XYZ Founder Series: “Ada 20 Alasan Startup Gagal, Di antaranya adalah Salah Memilih Tim”
Jika melihat penelitian tentang mengapa startup tidak berhasil, tim yang salah adalah salah satu alasan utama. Alasan tersebut berada pada urutan ke 3 dengan total 23%. Seperti hasil penelusuran dari earlypad, berikut ini:
Lalu, pertanyaan terpenting adalah bagaimana cara menemukan orang yang tepat tersebut? How To Pick The Right Startup Team?
Tidak bisa dilakukan secara instan tentu. Perlu daya dan upaya untuk berhasil membentuk sebuah tim dari trial and error yang bisa terjadi. Tapi setidaknya, ada cara untuk dipertimbangkan dalam memilih kandidat untuk masuk ke dalam tim Anda. Dilansir dari Forbes, berikut ini tips untuk para founders bisa membentuk tim yang tepat untuk startup!
Carilah Nilai yang Sama
Menemukan sosok yang sesuai dalam keterampilan teknis, keahlian pasar tertentu, dan kontak industri dapat diperoleh dengan mudah, hanya dengan membuka linkedin dan voila! kamu bisa mendapatkan ratusan kandidat yang memiliki kualifikasi sesuai bahkan lebih. Tetapi, perlu diingat bahwa tidaklah mudah untuk mengubah pandangan seseorang tentang dunia dan kehidupan; pandangan terhadap nilai-nilai kehidupan yang sepenuhnya berada di bawah sadar dan tertanam kuat di otak seseorang dan terus terbentuk sejak ia lahir. Maka penting untuk memastikan, apakah nilai-nilai yang dimiliki oleh seseorang sesuai dengan tim yang kamu bentuk dan bisnis yang kamu jalani. Tanyakan pada diri Anda sendiri maupun kandidat, terkait integritas, motivasi, dan gaya kerja orang tersebut.
Luangkan Waktu Tatap Muka
Penting untuk dapat membangun bonding dan mengenal seseorang dengan bertemu secara teratur dengan orang tersebut. Membicarakan soal bisnis sudah tentu, tetapi bisa diselingi hal-hal terkait kehidupan sehari-hari selama tidak melewati batas privasi. Tanyakan tentang orang tua dan saudara-saudaranya. Temui referensi yang akan memberikan pandangan lain yang lebih mengenal kandidat tersebut lebih dulu dibanding Anda. Mintalah teman atau penasihat terpercaya Anda untuk mewawancarai orang tersebut. Pada akhirnya, biarkan naluri Anda memberi jawabannya.
Pikirkan Skenario Terburuk
Prepare for the worst, hal tersebut membantu seseorang selalu waspada dan siap menghadapi risiko. Setiap orang, sikapnya banyak berubah selama situasi yang sangat tidak terduga, dalam tekanan, atau terutama ketika uang menjadi halangan di sana. Bayangkan situasi terburuk seperti peluncuran sebuah produk ke pasar dan ternyata tidak begitu diterima pengguna, jauh dari yang diharapkan.
Dalam situasi terburuk tersebut, tanyakan akan bagaimana reaksi kandidat tersebut menyikapinya? bagaimana daya juangnya dan apakah sekiranya dia akan bertahan, atau pergi?
Tidak Ada Ego Dalam Adaptasi
Point penting selanjutnya, adalah tidak adanya ego. Karena kewirausahaan adalah tentang adaptasi, bicara mengenai model bisnis, maka akan berubah secara konsisten. Dalam membangun tim yang hebat, diperlukan rekan yang memiliki pengalaman lebih banyak daripada Anda khusus di beberapa bidang tertentu;
Orang-orang yang dapat mengatakan tidak dan tidak setuju dengan pandangan Anda. Pada bagian ini, perlu untuk menerima kritik dan perbedaan pendapat yang akan mendorong perusahaan ke tempat yang lebih baik daripada saat ini. Jangan sampai ada ego di sana. Jangan bersikap defensif dan perasaan tersinggung mempengaruhi bisnis karena kritik yang memang dimaksudkan untuk keberhasilan bisnis. Carilah orang-orang yang berpikiran sama tentang adaptasi, yang tidak memiliki ego dalam proses adaptasi tersebut. Karena ego merupakan musuh terbesar dalam adaptasi yang akan menghalangi keberhasilanmu.
Tentu, penting untuk membawa orang-orang ke dalam tim yang dapat mengisi kelemahan, dan dapat melengkapi keterampilan, tetapi ketika tiba saatnya untuk membuat keputusan, pilihlah sikap daripada bakat. Oleh karena itu, jangan terdorong untuk merekrut orang hanya karena hal itu akan mempercepat proses. Selalu ingat apa yang dipertaruhkan dalam setiap pilihan tersebut.