Tips Memilih Ikan Konsumsi Berkualitas dan Segar
Ikan sangat baik untuk dikonsumsi, hal ini dikarenakan ikan merupakan sumber protein terbesar. Selain itu, ikan mengandung lemak dan omega-3 terbaik yang sangat bermanfaat bagi kesehatan. Memilih kualitas ikan yang akan dimasak tentu saja mempengaruhi cita-rasa dari olahan ikan. Tak jarang, ketika berbelanja di pasar ikan maka akan lama dalam menentukan ikan mana yang akan dibeli. Belum lagi nanti ada acara tawar menawar yang sengit. Tapi tidak apa-apa echoners! yang penting ikan yang kita makan berkualitas bagus dan murah tentunya!
Kandungan gizi pada ikan
Seperti yang kita ketahui, ikan ada 2 jenis yaitu ikan air tawar dan air laut. Keduanya merupakan makanan sumber protein yang sangat penting untuk pertumbuhan tubuh. Ikan mengandung 18 % protein terdiri dari asam-asam amino esensial yang tidak rusak pada waktu pemasakan. Kandungan lemaknya 1–20 % lemak yang mudah dicerna serta langsung dapat digunakan oleh jaringan tubuh. Kandungan lemaknya sebagian besar adalah asam lemak tak jenuh yang dibutuhkan untuk pertumbuhan dan dapat menurunkan kolesterol darah.
Tidak hanya itu, karena memiliki protein tinggi, ikan dikenal sebagai makanan yang bisa mencerdaskan. Tak heran jika sedari kecil kita sering disuruh makan ikan oleh orang tua kita. Ikan dapat memberikan sumbangan yang tinggi pada jaringan tubuh kita. Tetapi tak jarang banyak yang melupakan untuk memakan ikan, karena lebih memilih daging-dagingan seperti ayam atau yang lainnya. Adsorbsi protein pada ikan lebih tinggi dibandingkan ayam, sapi dan lain-lain loh echoners!
Mengapa begitu ya?
Daging ikan mempunyai serat-serat protein lebih pendek daripada serat-serat protein daging sapi atau ayam. Oleh karena itu ikan dan hasil produknya banyak dimanfaatkan oleh orang-orang yang mengalami kesulitan pencernaan sebab mudah dicerna.
Kandungan gizi pada ikan :
1. Protein
Protein ikan sangat mudah dicerna, sehingga baik bagi balita yang sistem pencernaannya belum sesempurna orang dewasa.
Kandungan protein ikan lebih tinggi dari protein serealia di kacang-kacangan, setara dengan daging, sedikit dibawah telur.
Protein ikan mengandung berbagai asam amino dalam bentuk yang mendekati asam amino didalam tubuh manusia. Komposisi asam amino protein ikan juga lebih lengkap dibanding bahan makanan lain, salah satunya taurin, sangat bermanfaat merangsang pertumbuhan sel otak balita.
2. Lemak
Asam lemak ikan merupakan asam lemak essensial yang sifatnya tidak jenuh. Asam lemak tidak jenuh sangat bermanfaat untuk mempertahankan kesehatan tubuh dan menjaga kestabilan kadar kolesterol.
Beberapa ikan yang berasal dari laut dalam seperti salmon, tuna, sarden dan makarel, mengandung asam lemak yang tergabung dalam kelompok asam lemak omega 3. Yang paling dominan dari kelompok ini adalah asam eikosapentaenoic (EPA) dan asam docosaheksaenouic (DHA). Keduanya bermanfaat dalam menurunkan kolesterol dalam darah dan meningkatkan pertumbuhan sel-sel otak sikecil
3. Vitamin
Berbagai ikan mengandung vitamin A, B6, B12 dan D. Vitamin A banyak terdapat pada minyak hati ikan bermanfaat mencegah kebutaan pada anak. Vitamin B 6 membantu metabolisme asam amino dan lemak serta mencegah anemia dan kerusakan syaraf. Vitamin B12 bermanfaat dalam pembentukan sel-sel darah merah, membantu metabolisme lemak, dan melindungi jantung juga kerusakan syaraf.
Vitamin D selain terdapat dalam daging ikan, juga pada telur serta minyak hati ikan. Vitamin ini penting bagi pertumbuhan dan kekuatan tulang.
4. Mineral
Beberapa mineral yang terkandung dalam ikan antara lain: zat besi, yodium, selenium, seng, dan flour. Zat besi jauh lebih mudah diserap tubuh ketimbang dari sumber lain seperti serealia atau kacang-kacangan. Zat besi membantu mencegah terjadinya anemia.
Yodium mencegah terjadinya penyakit gondok serta hambatan pertumbuhan anak, bahkan juga kecerdasannya.
Selenium berperan membantu metabolisme tubuh dan sebagai antioksidan yang melindungi tubuh dari radikal bebas, antioksidan bisa mencegah terjadinya penyakit degeneratif seperti jantung koroner.
Seng membantu kerja enzim dan hormon.
Fluor menguatkan serta menyehatkan gigi si kecil.
Nah untuk memaksimalkan kandungan gizi yang terkandung pada ikan, maka kita harus memakan ikan dengan kualitas ikan yang baik yang bisa ditandai dari kesegarannya. Kesegaran ikan bisa dilihat dengan kasat mata melalui beberapa ciri-ciri tertentu pada tubuh ikan.
Tips Memilih Ikan dengan Kualitas Baik
Pemerintah Indonesia sendiri telah menentukan standar ciri ikan segar yang dituangkan dalam SNI 2729:2013 tentang Ikan segar yang dikeluarkan oleh Badan Standarisasi Nasional (BSN). Perhatikan ciri-ciri tubuh ikan ini ya Echoners, jangan sampai salah pilih! :D.
