Mas Mba, Patuhi Protokol Kesehatan! Apa Jadinya Kalau Robot Ini yang Mengingatkan Kalian?
Apakah kalian termasuk tim yang masih suka mantengin grafik kasus corona? Kian hari bentuknya, apalagi grafik kasus corona di Indonesia, kian meresahkan ya, Bund. Tapi gimana mau turun kalau masyarakatnya saja masih sering mengabaikan pedoman protokol kesehatan. Hal ini jelas menjadi dampak terjadinya peningkatan kasus-kasus baru.
Saat berjalan di beberapa pusat keramaian, kita dapat melihat masih banyak orang yang tidak memakai masker, bahkan tidak menerapkan physical distancing. Mau menegur tapi sungkan, mau mengingatkan orang untuk pakai masker terkadang malah menguras kesabaran. Lelah dengan urusan hati, para peneliti pun mulai mengembangkan pahlawan penegak protokol kesehatan dalam wujud robot.
Baru-baru ini, sebuah toko di Jepan mempekerjakan robot untuk menertibkan pelanggan yang tidak memakai masker dan menerapkan physical distancing. Wah gimana tuh? Yuk, baca lebih lanjut!
Perkenalkan, Robovie, sebuah robot yang dikembangkan oleh firma robotik terkemuka Advanced Telecommunications Research International (ART). Memiliki peran sebagai asisten, saat ini Robovie digunakan sebagai robot pramuniaga yang telah dilengkapi dengan informasi mengenai tata ruang toko. Sekilas, Robovie ini tampak seperti robot biasa ya? Tetapi jangan salah, robot ini memiliki keistimewaan tersendiri khususnya di masa pandemi begini.
Memang apa aja sih fitur-fitur yang dimiliki Robovie ini?
Robovie dilengkapi sensor penglihatan, peraba, dan audio yang mirip dengan manusia, sehingga robot ini mampu berinteraksi langsung dengan manusia. Selain itu, ia juga dilengkapi dengan kamera yang menghasilkan gerakan mata seperti manusia hingga dapat mengamati pergerakan orang-orang. Agar lebih interaktif, Robovie memiliki microphone dan loudspeaker yang berfungsi layaknya telinga dan mulut. Tidak hanya itu, ia juga mampu menggerakkan tangan dan bergerak dengan bantuan roda-roda di bawahnya. Wah robot zaman sekarang udah makin mirip aja ya sama manusia!
Kita katakan bahwa robot ini sangat interaktif? Yap, perilaku robot ini diperoleh dari kombinasi berbagai perilaku interaktif dan jaringan hingga memberikan kesan seperti manusia. Oleh karena itu, Ia memiliki perilaku khas seperti menyapa, percakapan singkat, bahkan mengucapkan selamat tinggal.
Agar dapat terhindar dari rintangan, Robovie juga dilengkapi sensor detektor laser range finder yang terletak pada bagian dasar robot. Dengan penggunaan sinar laser tersebut, Robovie dapat menentukan jarak ke suatu objek.
Lantas, bagaimana peranan Robovie di masa pandemi ini?
Pada uji coba yang dilakukan di Jepang, Robovie menghampiri dan menyapa pelanggan toko yang tidak memakai masker. Kemampuan tersebut tak lepas dari adanya 2 kamera video yang berada pada mata Robovie sehingga mampu mengidentifikasi pengunjung yang tidak memakai masker. Setelah pelanggan memakai masker, ia akan mengatakan, “Terima kasih atas pengertiannya. Selamat berbelanja.” Sangat ramah bukan? Tidak hanya itu, ia juga akan meminta para pelanggan untuk mengatur dan menjaga jarak fisik mereka. Kok bisa sih? Jadi, dengan adanya kombinasi teknologi sinar laser 3D dan artificial intelligence, Robovie dapat mengukur jarak fisik antar pelanggan. Kalau para pelanggannya sudah mematuhi protokol kesehatan, pasti jadi nggak khawatir lagi ‘kan saat berkunjung ke toko?
Meski tak lepas dari kontroversinya yang dapat mengambil peran manusia, nyatanya kehadiran robot di masa pandemi memaksa kita untuk memikirkan kembali peranan “mesin” ini dalam kehidupan sehari-hari. Robot ini bisa menjadi pahlawan dalam penanganan wabah karena dinilai efisien dan tentunya tidak akan terinfeksi virus. Jadi gimana? Kalian setuju gak kalau Robovie ini dipekerjakan di Indonesia saat pandemi?
Penulis
Uperianti (Teknik Biomedis ITB 2019)
Editor
Afif Hanidar M. (Teknik Biomedis ITB 2017)
Ghani Faliq M. (Teknik Biomedis ITB 2017)
