Sihir Nyala Lampu Jalanan

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB
Published in
4 min readJan 12, 2021

Pernahkah kamu malam minggu lagi asyik boncengan keliling kota sama gebetan, terus tiba-tiba berbagai pertanyaan random muncul di otakmu ketika melihat keadaan sekitar? Misalnya kayak kapan status di antara kamu dan dia akan berubah menjadi lebih dari teman, hingga permasalahan yang sebenarnya nggak perlu dipermasalahkan seperti kenapa lampu jalanan yang kamu lewati bisa menyala sendiri bila hari sudah menjelang petang.

Buat pertanyaan yang terakhir, Elektron punya jawabannya, nih! Ada ‘sihir’ di balik lampu Penerangan Jalan Umum (PJU) yang tentunya super keren untuk diulik kali ini.

Penerangan Jalan Umum (Sumber : kompasiana.com)

Ternyata oh ternyata, yang punya label smart bukan hanya gawai dan jam tangan saja, lho!

Lampu PJU kini menggunakan teknologi smart PJU yang sudah diterapkan di berbagai belahan dunia, mulai dari Italia, Norwegia, dan tentu saja Indonesia! Sistem smart PJU ini menggunakan konsep Internet of Things atau yang biasa dikenal dengan sebutan IoT, sebuah konsep ketika suatu objek memiliki kemampuan untuk mentransfer data melalui jaringan, tanpa memerlukan interaksi manusia ke manusia atau manusia ke komputer.

Cara kerjanya simpel! Sistem ini dikendalikan dari ruang kontrol yang berlokasi di kantor Suku Dinas (Sudin) Perindustrian dan Energi daerah setempat yang memonitor unit lampu di wilayahnya secara real-time. Lampu dinyalakan dan dimatikan lewat kendali dari ruang kontrol, yang artinya dapat menghemat energi daripada mengoperasikannya secara manual. Lebih kerennya lagi, apabila ada lampu yang padam nantinya akan ada pemberitahuan mengenai lokasi, jenis lampu, dan nomor token lampu yang padam sehingga permasalahan tersebut dapat dengan gercep diselesaikan.

PJU dengan IoT (Sumber : blog.oureducation.in )

Tak hanya smart dalam segi pengendalian, komponen elektronik yang menyusun lampu PJU ini juga smart, lho! Sistem PJU menggunakan lampu LED SS, yang disebut menghemat biaya karena dapat dinyalakan dan dimatikan tepat waktu. Lebih lanjut lagi, bahkan petugas dapat mengatur pencahayaan serta penggunaan daya bila dibutuhkan. Lampu tersebut diklaim tahan lama karena dapat bertahan selama 50 ribu jam alias 12 tahun. Jenis daya lampunya pun disesuaikan dengan kondisi jalan, misalnya untuk jalan utama menggunakan daya listrik 200 watt, untuk jalan penghubung 120 watt, jalan lingkungan 90 watt, dan untuk gang 40 watt. Makin besar jalannya, tentunya lampu yang dibutuhkan harus lebih terang sehingga daya yang dibutuhkan menjadi lebih besar.

For your information, selain berstatus smart PJU, rupanya sebagian dari lampu-lampu tersebut bahkan telah memakai tenaga surya, lho!

PJU dengan Panel Surya (Sumber : pjupanelsurya.com)

Selain ramah lingkungan, banyak kelebihan dari penggunaan tenaga surya sebagai sumber energi dari lampu-lampu tersebut. Pertama, mengurangi resiko pencurian aliran listrik yang biasanya dilakukan secara ilegal oleh oknum yang tidak bertanggung jawab. Nggak lucu ‘kan kalau misalnya jalanan gelap gulita gara-gara listriknya dicuri oknum jahat yang seenaknya saja? Lalu yang kedua, solar cell ini juga awet, lho! Penggunaannya dapat bertahan hingga 20 tahun lamanya. Karena awet, biaya perawatannya pun lebih rendah daripada lampu jalan biasa, dengan kemungkinan overheating yang lebih rendah. Oh iya, overheating sendiri merupakan suatu kondisi ketika suhu dari sebuah sistem/mesin naik melebihi batas wajar sehingga performa dari sistem menjadi tidak lagi efisien. Pada solar cell, lampu tidak terhubung melalui kabel-kabel eksternal yang sering menjadi sumber terjadinya overheating. Selain itu, pengurangan penggunaan kabel juga dapat meminimalkan risiko kecelakaan dari pembenahan kabel-kabel lampu.

Bagaimana Panel Surya Bekerja (Sumber : mrsolar.com)

Cara kerja PJU tenaga surya pun tergolong cukup mudah untuk dilakukan. Komponen utama dari solar cell yang menjadi sumber tenaga surya ini dibuat dari dua lapisan semikonduktor positif dan negatif. Ketika solar cell telah bekerja, sinar matahari yang berupa partikel-partikel kecil energi ditangkap dan diserap oleh lapisan negatif hingga penuh, sebelum kemudian berganti ke lapisan positif hingga akhirnya disimpan di dalam baterai. Baru setelah itu lampu dapat digunakan sesuai dengan kebutuhan menggunakan sumber daya dari baterai. Keren bukan?

Jadi, guys, itulah sihir teknologi di balik lampu jalanan yang selama ini menerangi acara jalan-jalan malam kalian, menikmati indahnya kota bersama gebetan! Sekarang, sudah terjawab deh satu pertanyaan random yang ada di otakmu. Tinggal mikirin kapan upgrade status sama gebetan aja, hehehe…

Penulis
Pradipta Wasundari (Teknik Biomedis ITB 2018)

Editor
Afif Hanidar Ma’ruf (Teknik Biomedis ITB 2017)
Ghani Faliq Mufiddin (Teknik Biomedis ITB 2017)

--

--

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB

Elektron is a media production organization that gives information about technology with unique approaches.