Acara Puncak Hult Prize ITB : Final Talkshow dan Awardee Night

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB
Published in
5 min readDec 11, 2020
Final Talkshow Hultprize ITB

Final Talkshow merupakan talkshow terakhir dari rangkaian acara Hult Prize at ITB yang diadakan secara virtual pada hari Sabtu,28 November 2020. Final Talkshow ini bertemakan “How to Grow an Impactful Startup Business that Sustain” yang dihadiri oleh dua pembicara hebat, yaitu Eddi Danusaputro yang merupakan CEO dari Mandiri Capital Indonesia, Venture Capital Subsidiary of Mandiri, bersama dengan Aldi Haryopratomo yang merupakan CEO dari GOPAY. Talkshow ini dimoderatori oleh Abyan Artyasana Pradana.

Talkshow dibuka oleh Pak Eddi dengan menceritakan bagaimana perusahaannya mendanai startup baru. Pak Eddi mengatakan bahwa perusahaan yang dipegangnya saat ini khusus mendanai startup baru dan tidak mempertimbangkan keuntungan di muka. Namun, diutamakan agar startup tersebut punya track record yang bagus, bersamaan dengan relasi dengan pelanggan. Oleh karena itu, Pak Eddi menyarankan kepada seluruh mahasiswa ataupun pendiri dari sebuah startup, “Just start, make sure you sell, have good traction, setelah itu jangan khawatir, bahwa Venture Capital akan datang dengan sendirinya apabila kalian punya track record yang baik”.

Menyambung pemaparan dari Pak Eddi, Pak Aldi lalu menceritakan pengalamannya membangun MAPAN, sebuah startup keduanya yang berkembang dari hasil pemberian dana oleh Paypal melalui startup pertamanya. MAPAN bertujuan untuk membantu desa-desa terdigitalisasi, dengan membuat sebuah aplikasi yang membantu kegiatan arisan. Menurut beliau, hal penting pertama yang harus dilakukan adalah jangan memulai kalau memang belum ada pengalaman, carilah pengalaman di tempat yang lain dulu. Kedua, jangan lupa untuk selalu hands on, agar kita mengerti bahwa pelanggan itu lebih dari sekedar pengguna, tetapi teman. Ketiga, kita perlu tahu apa passion dan mission yang ingin dimasukkan ke dalam startup agar perusahaan yang dibuat bisa terus berlanjut .

Dari pengalaman membangun MAPAN, Pak Aldi membangun Gojek bersama 50 orang yang belum pernah menggunakan Gopay selain untuk driver gojek. Beliau sering turun ke lapangan, dan dari pengalaman itu lah beliau berhasil mengembangkan Gopay. Gopay yang awalnya tidak berlisensi lalu bisa terjadi jutaan transaksi per hari hanya dalam waktu 6 bulan. Misi yang dibawa beliau dan tim adalah semua orang Indonesia bisa mengakses Gopay. Mindset yang selalu beliau tanamkan adalah “Kita jangan sampai dimainkan. Kita harus jadi pemain.”

Lebih lanjut, Pak Eddi mengatakan bahwa terdapat beberapa kriteria startup yang akan diberi suntikan dana oleh Venture Mandiri Capital. Investor tertarik dengan pertumbuhan eksponensial. Caranya adalah dengan memasukkan unsur teknologi. Tidak harus yang mewah, yang penting bisa memberikan pertumbuhan pesat. Contohnya membuat app pada pesanan bakso. Jika pelanggan bisa menyesuaikan pesanan, delivery dan pickup, maka bisa menaikkan pertumbuhan perusahaan. Bisnis yang dicari adalah bisnis yang non-tradisional, non-linier, dan dengan desain, teknologi, atau solusi yang inovatif pada bisnis yang sudah ada.

