Koneksi Internet Lambat Ketika Hujan, Memang Ada Hubungannya?

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB
Published in
6 min readMay 19, 2020
Kecepatan Internet (Sumber : blog.dnetprovider.id)

Di zaman sekarang ini, internet kayaknya tak bisa lepas dari kehidupan kita, iya ga sih? Segala hal yang kita lakukan, sepertinya hampir selalu menggunakan penemuan ini. Contohnya untuk chatting dengan mantan, maksudnya teman. Apalagi sekarang ini, physical distancing tidak menyebabkan kita ber-social distancing karena adanya internet. Namun, teknologi penghubung seluruh dunia yang canggih ini mempunyai kelemahan, salah satunya lemot atau koneksi buruk. Hujan atau cuaca buruk adalah salah satu kambing hitam terkenal sebagai terduga penyebab buruknya koneksi internet. Pertanyaannya, apa cuaca memang mempengaruhi dan mengganggu sinyal internet kita? Kalau iya, bagaimana bisa? Lalu kira-kira bagaimana ya caranya agar tetap berinternet dengan lancar saat cuaca buruk?

Internet dan Hujan (Sumber : https://cheezburger.com)

Sebelum mencari jawaban-jawaban dari pertanyaan sebelumnya. Mari mengenal bagaimana data berpindah dalam internet terlebih dahulu secara singkat. Internet adalah jaringan luas yang menghubungkan siapa saja di seluruh dunia. Segala data atau informasi yang memanfaatkan internet dapat diatur untuk pergi kemana saja sesuai keinginan pengguna. Dari segi fisik, data berpindah melalui suatu perantara. Udara bebas, kabel tembaga, hingga yang terbaru kabel optik digunakan sebagai jalur lalu lintas internet.

Pada udara bebas, data berpindah menggunakan gelombang radio. Namun gelombang radio ini dapat mengalami berbagai gangguan seperti terhalang oleh bangunan, gunung, jurang atau penghalang fisik lainnya. Selain itu, gelombang atau sinyal internet yang bergerak melalui udara bebas bisa terhambat oleh butiran air hujan, sehingga dapat membentur, memantul hingga menghilang. Akibatnya, kualitas sinyal yang diterima akan menurun karena gelombang menjadi kacau dan harus berbelok. Pada penghantaran data, gelombang internet cenderung lebih memilih berbelok menjauh dari air karena hilangnya gelombang berarti sama saja dengan hilangnya koneksi internet.

Gampangnya, internet ini sama seperti mobil yang melaju cepat di jalanan. Saat ada hambatan yang menghalangi dan membahayakan, mobil akan ngerem dan menghindar agar tetap selamat sampai tujuan. Saat hambatan sangat besar, kita juga bisa saja memilih berhenti dahulu, asalkan selamat. Namun, konsekuensinya adalah waktu tempuh gelombang internet untuk mengantarkan data menjadi lebih panjang, sehingga kerap kali kualitas kecepatan internet menjadi turun, alias lemot. Cuaca buruk seperti hujan lebat, badai petir, hujan salju, hingga kelembaban tinggi pada udara dapat menjadi penyebab buruknya kualitas internet. Apalagi, gelombang berfrekuensi tinggi seperti sinyal 4G yang sering kita pakai sukar melalui air. Gelombang ini saat bertemu air akan terganggu bahkan bisa menguap dan hilang.

Eitss, cuaca buruk tidak hanya di saat hujan saja ya sobat. Uap air yang terangkat ke udara saat salju, kabut, awan, bahkan pada hari yang cerah dengan kelembaban tinggi juga mampu mengurangi penerimaan sinyal jaringan seluler atau sinyal internet. Hujan deras dengan butiran air yang besar adalah hal yang paling mengganggu daripada kondisi cuaca lain. Sementara, kabut dan awan yang mengandung droplet air berukuran lebih kecil tidak terlalu mempengaruhi sinyal internet berfrekuensi rendah seperti 3G dan 2G, namun dapat mengganggu sinyal 4G yang berfrekuensi tinggi. Hujan es dan salju tidak terlalu berpengaruh karena tidak serapat butir air hujan.

Sebenarnya hujan bukan satu-satunya alasan internet menjadi lemot. Terdapat faktor lain yang mempengaruhinya. Salah satunya penggunaan antena SISO. Sistem antena SISO (Single Input, Single Output) yang digunakan beberapa penyedia internet adalah salah satu alasan mengapa gangguan tetap terjadi saat hujan tiba. Sistem ini menggunakan antena tunggal pada sisi pengirim maupun penerima. Sinyal yang dikirim oleh antena dapat terganggu karena suatu halangan seperti bukit, jurang, bangunan, juga butiran air dalam hujan.

