Malas dengan Macet dan Polusi? Smart Mobility Menjadi Solusi!

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB
Published in
4 min readJan 5, 2021

--

Sadar nggak sih, makin ke sini, jalanan semakin macet? Belum lagi udara kotor perkotaan yang bikin sesak di dada. Mungkin reaksi kalian seperti orang pada gambar berikut ini.

Reaksi Terjebak Macet (Sumber : idaoffice.org )

Atau malah seperti orang ini?

Marah-Marah Saat Macet (Sumber : thebeaverton.com)

Duh, gimana mau awet muda kalau tiap hari kerjaannya marah-marah karena macet sama sesak napas melulu. Bisa-bisa yang awet malah macet sama marah-marahnya saja. Kira-kira teknologi bisa menjawab masalah ini nggak ya?

Tenang aja teman-teman, teknologi pasti punya solusinya. Perkenalkan nih, sebuah konsep bernama smart mobility.

Apa Sih Smart Mobility?

Ilustrasi Smart Mobility (Sumber : sundayguardianlive.com)

Sebelum berkenalan dengan smart mobility, ada baiknya kalian tahu terlebih dahulu dengan smart city, karena smart mobility merupakan salah satu cabang dari smart city. Smart city merujuk pada sebuah konsep pengaturan sebuah kota, dengan memanfaatkan teknologi semaksimal mungkin. Untuk membangun sistem tata kota yang berbasis smart city, segala bentuk aktivitas penunjangnya juga perlu digabungkan dengan kemajuan teknologi. Nah, smart mobility ini bergerak dalam hal pengaturan transportasi di perkotaan. Tujuan yang ingin dicapai dari smart mobility yaitu meningkatkan kualitas transportasi yang sudah ada, misalnya mengurangi kemacetan, mempercepat waktu perjalanan, dan sekaligus bisa mengurangi polusi udara. Semua hal itu tentunya dicapai dengan memanfaatkan teknologi yang tersedia.

Sebenarnya sudah ada lho teknologi-teknologi yang menggunakan konsep smart mobility! Penasaran apa aja? Yuk simak contoh-contohnya di bawah ini!

Contoh-Contoh Smart Mobility

  1. Google Maps
Gambar Google Maps (Sumber : google.com)

Siapa sih yang nggak tahu Google Maps? Kalau ini sih pasti kalian sering pakai. Kemanapun kalian pergi, kalau nggak tau jalan pasti pakai ini. Google Maps menggunakan data berupa lokasi GPS, kondisi jalan beberapa waktu ke belakang, data pemerintah, dan data informasi tambahan yang dimasukkan para pengguna, dalam memprediksi kondisi lalu lintas. Prediksi tadi dilakukan menggunakan machine learning. Dengan menggunakan Google Maps, kalian bisa menentukan jalur terpendek dan tercepat untuk mencapai tujuan. Tentunya tanpa macet sana-sini. Lalu, semakin cepat kamu sampai, semakin sedikit juga asap buangan yang dihasilkan.

2. Gojek

Gojek dan Ojol (Sumber : gojekengineering.com)

Kalau ini sih udah ga usah ditanya lagi. Perusahaan teknologi yang sudah berdiri sejak 2010 ini sudah dikenal oleh mayoritas warga Indonesia, dan tentu telah membantu meningkatkan kualitas transportasi di Indonesia. Sebelum adanya Gojek, kamu perlu berjalan kaki dulu jika ingin pergi naik angkutan umum. Sekarang, kamu bisa dijemput di depan rumahmu dan diantar hingga sampai di tujuanmu. Selain jasa antar jemput, Gojek juga menyediakan jasa lain seperti antar jemput barang, makanan, obat-obatan, bahkan belanjaan sehari-hari. Semua jasa yang ditawarkan membuat kita enggan membeli kendaraan pribadi karena toh bisa juga dilakukan dengan Gojek, sehingga bisa mengurangi jumlah kendaraan pribadi di jalanan.

3. Transportasi Umum Terintegrasi

MRT Jakarta (Sumber : ekonomi.bisnis.com)

Maksud dari transportasi umum terintegrasi adalah terhubungnya sistem transportasi yang ada satu sama lain, contohnya letak halte bus dan stasiun yang berdekatan, atau penggunaan kartu prabayar untuk membayar semua jenis transportasi. Dengan terhubungnya macam-macam moda transportasi, kamu tidak kehabisan banyak waktu ketika perlu menggunakan beberapa transportasi umum untuk mencapai tujuanmu. Pembayaran menggunakan satu sistem yang terintegrasi pun membuat segalanya lebih praktis, seperti menggunakan kartu berisi uang elektronik. Tinggal tap and go, gak perlu lagi lama menunggu kembalian. Sistem transportasi umum terintegrasi sebenarnya sudah diterapkan di beberapa kota besar seperti Jakarta, misalnya dengan mendekatkan lokasi halte busway dan stasiun MRT/kereta. Melalui terobosan ini, harapannya banyak masyarakat yang tertarik menggunakan transportasi umum untuk menghindari kemacetan, sehingga jumlah kendaraan yang berlalu lalang di jalanan berkurang.

Itulah tadi tiga contoh penerapan teknologi dengan konsep smart mobility. Tentunya masih ada banyak lagi teknologi yang mempermudah kita dalam berpindah tempat. Atau mungkin, kamu salah satu yang akan mengembangkan teknologi tersebut di masa depan!

Penulis
Afif Hanidar Ma’ruf (Teknik Biomedis ITB 2017)

Editor
Ghani Faliq Mufiddin (Teknik Biomedis ITB 2017)

--

--

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB

Elektron is a media production organization that gives information about technology with unique approaches.