Apa yang Bisa Dilakukan dengan Powerapps? (Canvas App)
Pada platform Powerapps, terdapat dua jenis aplikasi yang bisa dibuat menggunakan platform itu.
- Canvas App: memungkinkan pengguna untuk membuat aplikasi berupa, aplikasi ponsel ataupun tablet (tetapi tetap bisa dijalankan secara web-based). Aplikasi bisa bebas dibuat (highly customize) oleh pengguna dengan berbagai data source yang cocok untuk pengguna tersebut
- Model Driven App: Aplikasi ini fokus pada komponen-komponen dan tidak memerlukan code sama sekali. Aplikasi ini terintegrasi dengan Microsoft Common Data Service. Aplikasi ini sangat responsif untuk berbagai devices dan platforms.
- Portal App: Aplikasi ini membuat aplikasi web-based. Berbeda dengan Canvas dan Model Driven App, Portal App ditujukan untuk baik pengguna external dan internal.
Pada Artikel ini, akan berfokus pada Canvas App dan fitur-fitur penunjang dari Canvas App, dan pembahasan tentang Model Driven App akan dibahas pada artikel selanjutnya.
Aplikasi Powerapps dibuat melalui portal Powerapps. Setelah melakukan login, pengguna akan diarahkan halaman utama yang mempunyai tampilan seperti berikut.
Untuk membuat Canvas Apps terdapat dua opsi yaitu jika pengguna sudah memiliki data maka kita dapat memilih start from data kemudian, pilih data source sesuai dengan kebutuhan. Opsi kedua adalah ketika pengguna ingin membuat aplikasi sesuai keinginannya bisa menggunakan Canvas app from blank. Perbedaannya adalah pada saat menggunakan opsi pertama, Power Apps secara otomatis akan membuat 3 halaman yang bisa bekerja sebagai CRUD (create, read, update, delete) pada data yang sudah terhubung dengan aplikasi tersebut. Opsi kedua akan memberikan tampilan layar kosong, dimana user dimungkinkan untuk membuat atau menaruh icon-icon yang dirasakan dibutuhkan oleh dirinya. Berikut adalah tampilan-tampilan jika memilih start from data, dan Canvas app from blank.
Setiap halaman dan component mempunyai beberapa atribut yang bisa disesuaikan sesuai dengan kebutuhan dan keinginan user. Seperti terlihat atau tidak (visible), atau fungsi dari button dll. Pada Power Apps terdapat beberapa component yang akan sering digunakan seperti gallery, text input, button, dan lain-lain.
Terdapat beberapa component yang sudah disiapkan oleh Powerapps, contohnya gallery. Terdapat beberapa jenis Gallery yang dapat disesuaikan dengan kebutuhan user. Component ini berguna untuk menampilkan item-item dari data source yang dipilih, kompenen ini mirip dengan component FlatList pada framework React. Contoh dari penggunaan Component ini adalah pada gambar pertama, dimana menampilkan data-data dari database. Sama seperti FlatList, item-item yang ditampilkan dapat dipilih menggunakan instruksi seperti formula pada excel. Contoh dari instruksinya seperti berikut.
Selain component gallery, terdapat component lain yang juga tidak kalah penting. Component tersebut adalah Edit Form. Component ini berfungsi untuk melakukan pengisian atau perubahan data. Edit form ini juga bisa langsung terhubung dengan data source seperti component gallery. Component ini juga dapat disesuaikan dengan kebutuhan seperti, memilih field mana yang akan ditampilkan atau bisa diedit. berikut adalah contoh edit form. Field created_at dan created_by pada edit form ini tidak ditampilkan tetapi sudah bisa diisi secara otomatis menggunakan function-function yang ada seperti untuk menampilkan data-data user bisa menggunakan function User(), atau untuk mendapatkan tanggal dan waktu sekarang bisa menggunakan function Now().
Setelah mengetahui tentang beberapa component yang biasa digunakan dalam, Sekarang kita akan membahas tentang data connection. Power apps bisa terhubung dengan berbagai data source yang biasa digunakan seperti Azure Blob Storage, SQL server, Excel, Redshift, dll. Dalam satu aplikasi bisa menggunakan beberapa jenis connector, sehingga applikasi yang dibuat bisa mendapatkan data dari berbagai sumber. Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam, pemilihan data source, setiap data source mempunyai spesifikasi yang berbeda dan ada beberapa function pada Power Apps yang tidak bisa berjalan dengan sempurna pada data source tertentu. Misalnya pada SQL, terdapat warning dimana function First() tidak bisa berjalan dengan sempurna, dan bisa terjadi kesalahan jika menggunakan dalam skala besar.
Terakhir yang akan dibahas di artikel ini adalah Power Automate atau Flow. Power Automate adalah salah satu product dari Power Platform dimana dapat digunakan untuk memudahkan proses bisnis yang tidak bisa di-handle oleh Power Apps. Penggunaan dari Power Automate sangat luas, dan terdapat banyak template yang bisa digunakan. Secara umum penggunaan Power Automate sangat mudah dan bisa dilakukan secara drag and drop. Salah satu contoh proses bisnis yang dapat dibuat adalah mengirimkan email kepada, pengguna ketika datanya diperbaharui atau terdapat perubahan status.
Power Automate dapat dipanggil dengan mudah seperti memanggil function biasa di Power Apps. Hal yang harus dilakukan adalah menghubungkan Power Automate dengan Power Apps melalui data connector di dalam aplikasi yang sedang dibuat.
Kesimpulan
Power Apps mempunyai beberapa product, seperti canvas app, model driven app, dan portal app. Ketiga product itu harus dipilih dengan disesuaikan dengan kebutuhan pengguna. Pada artikel ini fokus pada Canvas App yang bisa dibuat dengan no code maupun low code. Terdapat banyak fitur-fitur yang sangat mendukung pembuatan aplikasi menggunakan canvas app. Selain component-component ada hal penting yang harus diketahui oleh pengguna powerapps yaitu data connector untuk menghubungkan aplikasi dengan data source dan Power Automate untuk membatu pengguna menjalankan proses bisnisnya.
Terima kasih sudah membaca artikel ini. Masih banyak fitur-fitur yang belum dibahas seperti AI Builder, dan fitur-fitur lainnya. Pembaca dapat melakukan research sendiri di Internet mengenai fitur-fitur di dalam canvas apps ini. Pada artikel selanjutnya akan membahas tentang model-driven apps.