau instansi-intansi yang menginginkan kesehatan mental di tempat kerjanya, maka caranya ialah bagaimana penerapan well-being di tempat kerja.

Apa itu psychological well-being? Menurut Psikolog Carol .D Ryff (1989), yang dimaksud dengan well-being itu adalah kondisi di mana seseorang bebas dari aneka tekanan dan masalah mental dan mampu menerima dirinya/kehidupan masa lalunya (self-acceptance); mengalami pengembangan ataupun pertumbuhan diri (personal growth); keyakinan bahwa hidupnya bertujuan dan bermakna (purpose in life); memiliki kualitas hubungan positif dengan orang lain; ada kapasitas untuk mengatur kehidupannya dan lingkungannya secara efektif (environmental mastery), dan mampu untuk menentukan tindakan sendiri (autonomy).

Psychological well being ini di dalam diri individu dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain: faktor demografis (usia, jenis kelamin, status sosial ekonomi), faktor dukungan sosial, faktor religiusitas, kemampuan pribadi (skill), budaya, serta faktor kepribadian. Dalam well-being ini dijelaskan bahwa dalam diri manusia Dua konsep fungsi positif untuk meningkatkan kesejahteraan psikologisnya, diantaranya:

  • Bagaimana individu membedakan hal positif dan negatif akan memberikan pengaruh pengertian kebahagiaan.
  • Menekankan kepuasan hidup sebagai kunci utama menciptakan kesejahteraan.

Penerapan well being di tempat kerja yaitu dapat dimulai dari diri kita sendiri, karena seperti kata pepatah “segala sesuatu berawal dari diri sendiri” untuk dari itu penulis mengajak para pembaca agar mau menerapkan well-being di tempat kerja yaitu mampu untuk:
1. Menerima diri dan menjadikan masa lalu diri kita menjadi batu loncatan kita untuk menjadi lebih baik lagi
2. Meyakini bahwa kita hidup memiliki tujuan yang berguna untuk diri kita dan orang lain.
3. Mampu mengendalikan lingkungannya dengan sifat positif dalam berhubungan dengan orang lain
4. Mampu untuk mengatur tindakan yang baik dan mana yang tidak baik di lingkungannya.

--

--

Indraawahyudii_
DOT Intern

I’am Mochamad Indra Wahyudi |Psychologist | “By Grace Through The Faith”