Belajar Laravel (Chapter 1 | Instalasi dan Konfigurasi)

Tobi Ahmad
dotlocal
Published in
5 min readMar 25, 2020

Sebelum kita belajar cara menginstal framework Laravel, kita harus persiapkan terlebih dahulu beberapa persyaratan yang harus kita lakukan.

Prerequisites

Pastikan kita sudah mengerti tentang dasar-dasar PHP, MVC atau saya sarankan sudah mencoba framework codeigniter terlebih dahulu.

Scope of This Chapter

Pada chapter ini kita akan membahas tentang cara menginstal laravel, instalasi composer dan konfigurasi laravel. Adapun versi yang digunakan pada tutorial ini framework Laravel versi 7.x.

Kebutuhan Sistem

Framework Laravel mendukung webserver seperti apache dan nginx. Pastikan kita sudah menginstall XAMPP atau menginstall PHP manual, kebetulan komputer yang saya gunakan menggunakan sistem operasi Ubuntu jadi bisa instalasi secara individu Apache, PHP, MySQL. Saya sarankan bisa install secara individu ya, sekalian belajar untuk nantinya deploy di server. Berikut beberapa persyaratan yang wajid kita install di komputer :

  • PHP ≥ 7.2.5
  • BCMath PHP Extension
  • Ctype PHP Extension
  • Fileinfo PHP extension
  • JSON PHP Extension
  • Mbstring PHP Extension
  • OpenSSL PHP Extension
  • PDO PHP Extension
  • Tokenizer PHP Extension
  • XML PHP Extension

Composer

Untuk bisa menginstall laravel kita membutuhkan aplikasi yang namanya composer. Selain framework laravel, composer bisa juga digunakan di PHP native atau framework lainnya. Composer adalah aplikasi yang digunakan untuk mengatur library-library php yang ada didalam project kita, istilahnya ialah Dependency Manager PHP. Untuk mempelajari lebih lanjut bisa lihat di dukumentasinya https://getcomposer.org/doc/. Untuk menginstall composer bisa donwload di https://getcomposer.org/download/, untuk sistem operasi Unix jalankan terminal dan masukan perintah berikut:

php -r “copy(‘https://getcomposer.org/installer', ‘composer-setup.php’);”php -r “if (hash_file(‘sha384’, ‘composer-setup.php’) === ‘e0012edf3e80b6978849f5eff0d4b4e4c79ff1609dd1e613307e16318854d24ae64f26d17af3ef0bf7cfb710ca74755a’) { echo ‘Installer verified’; } else { echo ‘Installer corrupt’; unlink(‘composer-setup.php’); } echo PHP_EOL;”php composer-setup.phpphp -r “unlink(‘composer-setup.php’);”

Menggunakan Composer

Pada framework Laravel composer.json sudah disediakan, berikut untuk penggunakan dasar composer, masuk ke project laravel.

composer create-project
Perintah untuk membuat project baru.

composer install
Perintah itu ialah untuk melakukan instalasi package yang ada dibagian require pada file composer.json.

composer update
Perintah untuk mengupdate package.

composer require [nama-package]
Perintah untuk menginstall package baru. Untuk perintah lainnya bisa menggunakan composer — help.

Install Laravel

Jadi pastikan Composer sudah sudah terinstall pada komputer ya.

Pertama, gunakan perintah composer create-project di terminal.

composer create-project --prefer-dist laravel/laravel blog

makan terminal kita akan muncul berikut ini:

Hasil output composer create-project

Setelah instalasi selesai, berikut ini struktur folder yang muncul:

Struktur folder Laravel

Local Development Server

Untuk pengembangan secara local dan kita ingin mengunakan PHP’s build-in development server sebagai server di aplikasi, kita bisa menggunakan perintah Artisan serve. Perintah tersebut akan menjalankan server web melalui http://localhost:8000/. Masuk project blog yang kita buat, kemudian jalankan perintah berikut:

php artisan serve

Setelah itu buka web browser chrome dan akses http://127.0.0.1:8000

Tampilan Laravel

Konfigurasi

Direktori Public

Setelah selesai instalasi Laravel, kita bisa mengkonfigurasikan web server ducument / web root ke direktori public. File index.php yang ada di folder public ini adalah file php yang digunakan untuk menerima semua request yang masuk ke website kita. Kita bisa lihat dan pelajari apa saja yang ada pada file index.php seperti require autoload.php pada folder vendor.

