Mitos atau Fakta: Microchip dalam Vaksin?

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB
Published in
3 min readSep 22, 2021

Pernah ngga sih sobat Elektron mendengar kabar berita kayak gini?

“COVID-19 mengandung Microchip Magnetik”

“Ketika di vaksin, microchip yg sangat kecil dipasang tanpa terasa,”

“Awas Hoaks Vaksin Astrazeneca, Pfizer, dan Moderna
Berafiliasi dengan Bluetooth kecuali Sinovac”

Nampaknya seperti sebuah konspirasi menarik ya, teman-teman! Tapi, kalian pasti ada yang bertanya juga, “Infonya ini.. bener ga sih?” Mari kita kupas bersama-sama, sobat!

Pertama — tama kita perlu tahu dulu nih apa itu microchip! Jadi, microchip adalah sebuah komponen rangkaian terpadu (integrated circuit) yang akan memberikan sebuah informasi data ketika di-scan. Ukuran microchip sangat kecil, bahkan beberapa diantaranya berukuran seperti sebutir nasi, lho!

Microchip dan Sebutir Nasi. Source: catsherdyou.com

Mimin punya fakta menarik nih terkait microchip! Di Swedia, lebih dari 2000 orang telah menggunakan microchip di tangan agar kegiatan mulai dari membuka pintu, membeli makanan, hingga naik kereta api (tut, tut, tut!) menjadi lebih mudah. Dengan microchip, mereka tidak perlu lagi membawa uang ataupun tiket untuk pergi kemana saja. Keren kan?

Warga Sweden Men-scan Tiket Kereta Api menggunakan Microchip.
Source: theconversation.com

“Waw menarik juga ya! Tapi kok bisa men-scan tangan aja jadi pengganti uang? Gimana cara deteksinya, tuh?”

Sobat pernah kan pas masuk kamar hotel, hanya perlu nge-tap kartu aja biar pintunya terbuka? Atau pernah liat orang lain ngambil uang lewat ATM ngga? Cara kerja microchip ternyata sama kayak dua contoh itu, yaitu dengan menggunakan RFID (Radio Frequency Identification).

Ketika microchip didekatkan pada sebuah pemindai (scanner/reader) secara nirkabel (wireless), terdapat gelombang radio yang akan menghasilkan listrik dengan jumlah yang kecil agar microchip menyala. Lalu, microchip bertukar informasi dengan cara yang sama ke pemindai. Dengan itu, info-nya kebaca deh!

Jadi beneran bisa ya, microchip dimasukkan ke dalam vaksin?”

Vaksin dan Microchip?! Source: theverge.com

Nah ngga segampang itu! Ternyata untuk memasukkan microchip dibutuhkan hypodermic needle, sebuah jarum berongga besar sebagai jalur masuk kebawah kulit tangan pengguna. Diameternya pun sangat besar bila dibandingkan dengan jarum biasa. Implan microchip pada umumnya berdiameter 1–2mm dengan panjang 7mm.

Perbandingan Microchip, Hypodermic Needle, dan Jarum Suntik.
Ukurannya beda jauh ya! Source: doctorbecky.net
Beda dari vaksin yang ditujukan ke darah,
letak implan microchip di bawah kulit tangan, Source: medium.com

Sementara, vaksin diinjeksikan melalui jarum suntik ke dalam pembuluh darah. Karena wujudnya cair, vaksin dapat menyesuaikan diri di dalam kapiler pembuluh darah yang 100x lebih kecil bila dibandingkan dengan ukuran microchip. Kalau microchip masuk pembuluh darah, nanti darahnya kejepit dong! Nah lho, yang ada nanti malah tambah penyakit, dong. :)

Jadi, udah tahu kan, sobat? Ternyata microchip dalam vaksin itu hoax! Kenapa? Karena ukuran microchip terlalu besar untuk pembuluh darah. Lagipula, microchip itu pakai gelombang radio, bukan Bluetooth kayak di berita.

Nah, agar sobat Elektron dapat menyaring info seputar COVID-19, jangan lupa cek di laman Hoax Buster dari pemerintah, ya! Stay safe, sobat!

Penulis
Mohamad Alamsyah (Teknik Biomedis 2018)

Editor
Aisya Nur Kamila
(Teknik Biomedis 2018)

--

--

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB

Elektron is a media production organization that gives information about technology with unique approaches.