Peluang Karir Metocean Engineer bagi Lulusan Oseanografi
Jurusan oseanografi nggak melulu pergi ke laut, Pekerjaan di bidang oseanografi juga bisa bergelut dengan data-data analisis dan statistika. Yuk, simak pembahasannya!
Peluang karir jurusan oseanografi tidak main-main, banyak perusahaan-perusahaan dari luar negeri maupun dalam negeri yang membutuhkan tenaga yang ahli di bidang oseanografi. Nah, kabar baik buat kamu yang ingin berkarir di bidang oseanografi, artikel ini menjadi pilihan yang tepat untuk menentukan langkah yang harus mulai di rancang!
Walaupun mempelajari fenomena fisis laut, peluang kerja di jurusan oseanografi tidak melulu bekerja di lapangan (ke laut). Pekerjaan di bidang oseanografi juga bisa melaukan perencanaan, desain, dan realisasi proyek yang bergelut dengan data-data analisis dan statistika. Peluang karir yang bergerak di bidang ini yaitu metocean engineer.
Metocean Engineer- tidak melulu bekerja di laut
Metocean engineer merupakan sebuah pekerjaan dimana akan bertanggung jawab melakukan pemodelan dan analisis lanjutan proses meteorologi, oseanografi, dan klimatologi untuk mendukung desain dan pengoperasian kegiatan dan proyek kelautan. Karir ini familiar dengan proyek-proyek offshore wind industri, tetapi jika di Indonesia biasanya dilakukan pada offshore structure seperti oil rig, fish farm, dll.
Nah, bagaimana kualifikasi untuk berkarir di bidang metocean engineer dan langkah yang harus dipersiapkan?
Demi membahas itu, kami mengundang Lizar Afiq Fadli, seseorang yang sudah tahun ke 3 berkarir di bidang metocean engineering. Kak Lizar memang dari semenjak berkuliah di jurusan oseanografi sudah ada minat di bidang pemodelan oseanografi. Tak heran, sekarang Kak Lizar meneruskan peminatannya sehingga berkarir sebagai Metocean Consulting Partner di PT Bhumi Warih Geohydromatics.
Pengalaman merupakan guru terbaik, oleh karena itu Kak Lizar membagikan pengalamannya selama berkarir di bidang metocean engineering. Nahh, sebagai metocean engineer, berikut hal-hal yang harus dilakukan atau dipertanggung jawabkan kepada perusahaan, yaitu :
- Menghasilkan dasar desain metocean untuk struktur pesisir dan lepas pantai melalui pemodelan gelombang, hidrodinamika dan atmosfer dan analisis statistik.
- Pemrosesan data seperti data dan pengukuran model global
- Lakukan analisis statistik untuk memberikan nilai desain
- Mendokumentasikan pemodelan dan pemrosesan data dalam laporan bahasa Inggris yang ditulis dengan baik
- Ikut serta dalam pengembangan teknologi, metode, dan alat baru untuk studi metocean dan berkontribusi pada program R&D
- Mengelola proyek dan menulis proposal dan laporan teknis
Keahlian apa sih yang harus dimiliki seorang metocean engineer?
Menurut Kak Lizar, Keahlian yang diperlukan untuk menjadi metocean engineer tidak hanya modeling dan statistikal, tetapi ilmu yang harus dimiliki adalah pemahaman mengenai physical Oseanography, meteorologi (atmosfer) meliputi bagaimana cyclon condition, badai, gas. Pemahaman ini diujikan dengan kemampuan memodelkan dan menganalisis secara statistik sehingga kemudian dapat mengambil kesimpulan.
Program-program yang digunakan dalam memodelkan komponen-komponen metocean ada beberapa, seperti Delft, Mike 2021, dan SMS. Sedangkan analisis statistik menggunakan program seperti SPSS, WAVO, Inhals (program yang dibuat sendiri baik melalui Matlab, Phyton, dll)
Seorang metocean engineering ini pun juga harus bisa berkontribusi terhadap program riset dan development dari tools maupun metode atau teknologi di bidang metocean studies. Kak lizar sendiri berkontribusi terhadap perusahaan dalam pembuatan sistem automasi peramalan cuaca untuk maritime corporational. Sistem ini bekerjasama dengan banyak pihak seperti meteorologi dan geografi.