File Konfigurasi

Semua konfigurasi yang ada pada framework Laravel disimpan pada direktori config.

Direktori Permissions

Setelah install Laravel, pastikan kita konfigurasi permission. Direktori seperti storage dan bootstrap/cache harus dalam keadaan writable atau dapat diakses oleh web server. Berikut perintah yang digunakan pada OS unix.

sudo chgrp -R www-data storage bootstrap/cache
sudo chmod -R ug+rwx storage bootstrap/cache

Jika masih muncul error bisa dengan perintah pamungkas berikut

sudo chmod -R 777 bootstrap/cache
sudo chmod -R 777

.Env

Kumpulan variable konfigurasi yang dibutuhkan di file config atau lainnya. untuk load variable tersebut bisa menggunakan function env(‘nama-key’). Library yang laravel gunakan ialah vlucas/phpdotenv.

Application Key

Langkah yang tidak boleh terlewatkan ialah set application key menggunakan random string. Jika kita menginstall menggunakan composer, key ini sudah dibuatkan dengan menggunakan perintah @php artisan key:generate, bisa kita lihat di file composer.json didalam project bagian array scripts yang berada paling bawah. String key ini dibuat pada file .env. Jika file .env belum tersedia bisa mengcopy dari file .env.example dan jalankan perintah

php artisan key:generate

maka hasilnya bisa dilihat di file .env

APP_NAME=Laravel
APP_ENV=local
APP_KEY=base64:WIcGd9yjV2jmJW6RHJOQ4ober6leVvD0RPr9ccbXl0g=
APP_DEBUG=true
APP_URL=http://localhost

untuk lokasi confignya berada di folder config/app.php dengan nama ‘key’

/*
| — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —
| Encryption Key
| — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — — —
|
| This key is used by the Illuminate encrypter service and should be set
| to a random, 32 character string, otherwise these encrypted strings
| will not be safe. Please do this before deploying an application!
|
*/
‘key’ => env(‘APP_KEY’),‘cipher’ => ‘AES-256-CBC’,

Database Konfigurasi

Untuk konfigurasi database kita bisa edit melalui file .env. Pada kali ini saya kasih contoh konfigurasi untuk database mysql, kita bisa mengisi isian berikut ini, disesuaikan dengan nama database, username dan password mysql:

DB_CONNECTION=mysql
DB_HOST=127.0.0.1
DB_PORT=3306
DB_DATABASE=laravel
DB_USERNAME=root
DB_PASSWORD=

untuk lokasi config database mysql berada di folder config/database.php.

'mysql’ => [
‘driver’ => ‘mysql’,
‘url’ => env(‘DATABASE_URL’),
‘host’ => env(‘DB_HOST’, ‘127.0.0.1’),
‘port’ => env(‘DB_PORT’, ‘3306’),
‘database’ => env(‘DB_DATABASE’, ‘forge’),
‘username’ => env(‘DB_USERNAME’, ‘forge’),
‘password’ => env(‘DB_PASSWORD’, ‘’),
‘unix_socket’ => env(‘DB_SOCKET’, ‘’),
‘charset’ => ‘utf8mb4’,
‘collation’ => ‘utf8mb4_unicode_ci’,
‘prefix’ => ‘’,
‘prefix_indexes’ => true,
‘strict’ => true,
‘engine’ => null,
‘options’ => extension_loaded(‘pdo_mysql’) ? array_filter([ PDO::MYSQL_ATTR_SSL_CA => env(‘MYSQL_ATTR_SSL_CA’),
]) : [],
],

Conclusion

Pada chapter ini kita sudah belajar tentang cara instalasi composer, instalasi laravel, menjalankan project di PHP’s build-in development server dan konfigurasi

Next Chapter

https://medium.com/dotlocal/belajar-laravel-chapter-2-pengaturan-virtual-host-f4d7ea983aa2

Support the Author

Jika ada yang mau saran dan support saya untuk menulis, bisa hubungi saya di email tobidsn@gmail.com

Cheers
Tobi Ahmad
Founder of Dot Local

--

--

Tobi Ahmad
dotlocal

Web Developer, Blogger, & Open source enthusiast.