Tracking Device untuk Monitoring Migrasi Paus

Cara tahu posisi mamalia laut yang sedang menjelajah samudera

Nur Kholik Kurniana Putra
Echolocation Blog
6 min readMar 14, 2021

--

Akhir Februari 2021 dihebohkan dengan ditemukannya gelombolan paus pilot yang terdampar di Pesisir Selat Madura. Para pakar mamalia laut dan aktvitas lingkungan turut andil dalam mengungkap fenomena ini. Berdasarkan penyebabnya, paus terdampar ini dapat disebabkan karena faktor internal dari paus dan gelombolannya atau eksternal seperti perubahan suhu laut yang ekstrem.

Echolcoation juga telah membahasanya artikel berikut.

Ditambahkan juga dalam podcast ini. Diskusi berlanjut hingga potential case jika paus-paus ini dipasang tag atau tracker device untuk mengetahui lokasi.

WhaleShark Tracker di Indonesia

Saat ini di Indonesia masih sangat minim pemantauan aktivitas migrasi mamalia laut. Tindakan hanya dilakukan sebatas pada preventif di darat dan aksi cepat tanggap saja. Sedangkan beberapa negara yang wilayah lautnya sering menjadi jalur migrasi telah aware akan keberadaan paus ini.

Mari kita ambil contohnya. Kementerian Kelautan dan Perikanan pada tahun 2018 pertama kali memasang tracker ke tubuh hiu paus di Perairan Papua Barat. Dilansir dari portal berita KKP, pemasangan tracker di hiu paus berfungsi untuk meningkatkan perlindungan dan pengelolaannya di Indonesia. Bagaimana caranya? Pastinya dengan mengetahui kebiasaan, migrasi, dan aktivitas hiu paus.

Namun, apakah project ini masih berlanjut hingga sekarang? mengingat fenomena terdamparnya paus ini heboh akibat tidak adanya informasi posisi paus-paus. Atau bisa jadi paus itu baru pertama bermigrasi ke Indonesia?

Seharusnya tidak juga ya, mengingat paus ini bermigrasi ke tempat dan dengan rute yang sama. Walau memang ada beberapa faktor yang menyebabkan rutenya berubah. Seperti telah dibahas pada podcast diatas.

Pertanyaan berikutnya adalah, apakah jika telah dipasang tracker. peneliti/aktivis lingkungan bisa memonitor kemana pergerakan paus ini. Seberapa sering mendapatkan informasi dan bagaimana menjadikan informasi itu untuk future decission di kementerian.

Untuk menjawab itu mari kita pahami dulu spesifikasi dan cara kerja tracking device yang sering dipasang di tubuh paus. Bagaimana tracking device ini mampu membantu melindungi eksistensi paus di suatu wilayah.

Device Overview

Tracking device untuk mamalia laut sering disebut dengan tag. Kemudian aktivitas pemasangan tag ke tubuh paus disebut dengan tagging.

Tagging secara general merupakan tracker layaknya GPS. Namun, data yang diinginkan dalam penelitian dan monitoring whale tidak hanya sekedar posisi. Peneliti/aktivis menginginkan data seperti kedalaman, temperatur, klorofil, kecerahan, dan lainnya. Dimaksudkan untuk mengetahui aktivitas paus secara spesifik.

Data parameter oseanografi dilengkapi dengan data spatial menjadi sangat mudah divisualisasikan. Data tracking ditampilkan dalam software pemantauan atau pada peta digital saja.

Device yang akan dibahas disini bernama ADB (Advance Dive Behavior) tags. Merupakan inovasi terbaru yang dipublikasikan pada Journal Ecology and Evolution oleh Bruce Mate, seorang professor and director of OSU’s Marine Mammal Institute in the College of Agricultural Sciences

ADB tag telah masuk development generasi ke-4. Teknologi yang digunakan yaitu high resolution sensor dengan frekuensi 1 Hz dan kapasitas tracking pada intermediete period pada rentang 1 minggu hingga 1 bulan dalam satu kali deployment.

Design ADB tag berfokus pada semi-implantable style yang mampu merekam dan menyimpan data pada device dan sistem transmisi untuk release data ke peneliti. Semi-implantable itu apa? Dari definisinya, implan adalah alat yang dipasang untuk menggantikan fungsi kerja organ tertentu. Dengan demikian semi-implatable device berarti alat dengan model seperti implan yang dipasang di tubuh mahkluk hidup menggunakan surgical standar. Sehingga tidak merusak sistem organ di sekitarnya. Dapat di pasang dan dicopot sesuai dengan penggunaanya.

Dalam hasil penelitiannya, device ini telah dipasang pada Sperm Whales (Physeter macro-cephalus), Blue Whales (Balaenoptera musculus), dan Fin Whales(Balaenoptera physalus) dari tahun 2007 hingga 2015. Ketiga deployment ini menghasilkan 2.539 GPS location dan 2.918 penyelaman dalam satu kali deployment.

Spesifikasi dan Resolusi

ADB Tags terdiri dari 2 bagian. Bagian pertama dinamakan housing (atas). Sedangkan bagian kedua dinamakan tag (bawah)

A Schematic Tag Device, housing (top) and tag (buttom). Source : Mate, 2016

Housing berfungsi sebagai attachment ke tubuh paus. Housing terdiri dari struktur surgical stainless steel dengan spesifikasi 16-gauge surgical quality 316 stainless steel. Bagian housing plate akan menempel di permukan tubuh paus. Bagian ini akan menjadi wadah untuk tag.