Memang untuk startup, tingkat kegagalan akan tinggi. Namun itu bagus, karena ketika terdapat kegagalan, para pendiri bisa belajar dari kegagalan dan bangkit lagi untuk membuat startup baru yang lebih besar lagi. Ini merupakan sebuah evolusi untuk menghasilkan pebisnis yang kuat dan memiliki banyak pengalaman, sehingga banyak dicari oleh investor. Investor akan menilai kegagalan atau keberhasilan sebuah startup yang telah diberi suntikan dana dari track record perusahaan yang bersangkutan.

Pak Aldi juga menambahkan startup jangan lupa memberikan impact dan value, ketika ada impact maka ada value, jika ada value maka akan ada profit, jika ada profit maka akan ada cashflow. Selama ada value, maka perusahaan akan dihargai oleh orang. Untuk melengkapi, Pak Eddi mengatakan bahwa impact itu bergantung pada sektor, bisa sektor pendidikan, kesehatan, dan lain-lain. Sekarang banyak sekali perubahan pola pikir yang akhirnya bisa populer dalam waktu lima hingga sepuluh tahun. Contohnya adalah online shopping beberapa tahun terakhir ini.. Jika kalian masih baru memulai, mulailah, buat brand kalian, buat bisnis kalian, namun pada akhirnya kalian harus melihat keuntungan yang dihasilkan.

Pada tahap awal terbentuknya startup, investor tidak benar-benar melihat laporan keuangan bisnis startup tersebut karena selalu berubah. Investor akan melihat track record dan analisis perusahaan terhadap perusahaan kompetitor. Keuntungan biasanya tidak datang sebelum mencapai tahun ke-5 sejak terbentuknya startup. Jadi, jangan fokus ke bagaimana bisa menghasilkan profit. Fokuslah pada bagaimana bisnis bisa tetap berjalan.

Pak Aldi menambahkan bahwa nilai yang penting pada seorang CEO, juga manusia pada umumnya, adalah kemauan untuk belajar dan selalu terbuka dengan hal baru. Beliau menyatakan banyak founder startup baru yang merendahkan nilai dari sebuah pengalaman. Beliau selalu belajar dari banyak orang bahkan dari driver dan kasir. Pak Aldi memberi pesan, “Sebagai ketua tim harus siap untuk melakukan pekerjaan yang paling kotor dan tidak disukai banyak orang, sehingga bisa tau banyak hal penting. Nantinya banyak orang yang juga ikut mengikuti jejakmu. Itu merupakan skill organisasi yang sangat penting.” Talkshow ditutup dengan moderator membacakan beberapa poin yang menjadi kesimpulan dilanjut foto bersama.

Selepas talkshow, awardee night dilangsungkan pada hari yang sama pukul 18.15 WIB. Acara ini berisikan pengumuman juara kompetisi yang diadakan oleh Hult Prize ITB. Juara ketiga diraih oleh tim Greenelo yang beranggotakan Wilsen Federico, Angelina Pamela, Muhammad Aida Ashiddiq dan I Made Atmavidya Virananda.

Juara III Hultprize ITB 2020

Juara kedua diraih oleh tim Asahi yang beranggotakan Chrissena Novendy Putra, Timothy Setjawardaja, Mochammad Marsha Dia dan Dina Sonyah.

Juara II Hultprize ITB 2020

Juara utama diraih oleh tim Flourische yang beranggotakan Claritta Sukmalovelina, Timotius Weslie dan Zulfah Amala.

Juara I Hultprize ITB 2020

Ketiga tim ini akan maju ke Hult Prize Regional Summits yang dilaksanakan di beberapa kota di berbagai negara. Mari kita doakan ketiga finalis Hult Prize ITB agar menjadi juara di kancah Internasional!

Penulis
Amilla Puspaduhita (Teknik Biomedis ITB 2018)
Afif Hanidar Ma’ruf (Teknik Biomedis ITB 2017)

Editor
Ghani Faliq Mufiddin (Teknik Biomedis ITB 2017)

--

--

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB

Elektron is a media production organization that gives information about technology with unique approaches.