Type C–Definisi dari Modern Problem Require Modern Solution

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB
Published in
8 min readMay 12, 2024

--

Kalau bola punya tim jago kayak Manchester United, dunia per-konektor-an punya yang namanya type C! Di zaman digital ini, kayaknya type C udah umum, tapi siapa yang tau kalau ternyata type C ini konektor yang overpower dibandingkan konektor lain. Type C ini modern solution untuk modern problem. Kenapa bisa begitu? Baca sampai akhir ya soalnya semua faktanya menarik enggak hanya fakta nomor sekian.

Latar Belakang Lahirnya si Kecil Type C

Kita seringkali suka take it for granted suatu hal yang ada di sekeliling kita. Salah satu di antaranya adalah type C. Ternyata, type C ini punya misi yang visioner untuk nyelesain beberapa masalah per-konektor-an. Masalah pertama adalah terlalu banyaknya jenis konektor. Untuk nampilin gambar, ada konektornya sendiri. Untuk charging, ada konektornya sendiri. Untuk aksesori komputer, ada konektornya sendiri. Untuk mindahin data, ada konektornya sendiri. Terus, ditambah beberapa brand elektronik yang ngebuat jenis konektornya sendiri. Masalah kedua adalah konektor yang bentuknya unik-unik. Konektor punya bentuk yang unik biar penggunanya enggak salah masang, misalnya type A yang enggak bisa dipasang seenaknya. Tujuannya baik biar enggak ada kecelakaan karena salah masang, tapi kadang hal kecil kayak gini bikin ribet karena harus mastiin ulang pas mau masang. Masalah ketiga adalah inovasi saat ini pengennya perangkat yang lebih cepat, lebih kecil, dan lebih ringan, tapi sayangnya enggak bisa diwujudin karena kehambat teknologi dari konektor yang ada.

Gambar 1. Berbagai Jenis Kabel Digantikan oleh Type C

Type C mencoba untuk menyelesaikan permasalahan tersebut. Kabel data, kabel monitor, atau kabel charger bisa dikerjain sama satu konektor type C. Masang type C juga gak perlu khawatir plus ribet sendiri karena type C bisa dipasang bolak-balik (bahasa kerennya reversible). Terus terakhir, type C ini kecil, ringan, dan cepat. Tiga masalah selesai sama satu konektor.

Melihat Lebih Dekat Type C

Setelah mengetahui tujuan “lahirnya” type C, ada yang engga kalah menarik juga, yaitu struktur type C tersebut. Type C punya 24 pin yang digunakan untuk mengirimkan data dan daya listrik. Pin-pin di type C sengaja disusun secara simetris biar type C bisa dipake reversible. “Terus kok bisa perangkat bisa tau kalau kita pasang kebalik atau engga? Apa gak bahaya ta?” Tenang aja, jadi ada yang pin Configuration Channel (CC) yang berfungsi untuk mendeteksi si konektor type C dipasang reversible atau enggak, terus nyesuain koneksi yang sesuai. Jadinya mau dipasang bolak-balik, tetep aman aza bos!

Gambar 2. Port Female Type C
Gambar 3. Port Male Type C

Pin-pin yang ada di port female Type C serta penjelasannya (port male type C punya pin yang kurang lebih sama, hanya beda di bagian B6 dan B7)

Kalau dibandingin sama konektor generasi sebelumnya, type C punya jumlah pin yang lebih banyak. Kenapa nambah? Apa pengaruhnya? Jumlah pin yang bertambah ini alasan type C bisa jadi overpower. Inget kan kalau type C mau nyatuin berbagai jenis kabel jadi satu? Nah, pin-pin ini digunain untuk ngatur fitur-fitur itu. Dengan semakin banyak pin, jalur yang bisa digunain untuk ngirim berbagai jenis data juga makin banyak.

