Google dan Youtube Tak Dapat Diakses, Memangnya Ada Apa?

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB
Published in
5 min readJan 22, 2021
Youtube Mengalami Down (Sumber : suara.com)

Tahun 2020 kemarin banyak banget kejadian tidak terduga. Mulai dari banjir di awal tahun, lalu disusul pandemi COVID-19 yang membuat kita melakukan segala pekerjaan di rumah. Hal lain yang terjadi yakni saat sedang mengerjakan tugas, eh Google Docs tiba-tiba error. Buat menghibur diri rencana mau nonton Youtube, eh error juga. “Hmm, ini internet aku doang yang lemot atau gimana sih?” Eits, jangan langsung meng-“kambing hitam”-kan internet mu. Bisa jadi emang lagi down. Eh apanya yang down?

Kenalan Yuk Sama Istilah “Website Down

Google Mengalami Down (Sumber : technadu.com)

Website/server down adalah adanya kegagalan pada sistem yang menyebabkan suatu website/layanan tidak dapat diakses. Buat mengecek apakah down tersebut terjadi untuk semua orang atau cuma kita, kalian bisa cek dengan menggunakan situs web down checker.

Nah untuk kasus di atas tadi, saat itu memang terjadi down pada server Google yang menyebabkan penggunanya tidak dapat mengakses layanan Google, termasuk Google Maps, Google Calendar, Google Docs, Google Slides, Gmail, hingga Youtube. Sebelum bahas alasan server Google bisa down, coba kita cari tau kenapa website secara umum dapat mengalami down.

Penyebab Umum Website Mengalami Down

  • Penuhnya Lalu Lintas Data Internet
Ilustrasi Trafik Penuh (Sumber : CNN.com)

Bagaikan lalu lintas kendaraan, jika jumlah kendaraan sangat banyak bakal bikin macet kan? Alhasil pergerakan tiap kendaraan sangat lambat. Begitu pula dengan server website. Kalau dalam suatu waktu tiba-tiba banyak pengguna yang mengakses suatu website, website tersebut bakal “kewalahan” dan akhirnya terjadi down.

  • Serangan Cracker

Cracker atau biasa disebut “hacker versi jahat” dapat memanfaatkan celah keamanan di suatu website dan menyebabkan server down dengan melakukan penyerangan distributed denial-of-service (DDoS). DDoS merupakan teknik yang dipakai oleh para cracker untuk mengganggu kelancaran server atau jaringan dengan membuat “banjir” arus lalu lintas data yang sebenarnya normal. Kalau udah begini, server tiba-tiba akan mengalami down karena kewalahan mengatur arus data. Meresahkan ya, Bund? Tenang, serangan cracker dapat dicegah dengan memasang keamanan tingkat tinggi atau multiple security.

  • Single Point of Failure

Single Point of Failure (SPOF) ialah titik lemah yang dapat menyebabkan seluruh sistem gagal sehingga website tidak berfungsi. Masalah ini dapat diminimalisir dengan merancang sistem dengan fungsionalitas yang didistribusikan di banyak tempat.

  • Masalah pada DNS
Domain Name System (Sumber : kinsta.com)

DNS (Domain Name System) bisa diibaratkan sebagai pihak ketiga antara komunikasi manusia dengan komputer ketika mengakses website. DNS berguna “menerjemahkan” huruf URL (huruf-huruf yang digunakan seseorang untuk menuliskan alamat website, seperti “google.com” atau “youtube.com”) menjadi angka IP (angka yang bisa dipahami oleh komputer untuk menampilkan website yang diinginkan orang tersebut). Masalah DNS yang berhubungan dengan server biasanya berupa kesalahan dalam pengaturan DNS, sehingga menyebabkan server tak bisa ditemukan dan website tidak dapat diakses sama sekali.

  • Pemadaman Listrik Mendadak

Jika listrik mati, data center maupun lokasi jaringan internet juga mati sehingga server juga mati. Oh iya, data center atau pusat data merupakan satu lokasi yang memiliki ratusan atau ribuan server di dalamnya. Ketika pemadaman listrik terjadi, biasanya data center sudah mengantisipasi dengan adanya cadangan energi. Namun, jika pemadaman listrik terjadi secara mendadak bisa jadi energi cadangan tersebut belum siap. Masih ingat peristiwa blackout pada tahun 2019 ‘kan? Peristiwa pemadaman listrik se-Pulau Jawa tersebut bahkan menyebabkan kita tidak bisa menggunakan layanan komunikasi sama sekali.

  • Down-nya Data Center

Walaupun sedang tidak terjadi pemadaman listrik, data center juga dapat mengalami gangguan lain yang menyebabkan down. Jika data center mengalami down maka proses backup data, sinkronisasi, dan proses olah data lainnya tidak bisa terlaksana sehingga server terganggu. Down-nya data center atau bisa juga disebut data center outages dapat disebabkan banyak hal, misal kesalahan teknisi yang bertugas di data center maupun penuhnya penyimpanan pusat .

Sekarang kita sudah tau nih beragam alasan suatu website bisa mengalami down. Balik ke topik awal, kira-kira alasan mana yang menjadi penyebab server Google dan Youtube sempat down? Apakah ada serangan Cracker? Atau saat itu sedang ada pemadaman listrik? Ternyata bukan itu alasannya!

Penyebab Penuhnya Penyimpanan Internal Milik Google

Ilustrasi Data Center (Sumber : istockphoto.com)

Masalah pada penyimpanan pusat menyebabkan PT Google mengalami gangguan sistem autentikasi dan berakibat sangat fatal. Contohnya tanggal 14 Desember kemarin, sebenarnya masalah penyimpanan hanya terjadi selama kurang lebih 45 menit, namun akibatnya seluruh dunia tidak dapat mengakses seluruh layanan Google.

Memang sepenuh apa sih isi dari penyimpanan pusat Google? Bayangkan, dalam lima tahun saja, lebih dari 4 triliun foto disimpan di Google Foto dan setiap minggu 28 miliar foto dan video baru diunggah. Belum lagi Google Drive dan Google Docs yang menjadi favorit mahasiswa dalam mengerjakan tugas. Wah kalau terus-terusan kayak gini Google beneran overload dan kemungkinan down bakal lebih sering.

Kebijakan untuk Menghemat Penyimpanan

Layanan Milik Google (Sumber : businessinsider.com)

Agar penyimpanan pusat tidak cepat penuh seiring dengan bertambahnya pengguna, Google menerbitkan beberapa kebijakan baru. Mulai 1 Juni 2021, Google akan menghapus Gmail, Google Drive (termasuk file Google Docs, Spreadsheet, Slide, dll.), serta Google Photos. Penghapusan tersebut dilakukan jika pengguna melebihi kuota penyimpanan yang diberikan oleh Google (15GB tiap akun) serta jika akun Google tersebut tidak aktif selama 2 tahun (setelah 2021).

Nah, sekarang kita sudah tau nih apa down itu dan penyebabnya secara umum. Kita juga sudah tau alasan dibalik down-nya Youtube dan layanan milik Google lainnya, serta cara Google untuk mengantisipasinya. Jadi, semoga kedepannya down ini tidak terjadi lagi ya supaya aktivitas kita tidak terganggu.

Penulis
Aisya Nur Kamila (Teknik Biomedis 2018)

Editor
Afif Hanidar Ma’ruf (Teknik Biomedis 2017)
Ghani Faliq Mufiddin (Teknik Biomedis 2017)

--

--

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB

Elektron is a media production organization that gives information about technology with unique approaches.