XYZ Productive Series: Ciri Burnout Saat Kerja, dan Cara Mengatasinya Agar Tetap Produktif

Verticallya Yuri S.E Pratiwi
Ecoxyztem
Published in
3 min readApr 28, 2023
Image by Racool_studio</a> on Freepik

Memiliki rutinitas setiap harinya, bisa mendatangkan burnout. Tanpa sempat disadari kedatangannya terlebih dahulu. Terutama ketika bekerja, dengan rutinitas yang hampir sama setiap harinya. Bisa tekanan dalam mengerjakan tugas atau rasa jenuh dari aktivitas.

Mengenal burnout, dikutip dari Mayo Clinic, burnout merupakan jenis khusus dari stres yang berhubungan dengan pekerjaan — suatu keadaan kelelahan fisik atau emosional yang juga melibatkan rasa berkurangnya pencapaian dan hilangnya identitas pribadi.

Namun perlu diketahui, bahwa burnout bukanlah diagnosis medis. Beberapa ahli berpendapat bahwa kondisi lain, seperti depresi, berada di balik burnout.

Sementara itu Harvard Business Law, mengatakan dalam bagian Health And Behavioral Science, berjudul Beating Burnout, bahwa beban kerja yang berat dan tekanan tenggat waktu adalah fakta dari kehidupan sebagai pekerja. Setiap orang tentu pernah merasa kewalahan atau merasa lelah. Namun, ketika stres kerja yang tiada henti mendorong seseorang ke dalam kondisi yang melemahkan yang kita sebut sebagai burnout, ini merupakan masalah serius. Jadi, jangan sampai kamu menyepelekan burnout. Karena burnout sendiri dapat mempengaruhi kinerja dan kesejahteraan hidup seseorang, baik di dalam maupun di luar pekerjaan, juga tim dan organisasi Anda.

Forbes membagi tanda-tanda burn out ke dalam 4 bagian:

  1. Perasaan kehabisan energi, kelelahan, dan keletihan
  2. Meningkatnya jarak secara mental dari pekerjaan
  3. Perasaan negativisme atau sinisme terkait dengan pekerjaan yang Dilakukan; serta
  4. Berkurangnya efisiensi bekerja secara profesional

Dalam mengatasi burnout, setidaknya hal-hal ini yang dapat kamu lakukan;

  1. Memiliki kualitas dan kuantitas waktu istirahat yang baik

Perbanyak istirahat memang penting, banyak orang berpikir bahwa mereka dapat mengatasi kelelahan, dengan hanya beristirahat yang lama. Tetapi, nyatanya hanya kuantitas saja tidak cukup. Kualitas istirahat yang baik juga diperlukan, agar kebutuhan apa yang diinginkan diri sendiri secara fisik dan psikis terpenuhi dan dapat kembali memiliki energi yang cukup untuk pulih dari burnout.

2. Self-care

Berlatihlah merawat diri sendiri. Merawat diri sendiri dengan baik, atau disebut self-care, menjadi hal lain yang diperlukan untuk pulih dari burnout. Dimulai dari makan makanan yang sehat, tidur yang cukup, dan berolahraga secara teratur.

3. Istirahat di tengah waktu bekerja

Mungkin banyak yang melewatkan ini karena beralasan dikejar deadline atau suasana kantor yang tidak nyaman untuk dapat menikmati jeda istirahat di tengah waktu bekerja. Tapi istirahat di sini, tidak selalu kamu harus pergi keluar dari meja kerja loh. Mungkin pergi dari ruang kerja dan keluar sebentar akan jauh lebih baik. Tetapi, bagi beberapa orang, hal tersebut sangat lah tidak mungkin. Maka, solusinya, setidaknya kamu harus berdiri dari kursi duduk, dan melakukan peregangan sebentar. Cukup 5 menit untuk melenturkan otot-otot tubuh yang kaku setelah bekerja berjam-jam. Jangan pedulikan pandangan orang sekitar, melakukan peregangan bukanlah hal yang memalukan!

4. Tetapkan batasan kehidupan kerja

Menyeimbangan antara pekerjaan dan kehidupan pribadi, tetap diperlukan entah sebagaimana workholicnya seseorang. Memiliki waktu pribadi yang tidak tersentuh oleh pekerjaan, akan menjadi surga yang sering tidak disadari. Buat batasan tegas untuk dapat memiliki kehidupanmu sendiri, di luar kantor. Khususkan waktu untuk pergi ke bioskop, jalan-jalan di hari libur, hangout dengan teman, atau sekadar berkumpul bersama keluarga sembari menonton TV.

5. Bermeditasi

Selain peregangan di sela-sela waktu bekerja, di waktu yang lebih luang, bermeditasi bisa dilakukan juga untuk mengatasi burnout. Berlatihlah latihan relaksasi seperti relaksasi otot progresif. Dapat dilakukan setelah pulang kerja, atau di weekend. Jika masih tidak memungkinkan melakukannya, maka dapat dilakukan meditasi kesadaran di meja kerja selama lima menit saja juga dapat memulihkan. Meditasi ini membantu untuk membuat diri lebih bersantai, menjernihkan pikiran, dan menyegarkan pikiran, tubuh, dan jiwa.

6. Mengekspresikan diri

Terlalu banyak memendam rasa lelah dan jenuh, akan berujung pada burnout. Akan menjadi hal baik jika memiliki teman yang saling dapat bercerita, seseorang yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman.

7. Dapatkan dukungan profesional.

Jika burnout masih berlanjut, setelah semua hal di atas dilakukan, maka saran terakhir adalah mendapatkan bantuan dari profesional. Bantuan yang lebih tepat bisa didapatkan dengan pendampingan dari profesional. Jangan sampai burnout mengintimidasi dan menghalangi potensi dan produktivitas yang dapat diraih.

--

--