Wilayah Indonesia yang Berpotensi Terhadap Offshore Wind Power

Menilik wilayah-wilayah dengan angin lepas pantai yang kencang di Indonesia

Lisakhumaer
Echolocation Blog
5 min readApr 6, 2021

--

Block Island offshore wind farm in the US from ge.com

Energi di seluruh dunia mungkin merupakan masalah global terbesar yang mungkin akan kita hadapi dalam waktu dekat maupun jangka panjang. Bagi negara berkembang seperti Indonesia, penyediaan energi menjadi faktor yang sangat penting dalam pembangunan berkelanjutan.

Bagi Indonesia, meningkatnya pertumbuhan ekonomi terutama di bidang industri dan pertumbuhan penduduknya, berdampak pada kebutuhan energi meningkat. Sementara itu bahan bakar fosil masih menjadi energi utama dalam memenuhi kebutuhhan energi selama ini.

Seperti yang kita tahu, kesadaran terhadap lingkungan saat ini terutama pengurangan CO2 mendorong Indonesia untuk mengurangi konsumsi bahan bakar fosil yang dapat menyebabkan peningkatan suhu global dan kenaikan muka air laut.

Inovasi-inovasi yang telah diciptakan untuk mengurangi dampak dari mencairnya lembaran es di Kutub Utara dan Selatan karena emisi gas rumah kaca yang mengakibatkan suhu bumi naik, yang disebabkan oleh menipisnya lapisan ozon. Tetapi inovasi tersebut harus disesuaikan dengan potensi energi wilayahnya.

Salah satu Penghasil energi yang sudah banyak berhasil di beberapa negara yaitu Offshore Wind Power. Apa itu Offshore Wind Power dan negara mana saja yang berhasil menghasilkan energi listrik dengan memanfaatkan angin lepas pantai? Nah Echolocation sudah pernah membahas ini Echoners! Silahkan dibaca dulu yaa

KONSUMSI ENERGI INDONESIA

Indonesia yang merupakan negara kepulauan dengan penduduk yang banyak. Populasi Penduduk Indonesia akan mencapai 321 juta pada tahun 2050. Konsumsi energi seiring berjalannya waktu semakin meningkat. Tahun 2018 meningkat 2,9% dari tahun sebelumnya. Pada saat yang sama, emisi karbon dari penggunaan energi tumbuh sebesar 2,0%, yang setara dengan sekitar 0,6 gigatonnes dari total emisi karbon di dunia (Noviani, 2019).

Potensi Offshore Wind Power di Indonesia

Menurut Energy Sector Management Assistence Program (ESMAP), Indonesia merupakan negara berkembang yang memiliki potensi Offshore Wind Power bersamaan dengan 47 negara lainnya. berikut adalah data yang dianalisis oleh ESMAP.

Offshore WInd Technical Potential in Indonesia from ESMAP

Beberapa wilayah di Indonesia yang berpotensi untuk Offshore Wind Power Indonesia pada peta tersebut ditandai dengan warna perairan kuning menuju merah dengan nilai sekitar 6.5 m/s hingga 9 m/s. Sedangkan untuk warna perairan yang hijau pada peta menunjukkan kecepatan angin pada nilai 4.5 m/s hingga 5.5 m/s tidak berpotensi dalam Offshore Wind Power, karena kecepatannya tidak memungkinkan untuk memutar Turbin Angin.

Wilayah-wilayah di Indonesia tersebut yaitu offshore Banten, offshore Sukabumi, offshore Kupang, offshore Pulau Wetar, dan offshore Kab Jeneponto, dan offshore Kab Kepulauan Tanimbar, serta Merauke. Hal ini juga dikuatkan dengan analisis potensi Offshore Wind Power oleh Pusat Pengembangan dan Penelitian Ketenagalistrikan, Energi Baru, Terbarukan dan Konservasi Lingkungan (P3tek KEBTKE).

Dua wilayah yang disoroti oleh ESMAP yaitu wilayah Kab. Janeponto, Sulawesi dan wilayah perairan Merauke. Kedua wilayah ini dapat dimanfaatkan sebagai Offshore Wind Power dengan tipe turbin angin dasar tetap (Fixed). Wilayah yang cocok untuk teknologi angin lepas pantai dengan dasar tetap adalah wilayah dengan kedalaman air kurang dari 50 meter.