Apa saja kualifikasi menjadi seorang metocean engineer?
Seorang metocean engineer kualifikasinya tidak main-main lohh, kamu harus punya kemampuan yang mumpuni pada bidang-bidang tertentu untuk bisa menarik di mata perusahaan. Ya, bagaimanapun juga, perusahaan ingin merekrut orang-orang kompeten yang serba bisa dan mau belajar lebih. Sebagai seorang yang dulu mencari-cari pekerjaan di bidang ini, Kak Lizar membagikan beberapa ulasan dan tips tentang kualifikasi berdasarkan pengalamannya.
- MSc atau PhD dalam Coastal/Marine/Offshore Engineering, Oceanography, atau bidang terkait
- Sekitar 2–5 tahun pengalaman kerja yang relevan dengan latar belakang pendidikan yang kuat
Wah, pasti kamu bertanya-tanya bagaimana dengan lulusan S1 ya? Jangan khawatir dulu, kualifikasi pada point 1 dan 2 biasanya dibutuhkan bagi perusahaan-perusahaan besar yang skalanya sudah internasional. Sedangkan pada perusahaan-perusahaan mikro di Indonesia kualifikasi tersebut biasanya tidak terlalu dipertimbangkan. Jadi, jangan putus asa dulu ya. Masih banyak point kualifikasi lainnya loh.
- Memiliki pemahaman yang baik tentang proses metocean, teknik pemodelan dan pengukuran
Pemahaman ini dapat dilihat dari portofolio-portofolio yang pernah dibuat selama kuliah. Pemahaman ini dicerminkan dari skripsi maupun risetnya yang berkaitan dengan metocean proses. Jadi secara otomatis akan mempunyai pemahaman mendalam mengenai geombang, arus, dan sedimen transport. Semakin banyak riset mengarah tentang sistem, metode, dan program lalu berusaha menekmukan dan memecahkan sendiri maka akan sangat dicari oleh job hire.
Kemampuan yang dibutuhkan seorang metocean engineer ini seperti yang telah disebutkan diatas, dalam hal ini kamu harus bisa memahami konsep metocean proses. Dalam artian kamu tidak harus memiliki sertifikat tertentu seperti sertifikat CTA (sertifikat untuk surveyor) yang dimiliki oleh orag-orang lapangan seperti hidrographer.
Berarti metocean engineer tidak akan ke lapangan?
Belum tentu juga, sewaktu-waktu metocean engineer akan diajak oleh hidrographer untuk mengukur di lapangan. Oleh karena itu seorang metocean engineer ini harus lebih pintar dari hidrographer, hal ini dikarenakan akan mengolah data menjadi produk yang disebut metocean design basis. Output ini sangat penting untuk menjadi inputan offshore structure.
- Pengalaman dengan penerapan tools pemodelan numerik untuk gelombang dan hidrodinamika seperti perangkat lunak MIKE atau model atmosfer seperti WRF
- Pengalaman dalam analisis statistik seperti extreme value analysis, probabilitas gabungan, dll.
- Keahlian pemrograman yang sangat baik di Matlab/Python
Seperti yang sudah disebutkan tadi, mike adalah salah satu program untuk memodelkan oseanografi, sedangkan WRF adalah sebuah program untuk simulasi model atmosfer untuk angin, cuaca, dll. WRF biasanya di pelajari oleh orang-orang di bidang meteorologi. Kedua pengetahuan ini harus dipahami karena saling berkesinambungan.
- Kemampuan untuk menyampaikan dan menyajikan informasi teknis dan data dengan cara yang jelas dan tepat kepada klien kami
- Keterampilan komunikasi dan penulisan laporan yang sangat baik dalam bahasa Inggris
Selain skill yang mengarah ke bidang metocean, kamu juga harus memiliki kemampuan bahasa inggris yang baik. Karena seorang metocean engineer bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan asing. Seperti sepengalaman Kak Lizar yang menjalani proyek dengan perusahaan di amerika, kemampuan bahasa inggris sangat penting untuk komunikasi dan menulis laporan. Sangat disayangkan kalau seorang metocean engineer tidak bisa mengkomunikasikan apa yang diketahuinya kepada klien.
