Cara Menggunakan Listener pada JMeter

Diana Octaviana
DSF Web Services Engineering
4 min readMay 25, 2023

Sebagai seorang Quality Assurance (QA) Engineer, saya bertanggung jawab melakukan sejumlah pengujian dan memastikan produk digital yang dikembangkan berfungsi dengan baik. Salah satu jenis pengujian yang dilakukan yaitu performance testing. Ini bertujuan untuk menguji kecepatan, waktu respons, stabilitas, keandalan, skalabilitas, dan penggunaan sumber daya software di bawah beban kerja yang ditentukan.

JMeter adalah aplikasi open source berbasis Java yang dapat digunakan untuk melakukan performance testing. Aplikasi ini dapat digunakan untuk menganalisis dan mengukur beban yang dapat ditanggung oleh web, aplikasi File Transfer Protocol (FTP), dan database server. Untuk melihat hasil performance test yang dilakukan, kita dapat menggunakan Listener.

Apa Itu Listener?

Listener adalah komponen pada JMeter untuk menunjukkan hasil skenario yang kita susun (samples). Hasil pada performance test ini dapat dilihat dalam bentuk tabel, diagram garis, diagram batang, log maupun dalam bentuk tree.

Illustration by DSF Web Services & Freepik

Ada dua cara menggunakan JMeter yaitu dengan menggunakan antarmuka grafis (Graphical User Interface/GUI) ataupun non-GUI. JMeter GUI tidak dirancang untuk menjalankan beban tinggi dan menghabiskan sumber daya yang dapat membebani server. Namun mode ini diperlukan untuk merekam, membuat skrip, dan debugging, sehingga hampir wajib digunakan sebelum eksekusi. Dalam artikel ini kita akan menggunakan GUI untuk melihat hasil tes yang akan kita lakukan.

Bagaimana Cara Menggunakan Listener?

Pertama, kita sudah harus membuat test plan terlebih dahulu. Setelah itu, kita membuat thread group untuk mengisikan berapa jumlah thread (virtual users) yang akan digunakan, berapa lama akan melakukan eksekusi thread group (ramp-up period), serta jumlah pengulangan percobaan eksekusi (loop count).

Setelah thread group dibuat, kita menambahkan config element. Dikarenakan aplikasi yang akan kita tes kali ini adalah berbasis web, config element yang kita gunakan kali ini adalah HTTP Request. Pada HTTP Request ini kita mengisi protocol (http), server name, dan path-nya. Setelah itu baru kita bisa menambahkan Listener. Caranya, klik kanan pada Thread Group > Add > Listener > Pilih jenis listener yang diinginkan.

Ada beberapa tipe Listener yang dapat kita gunakan. Mari kita bahas satu per satu.

  1. Summary Report
Contoh tampilan Listener Summary Report.

Format pada Summary Report berbentuk tabel. Pada Summary Report kita dapat melihat jumlah sampel, rata-rata waktu respons, minimal waktu respons, maksimal waktu respons, standar deviasi waktu dari sampel, persentase request error, throughput, jumlah kilobita (kb) yang diterima dan dikirim per detik selama testing, dll.

2. Aggregate Report

Contoh tampilan Listener Aggregate Report

Sama seperti Summary Report, Aggregate Report menampilkan hasil testing ke dalam bentuk tabel. Setiap request akan memperlihatkan jumlah sampel, rata-rata waktu respons, nilai tengah jumlah waktu, waktu terpendek dan terpanjang yang dibutuhkan tiap sampel, presentase dari request error, throughput, jumlah kb yang diterima dan dikirim per detik selama testing. Tidak hanya itu, Aggregate Report juga menampilkan data persentil. Ini yang membedakannya dengan Summary Report. Namun, perhitungan persentil ini memerlukan memori tambahan sehingga lebih banyak memakan memori.

3. View Results Tree

Contoh tampilan Listener View Results Tree

Kita dapat melihat detail request dan respons dari semua sampel dengan menggunakan View Results Tree. Selain menampilkan respons, kita dapat melihat waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan respons. Hasil tes yang ditampilkan pada sample result seperti nama thread, waktu tes dimulai, latensi, jumlah eror, data respond header, dan lain-lain.

4. Graph Result

Contoh tampilan Listener Graph Result

Pada graph result, kita dapat melihat perubahan kinerja sistem ketika melakukan testing. Terutama saat kita memberikan beban yang berbeda dalam bentuk grafik. Grafik ini biasanya disajikan dalam lima garis dengan warna yang berbeda. Warna hitam menunjukkan sampel yang digunakan, warna biru untuk rata-rata dari seluruh sampel, warna ungu menunjukkan nilai tengah (median) dari waktu sampel, warna merah untuk menunjukkan standar deviasi, dan warna hijau untuk memperlihatkan throughput (jumlah waktu actual request yang ditangani server). Nilai throughput ini juga mencakup delay time (jika kita menambahkan kondisi delay).

Masih ada banyak lagi Listener yang dapat kita gunakan. Aggregate graph misalnya, yang mirip dengan aggregate report, namun dengan bentuk yang berbeda (hasil tes ditampilkan dengan bentuk diagram batang). Ada pula response time graph, view results in table, dan masih banyak lagi.

Akhir kata, Listener merupakan salah satu komponen yang penting dan berguna ketika melakukan performance testing. Kita dapat memperoleh informasi yang diperlukan dan dapat menggunakannya sebagai bahan evaluasi serta dapat memberikan pengalaman pengguna yang lebih baik.

Referensi:

https://jmeter.apache.org/

--

--