Marah dan Teman-Teman

Andi K. Herlan
efekrumahbaca
Published in
2 min readAug 13, 2018

Saya ingat ketika Bang Jek (sebutan untuk seseorang bernama Jaka) bilang pada saya agar tidak merusak papan tulis dan membanting barang kalau sedang marah. Waktu itu saya pas sedang marah-marahnya. Marah seorang remaja labil. Dia menasihati saya dengan nada bicara kesal dan membereskan kembali barang-barang yang saya kacaukan tadi. Seketika itu juga marah saya jadi tidak keren. Saya malah merasa bersalah.

Besok-besoknya, saya jadi pikir-pikir dulu kalau mau banting barang. Meskipun masih melakukannya kadang-kadang, akhirnya sekarang saya bisa untuk jangan buat kehebohan kalau marah. Nuhun, Bang Jek. Pasti dia nggak baca, makanya saya tulis.

Oh, ya. Bang Jek adalah adik dari Teh Sumi, teman mama saya. Teh Sumi jauh lebih muda jika dibandingkan dengan Mama. Mama saya memang pandai berteman… dan marah-marah tentunya. Saya sudah tidak pandai marah-marah. Tapi apakah saya pandai berteman atau tidak, itu masih menjadi pertanyaan besar buat saya.

Karena sudah terlanjur membicarakan soal Mama, maka saya akan cerita sedikit tentang marahnya. Belakangan Mama kelihatannya sudah jarang marah-marah lagi seperti dulu. Atau karena saya jarang melihatnya karena selalu jauh? Saya jadi curiga, jangan-jangan Mama suka marah gara-gara saya. Menurut hemat saya — memang saya banyak berhemat — ada dua kemungkinan Mama jarang marah-marah lagi. Pertama, karena indeks kebahagiaannya meningkat. Kedua, karena indeks kesedihannya yang meningkat. Wah!

Kelihatannya, dua-duanya saling menggantikan di hari yang satu dengan hari berikutnya. Saya juga tidak benar-benar yakin, sebab saya bukan pakarnya. Yang saya tahu, semakin kita dewasa batas-batas antara sedih, senang, suka, benci, marah, sabar, dan emosi lainnya makin memudar atau hilang sama sekali. Lalu “apakah sabar itu ada batasnya” masih relevan?

Itulah sedikit cerita tentang Bang Jek yang sudah dewasa sejak lama, Teh Sumi kakaknya, Mama temannya Teh Sumi, dan saya yang mengaku temannya Bang Jek.

Featured photo by Anton Darius

--

--