Ketrampilan komunikasi dan laporan dalam bahasa inggris adalah nilai tambahan untuk menunjukkan softskill. Tetapi, justru hal ini yang sangat dicari oleh perusahaan di bidang metocean.
- Terorganisir dengan baik dan mampu melacak banyak tugas
Seorang engineer terkadang harus menjadi project manager sehingga harus memahami pembagian waktu dan organisasi waktu. Dalam hal ini sepintar apapun kamu apabila memiliki manajemen waktu yang buruk maka kamu tidak masuk kualifikasi dari seorang engineer karena tidak bisa bertahan dalam pekerjaan ini.
Nahh, disinilah pengalaman organisasi itu perlu, bukan hanya di bidang metocean engineer saja, tetapi di semua bidang kualifikasi ini penting.
Apa yang perlu disiapkan bagi mahasiswa yang ingin terjun ke bidang metocean?
Kamu pasti bertanya-tanya dengan kualifikasi yang telah disebutkan diatas, apa yang harus dilakukan agar kualifikasi tersebut dapat terpenuhi? Bagi kamu yang masih duduk di bangku mahasiswa, kamu belum terlambat untuk mencapai karir impian menjadi seorang metocean engineer. Mari kita simak cerita pengalaman Kak Lizar yuk!
yang jadi pertanyaan, apakah kak Lizar memang dari semasa kuliah sangat tertarik di bidang metocean, sehingga fokus menempuh jalur lurus untuk menjadi seorang metocean engineer?
Bidang metocean sejak Kak Lizar kuliah masih asing di mata mahasiswa, sehingga hanya tau oseanografi saja. Namun dari dahulu pemahaman Kak Lizar adalah oseanografi berkesinambungan dengan database global dan ini sangat membutuhkan high presission waktu, artinya harus bisa melakukan otomatisasi.
Selama berkuliah S1 di Oseanografi UNDIP, Kak Lizar menjadi asisten perkuliahan salah satu dosen. Tantangan menjadi asisten perkuliahan tersebut adalah harus bisa memahami proses fisika oseanografi mampu merekonstruksi apa yang ada di buku teknik pantai dan SPM (Shore Protection Manual) 1984 ke dalam program MATLAB. Jadi tantangan tersebut membuat Kak Lizar mau mengulik sendiri tentang MATLAB.
Tak hanya asisten perkuliahan, Kak Lizar juga merupakan seorang asisten praktikum hidrodinamika dimana harus mampu merekonstruksi rumus perhitungan di dalam MATLAB. Sehingga ketika di interview saat akan menjadi metocean engineer, Kak Lizar dapat dengan mudah menjelaskan pemahamannya mengenai proses Metocean, teknik pemodelan, analitik, dan pengukuran.
Kemampuan Kak Lizar juga ditunjukkan dengan keberhasilannya dalam membuat alat otomatisasi pengukuran pasang surut. Berawal dari keluhan sulit menjangkau tempat survey dan pengukuran pasang surut yang harus berhari-hari, alat ini mampu mempermudah riset Kak Lizar sendiri.
Selain kemampuan di bidang metocean engineer, Kak Lizar juga paham di bidang web design dimana hal ini menjadi nilai tambah karena sistem untuk bisa publish data metocean biasanya menggunakan website.
Terlihat jelas bahwa Kak Lizar merencanakan jalan hidupnya agar jelas arahnya ketika lulus kuliah. Hal ini dibuktikan dengan keberhasilannya untuk menjadi seorang metocean engineer, disamping itu juga melanjutkan S2 Marine Engineering di ITB.
Wahh banyak sekali hal yang dapat kita pelajari dari pengalaman Kak Lizar ya. Semoga bagi kamu yang ingin berkarir di bidang metocean engineer mendapatkan gambaran sehingga dapat mempersiapkan jalur fokus menuju bidang metocean engineer.
“Bidang metocean engineer adalah hobi, untuk menjadi seorang metocean engineer dibutuhkan konsistensi dalam tujuan karirnya karena seorang metocean engineer di rancang untuk menjadi seorang profesional di bidangnya dengan design karir sepanjang 20 tahun kedepan. Seorang metocean engineer dituntut untuk memiliki skill pemrograman yang sangat baik, dan pemahaman mendalam terhadap metocean processes, modelling techniques and measurements.” — Lizar Afiq, Metocean Engineer