Beberapa provider sudah mengakali masalah ini dengan menggunakan antena MIMO (Multiple Input Multiple Output). Sistem antena MIMO lebih tahan dari pengaruh cuaca buruk. Penggunaan banyak antena pada sisi penerima maupun pengirim data akan meningkatkan jumlah data yang dapat dikirim dalam jangkauan wilayah yang lebih luas. Sederhananya, antena yang banyak dapat mengurung sinyal agar berada pada jalurnya tanpa berbelok-belok seperti pada SISO. Selain itu, sistem ini tidak membutuhkan bandwidth atau daya yang lebih besar untuk memberikan hasil yang lebih baik.

Ilustrasi MIMO dan SISO (Sumber : https://arednmesh.readthedocs.io)

Badai petir dan angin kencang juga tidak mau kalah dalam membuat koneksi internet menjadi buruk. Sambaran petir dan hembusan angin kencang dapat saja merusak perangkat telekomunikasi. Antena yang tergeser, kabel yang terputus, atau kerusakan-kerusakan pada perangkat atau transmisi lain dapat mengganggu hingga memutus koneksi internet.

Cuaca buruk juga menjadi alasan bagi banyak orang untuk tetap diam di rumah dan membatalkan rencana untuk pergi ke luar. Banyak orang di rumah, di kawasan pemukiman, atau di dalam indekos yang sama dan semuanya mengakses internet dengan gawainya masing-masing. Sebagian dari mereka mengakali buruknya koneksi internet dengan memanfaatkan kabel sebagai media transmisi data. Apakah di indekos kalian terdapat fasilitas kabel LAN untuk berinternet ria? Ya, kabel LAN ini adalah salah satu contohnya. Kabel memang lebih bebas dari pengaruh cuaca karena pengiriman datanya tidak melalui udara bebas. Namun penggunaan layanan kabel oleh banyak orang dalam bersamaan dapat membuat penuhnya bandwidth dan mengakibatkan menurunnya kecepatan akses pada tiap pemakainya.

Internet lambat karena banyak pengguna (Sumber : https://www.goodtherapy.org)

Nah, dari beberapa hal yang udah dijelaskan di atas, ada beberapa tips yang bisa kamu lakukan untuk menghindari buruknya koneksi internet saat hujan melanda. Cekidott!

  • Pilih layanan internet berkabel. Penggunaan internet nirkabel yang banyak digunakan sekarang seperti jaringan seluler (3G, 4G/LTE) akan terganggu saat hujan tiba, sementara jaringan kabel lebih bebas dari gangguan cuaca. Namun pada saat cuaca bersuhu ekstrim, kabel tembaga atau logam lainnya dapat saja mengalami masalah. Contohnya bila terjadi suhu ekstrim diikuti dengan kelembaban ekstrim. Saat kelembaban tinggi, uap air di udara dapat membuat suatu medan magnet dan mengganggu sinyal dalam kabel tembaga.
  • Beralih pada kabel serat optik. Saat ini, tipe jaringan internet paling bebas gangguan dan paling cepat adalah dengan menggunakan kabel serat optik. Teknologi ini tidak menggunakan logam seperti tembaga dan tidak menyalurkan aliran listrik seperti pada umumnya. Kabel ini menggunakan cahaya sebagai pengangkut data. Uap air di luar kabel optik tidak akan mempengaruhi kualitas transfer data di dalamnya. Kecepatan juga jauh lebih besar karena media perantaranya adalah berkas cahaya dan sistem ini memiliki bandwidth yang lebih besar pula. Namun teknologi ini lebih mahal. Pemasangan dan perawatan tentu juga berbeda dengan teknologi-teknologi sebelumnya.
Kabel serat optik (sumber : https://www.indoworx.com)
  • Refresh jaringan atau restart layanan data. Refresh tangkapan jaringan pada gawai kalian dengan menyalakan sesaat mode pesawat atau restart layanan data. Jika kalian menggunakan layanan 4G, matikan layanan tersebut dan gunakan sementara layanan 3G. Trik ini belum tentu menyelesaikan masalah kalian untuk terhubung kembali dengan internet. Namun tidak ada salahnya mencoba, iya kan!
Akses internet saat hujan (Sumber : https://www.kompasiana.com)

Semoga tips di atas dapat membantu kalian ketika koneksi internet lemot. Terutama bagi kalian yang sangat mengandalkan internet untuk mendapatkan penghasilan selama physical distancing ini. Bagi kalian para gamers yang sering mengeluh dan kesal saat internet lemot, jangan sampai merusak gawai kalian karena kesal ya! Lakukan tips di atas supaya kalian bisa bermain kembali. Kalian sendiri apakah memiliki tips tersendiri untuk mengatasi internet lambat? Silakan komentar di bawah ya!

Penulis
Ahmad Dufan Al Rasyid (Teknik Tenaga Listrik ITB 2018)

--

--

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB

Elektron is a media production organization that gives information about technology with unique approaches.