Tag terdiri dari banyak sensor dan antena. Sensor yang terpasang berupa sensor pressure (hidrostatik), accelerometers, magnetometers, water temperatur, dan light level. Sensor ini akan membantu mengidentifikasi karaktersitik perairan yang dilalui oleh paus. Untuk antenanya, ADB tag ini dilengkapi dengan Fastloc GPS yang dapat dikostumisasi sistem transmisinya.

Setiap sensor memiliki ketilitian masing-masing. ADB tags ini termasuk tracker dengan resolusi tinggi. Bahkan resolusi temperatur bisa mencapai 0.05 derajat celcius.

Untuk collect spatial datanya, ADB tag menggunakan Fastloc GPS. Ini terhubung dengan argos services. Argos mampu menstransmisikan koordinat setiap 45 sekon ketika paus berada di permukaan. Jika paus sedang menyelam, maka transmisi terhenti. Kembali ditransmisikan bila sudah mencapai permukaan atau spesifik di pressure level tertentu.

Disetiap bit data yang di transmisikan argos, terdiri dari 4 section.

  1. Koordinat lokasi berdasaran Fastloc GPS
  2. Data penyelaman terdiri dari time at depth, time at temperature, kedalaman maksimum, dan durasi penyelaman
  3. Karakteristik penyelaman, terdiri dari dive timestamp, dive duration, dive shape, durasi saat dipermukaan
  4. Data berisi device status terdiri dari tegangan baterai, banyaknya argos transmisi, dan fastloc attempt.

Bagaimana ADB Tag ini Bekerja

Pre-Deployment

Tahapan pre-deployment dimaksudkan untuk memastikan setiap sensor dan komponen dapat mengukur dan menyimpan data dengan baik. Tahap ini peneliti menyiapkan tags dan housing dan mengintegrasikannya.

Step lain yang perlu dipastikan adalah jadwal kemunculan paus di permukaan. Juga perlu informasi durasi paus berada di wilayah tersebut. Apakah sedang musim migrasi atau tidak.

Deployment

ADB tags deployment dilakukan secara langsung di lapangan. Para peneliti menggunakan dua boat kecil untuk mendekati paus yang sedang muncul dipermukaan. Tagging dipasang di punggung paus. Biasanya dekat dengan sirip punggungnya. Mengapa di punggung? hipotesisku karna pada bagian itu aerodynamics dan daginng nya tebal. Kalo rekan-rekan tau alasan pastinya, boleh komentar ya.

Whale Tagging Deployment

Design ADB tag yang terdiri dari house dan tag dipasang menempel di permukaan paus. Ini akan mengurangi drag selama paus menyelam, sehingga memperkecil kemungkinan tag ini copot.

Data Collection and Transmission

Semua data disimpan dalam penyimpanan memory internal device. Untuk mendapatkan semua data lengkapnya diperlukan untuk mendownload dari tag. Sedangkan 4 section data yang dijelaskan diatas adalah yang di transmisikan oleh argos service ke peneliti.

ADB tags diprogram untuk mendapatkan data kedalaman, light level, temperature, accelerometer, dan magnetometer pada frekuensi 1 Hz. Sedangkan collecting spatial datanya berdasarkan interval yang diatur oleh peneliti. Peneliti perlu mendefinisikan kondisi menyelam dan dipermukaan. Pada konsisi apa paus dikatakan mulai menyelam dan pada kondisi apa paus dikatakan naik ke permukaan. Definisi ini yang dipakai untuk kapan argos service mengirim 4 section data tersebut.

Data dan Informasi

Data yang didapatkan berupa data lokasi dan semua data parameter perairan berdasarkan sensornya. Data-data yang diperoleh digunkan untuk divisualisasika kedalam beberapa model. Yang pada akhirnya akan mendapatkan informasi tentang kedalaman maksimum paus menyelam, kondisi perairan yang sesuai dari segi temperatur dan ligh levelnya, ketersediaan makanan, dan aktivitas lainnya.

Akivitas penyelaman paus biasanya ditampilkan pada grafik berikut. Dari grafik ini kita bisa menyetahui pola penyelaman paus dilakukan setiap berapa jam. Dan juga pola kedalamannya pada daytime dan night time.

Vertical Dept Whale Log. Source : Mate, 2016

Secara spatial aktvitas paus ditampilan dalam peta. Pola migrasi paus bisa dilihat dari peta seperti dibawah ini. Dengan demikian, kita bisa melihat ke wilayah mana saja paus bermigrasi. Serta kapan paus memasuki wilayah perairan di dekat kita.

Whale Daytime and Night Time Activity. Source : Mate, 2016

Tentu ini menjadi informasi yang sangat berharga. Selain untuk perlindungan paus sendiri, ini juga menjadi potensi wisata saat kemunculan paus-paus ini.

Karena paus ini memiliki jalur migrasi yang sama, maka jika ada anomali dapat diketahui lebih dini dan mencegah paus-paus terdampar yang menyebabkan berkurangnya species paus di lautan.

Wrap Up

Kalo rekan-rekan sampe section ini sangat hebat, karna mampu bertahan dengan penjelasan yang teknikal di bagian sebelumnya.

Baiklah, sharing tentang bagaimana tracking device bekerja aku akhiri disini ya. Jika ada penjelasan yang kurang pas dan perlu diskusi lebih lanjut bisa kontak ke echolocation.media@gmail.com ya.

Terimakasih sudah setia membaca artikel echolocation. Follow instagram juga untuk update terbaru dari echolocation.

Cheers,

Kholik

--

--