Photo by esmap.org from Global Wind Atlas

Sedangkan selain dari dua wilayah tersebut, yaitu offshore Banten, offshore Sukabumi, offshore Kupang, offshore Pulau Wetar, offshore Kab Kepulauan Tanimbar cocok untuk tipe turbin angin apung (Floating) pada ditentukan kedalaman air dari 50 hingga 1.000 meter. Hanya wilayah kurang dari 200 kilometer dari pantai yang telah dimasukkan, dan semua kedalaman telah diturunkan dari data General Bathymetric Chart of the Oceans (GEBCO).

Dengan data peta dari Global Wind Atlas, dapat diketahui potensi energinya. Indonesia memiliki potensi total 277 GW dengan rincian 198 GW turbin dasar tetap, dan 79 GW dengan Turbin angin apung.

Kemajuan pengembangan Offshore Wind Power atau PLTB (Pembangkit Listrik Tenaga Bayu) bagi negara-negara yang sudah berhasil tersebut diuntungkan letak geografisnya yang dekat kutub utara sehingga kecepatan anginnya sangat tinggi dan stabil sehingga tak ada alasan untuk tak memanfaatkannya.

Indonesia merupakan daerah dengan area tekanan rendah, bukan di Lintang menengah dan tinggi yang mana memiliki steam flow wind yang tinggi seperti di Korea, Jepang dan negara-negara nordik (Denmark, Norwegia) dan Skandinavia. Offshore Wind Power dibangun harus mempertimbangkan area dan tipe perairannya, intensitas angin, dan analisi ekonomi juga perlu dipertimbangkan.

Indonesia mempunyai rata-rata tiupan angin laut yang termasuk ke dalam kategori kelas “rendah-menengah”. Hal tersebut membuat pengembangan PLTB offshore di Indonesia belum mengalami kemajuan yang signifikan karena mayoritas masih berupa studi kelayakan di beberapa kawasan laut.

Profesor Adi Surjosatyo Guru Besar Departemen Teknik Mesin Universitas Indonesia, menilai beberapa fakta tersebut memang disayangkan. Menurutnya, hembusan angin di daerah khatulistiwa yang tidak terlalu besar dibandingkan dengan negara-negara di Eropa menjadi salah satu penyebab utama Indonesia belum berkembang maksimal.

Dari faktor kecepatan, angin di laut memiliki kecepatan relatif lebih tinggi dan stabil. PLTB di offshore tidak mempunyai efek wind park karena angin laut tidak akan terhalang oleh perbukitan pepohonan. Ini menjadikan gesekan anginnya lebih rendah dibandingkan di daratan.

Lalu, Offshore Wind Turbin seperti apa yang cocok ?

Turbin yang cocok untuk dikembangkan di Indonesia dengan intensitas angin yang rendah ke medium, satu diantaranya adalah turbin Haliade 150–6MW yang diproduksi oleh GE. Turbin ini mempunyai rotor berdiameter 150 meter dengan masing-masing bilah sepanjang 73.50 meter.

Dikembangkan untuk semua kondisi lautan, Haliade 150–6 MW dibuat dan didesain di Pure Torque. Turbin ini terbukti memberikan efisiensi yang tinggi dan keandalan tanpa batas sehingga menurunkan biaya CAPEX dan juga Biaya Pokok Produksi (BPP) Listrik.

Turbin jenis ini telah digunakan pada beberapa PLTB Offshore, diantaranya adalah di Leucate, Prancis, PLTB di Teluk Xinghua milik China Fuqing Haixia, PLTB offshore pertama di di 14 km lepas pantai Brittany Groix, Prancis, dan juga digunakan di PLTB offshore pertama di AS di Block Island. Proyek 30 MW ini menghasilkan daya cukup untuk memenuhi kebutuhan penduduk.

Bagian-bagian Haliade 150–6 MW from windpowerengineering

Tentunya realisasi untuk Offshore Wind Power di Indonesia memerlukan kajian lebih lanjut agar dapat digunakan secara maksimal. Pengembangan PLTB di Indonesia memang perlu keberanian, perhitungan, dan optimisme besar. Ketiga hal itu sangat diperlukan untuk mengembangkan PLTB berdasar perhitungan mengenai lautan Indonesia.

Semoga informasi ini bermanfaat bagi Echoners serta dapat menumbuhkan ide-ide baru dalam pengembangan teknologi Offshore Wind Power. Sampai jumpa di artikel selanjutnya!!

Jangan lupa follow sosial media kita dan dengerin terus podcastnya ya!

https://www.instagram.com/echolocation.id/

--

--