Mata Ikan
Ikan yang segar memiliki bola mata yang cembung, kornea dan pupil jernih, mengkilap, dan memiliki warna yang spesifik sesuai dengan jenis ikan masing — masing.
Sementara ikan yang tidak segar memiliki ciri berupa bola mata yang sangat cekung, kornea sangat keruh, pupil abu-abu dan tidak mengkilap. Ikan yang memiliki mata kusam sebetulnya masih aman untuk dikonsumsi. Namun, ikan tersebut telah melewati saat terbaiknya untuk dikonsumsi.
Insang
Jangan lupa untuk mengecek insang ikan, pastikan insang berwarna merah dan terasa kenyal jika disentuh. Karena insang yang segar memiliki warna merah tua, cerah atau terang, serta tidak berbau asing. Ciri-ciri insang yang tidak segar biasanya berbaca pucat atau gelap dan kotor, keabu-abuan, berlendir, serta berbau busuk.
Kulit dan Sisik
Kulit ikan berkualitas baik tampak mengilat dengan warna yang terang. Kulit ikan yang segar terasa basah, dingin, dan licin. Jika lendir ikan terasa lengket, maka ikan tersebut sudah tidak fresh.
Kulit ikan yang masih segar tidak akan mudah robek, terutama pada bagian perut. Sisiknya pun masih menempel dengan kuat pada badan ikan dan tidak mudah lepas saat ditarik. Sementara itu, ikan berkualitas rendah memiliki kulit dan sisik yang tampak kusam. Saat dipegang, sisiknya juga mudah terlepas.
Lendir Permukaan Badan
Ikan segar memiliki lapisan lendir jernih, transparan, dan mengkilap cerah di seluruh badannya. Sementara ikan yang tidak segar memiliki lapiran lendir tebal menggumpal, dan telah berubah warna seperti kekuningan dan atau berwarna putih susu.
Sirip dan Ekor Kuat Sirip Kuat
Ikan yang masih segar, ekor dan siripnya akan terasa kencang/menempel kuat pada tubuh ikan. Ciri-ciri ikan segar lainnya adalah, siripnya masih utuh (tidak ada yang robek), lalu terlihat basah (tidak kering).
Daging
Ikan yang segar memiliki sayatan daging sangat cemerlang, spesifik jenis, jaringan daging sangat kuat. Sementara ikan yang tidak segar memiliki sayatan daging sangat kusam, jaringan daging rusak.
Bau
Ikan yang segar memiliki bau yang sangat segar yang spesifik sesuai dengan jenis ikan masing — masing. Sementara ikan yang tidak segar memiliki bau busuk yang kuat.
Jika menggunakan indera penciuman, aroma ikan segar seperti air bersih/air asin bahkan seperti mentimun. Jika ikan sudah mengeluarkan bau amis karena kurang segar, aroma amis tersebut tidak akan hilang walaupun ikan sudah dimasak.
Ikan segar memiliki tekstur daging sangat padat, kompak, dan sangat elastis ketika disentuh. Sementara ikan tidak segar memiliki tekstur daging yang sangat lunak, dan bekas jari tidak hilang apabila ikan disentuh.
Proses perubahan pada tubuh ikan terjadi karena adanya aktivitas enzim, mikroorganisme, atau oksidasi oksigen. Setelah ikan mati berbagai perubahan fisik maupun kimiawi berlangsung lebih cepat. Semua perubahan ini akhirnya mengarah ke pembusukan. Seluruh permukaan tubuh ikan yang sedang mengalami proses pembusukan dipenuhi lendir.
Nahh, jika sudah tahu membedakan ikan segar dan ikan tidak segar. Bagaimana cara menyimpannya agar ikan tidak mudah busuk?
Tips Menyimpan Ikan Segar
Setelah mendapatkan ikan yang segar, jika tidak langsung dimasak maka harus disimpan dengan benar agar ikan tersebut tidak cepat busuk. Berikut adalah tips menyimpan ikan segar.
Segera cuci ikan yang baru dibeli
Ikan yang baru dibeli dicuci dengan bersih dan dibuang bagian-nagian yang tidak diperlukan seperti sisik, insang, dalaman perut, sirip, dan ekor. Namun, jika Anda ingin ada sirip dan ekornya juga tidak masalah.
Beri Perasan Lemon/Jeruk Nipis
Tindakan ini berfungsi agar ikan tidak berbau amis. Jika tidak ada Perasan Lemon/Jeruk nipis bisa menggunakan cuka yang telah dilarutkan dengan air.
Lumuri Dengan Garam
Selain untuk menambahkan rasa, garam juga dapat membuat ikan jadi lebih awet.
Simpan di boks/plastik kedap udara
Alternatif lain jika tidak ada boks/plastik kedap udara adalah menggunakan ziplock yang kedap udara. Cukup ambil ikan dengan jumlah yang akan Anda gunakan, jangan mengeluarkan seluruh ikan dari freezer. Lalu, biarkan ikan agak mencair dalam suhu ruangan sebelum dimasak, ya.
Echoners! kalau sudah berhasil menyimpan dengan cara yang benar agar awet segar. Nah kalau misalkan kita tidak cermat dalam memilih ikan segar sehingga mendapatkan ikan yang kurang segar maka bisa saja membuat seseorang keracunan makanan. Pasalnya, meski sudah dimasak dalam suhu tinggi, ikan mungkin saja sudah mengandung racun yang ditinggalkan bakteri. Hati-hati ya!
Originally published at https://echolocation.id on October 24, 2021.