Fitur-fitur yang Ada di Type C

Don’t judge a book by its cover! Walaupun bentuknya sama, enggak semua type C punya fitur yang sama. Di bawah ini akan dibahas beberapa fitur yang tersedia di type C. Karena di bawah ini bakal banyak ngomongin protokol, kita sebaiknya ngerti dulu apa itu protokol. Jadi, protokol itu adalah sebuah aturan atau standar yang digunakan untuk membentuk dan mengirimkan data. Bisa dibilang protokol itu semacam bahasa. Kenapa harus ada protokol? Bayangkan nih, ada dua orang yang satu ngomongnya Bahasa Indonesia, sedangkan yang satu lagi ngomongnya Bahasa Prancis. Mereka gak bisa berkomunikasi dengan baik karena enggak bisa mengerti satu sama lain akibat perbedaan bahasa. Sama kayak ilustrasi tadi, perangkat memerlukan bahasa yang sama supaya dapat berkomunikasi satu sama lain dengan baik. Itulah fungsi protokol. Protokol menjadi bahasa pemersatu yang dapat dimengerti berbagai perangkat terlepas dari merek perangkat atau bentuk konektor perangkat.

USB Protocol

Jadi, USB Protocol adalah standar spesifikasi untuk transfer data yang ditetapin oleh USB IF–sebuah organisasi non-profit yang ngatur tentang teknologi USB. Di bawah ini ada beberapa standar protokol yang masih umum digunakan, termasuk pada type C.

Gambar 4. Infografis tentang Fitur yang Tersedia di Type C

1. USB 2.0

Protokol ini bisa ngirim file yang besarnya 1GB dalam waktu sekitar 16,67 detik. Type C jenis ini paling umum digunakan untuk kebutuhan dasar kayak nge-charge, mindahin data yang enggak terlalu besar, dan nyambungin ke device-device umum.

2. USB 3.0 / USB 3.1 Gen 1 / USB 3.2 Gen 1

Protokol ini merupakan penerus dari USB 2.0. Awalnya protokol ini dikenal sebagai USB 3.0 lalu berubah jadi USB 3.1 Gen 1 hingga berubah lagi pada tahun 2019 jadi USB 3.2 Gen 1. Apapun sebutannya, protokol ini bisa ngirim file sebesar 1GB dengan waktu sekitar 1,6 detik. Peningkatan ini terjadi karena adanya penambahan jumlah jalur data dan perbaikan efisiensi pengiriman data. Type C jenis ini biasanya digunain untuk transfer data yang cepet jadi ideal nyambungin storage external kayak SSD.

3. USB 3.1 / USB 3.1 Gen 2 / USB 3.2 Gen 2

Protokol ini merupakan penerus dari USB 3.2 Gen 1 / USB 3.1 Gen 1 / USB 3.0. Sama seperti sebelumnya, protokol ini memiliki beberapa nama. Awalnya bernama USB 3.1 lalu berubah menjadi USB 3.1 Gen 2 hingga terakhir berubah menjadi USB 3.2 Gen 2. Protokol ini bisa ngirim file sebesar 1GB dalam waktu sekitar 0,8 detik. Peningkatan ini terjadi karena adanya perbaikan efisiensi pengiriman data. Type C jenis ini cocok digunakan untuk nyambungin perangkat yang butuh bandwidth tinggi kayak peralatan gaming, monitor, atau laptop yang butuh transfer data demanding.

4. USB 3.2 Gen 2x2 / USB 3.2

Protokol ini merupakan penerus dari USB 3.1 / USB 3.1 Gen 2 / USB 3.2 Gen 2. Protokol ini sebelumnya dikenal dengan nama USB 3.2, tetapi kemudian berubah menjadi USB 3.2 Gen 2x2. Protokol ini bisa ngirim file sebesar 1GB dalam utuh waktu sekitar 0,4 detik. Peningkatan ini terjadi karena protokol ini menggunakan jalur tambahan untuk mengirim datanya. Type C ini cocok digunakan untuk kebutuhan profesional yang butuh transfer data super super cepet kayak 3d rendering, edit video.

5. USB4

USB4 adalah protokol terbaru saat ini. Protokol ini mengadoptsi protokol Thunderbolt buatan Intel jadinya bisa punya kecepatan transfer data yang lebih cepet lagi daripada USB 3.2 gen 2x2. Protokol ini bisa ngirim file sebesar 1GB dalam waktu hanya 0,2 detik aja. Selain itu, protokol ini pasti memiliki fitur power delivery jadi kemampuan nge-charge perangkatnya semakin cepet. Sayangnya, USB4 ini belum umum untuk digunakan dan masih tergolong mahal.

Power Delivery

Power delivery adalah standar yang ngatur tentang kemampuan untuk ngirim daya yang cukup besar. Awalnya, power delivery nih enggak termasuk ke dalam protokol-protokol USB, tapi jadi default di USB4. Protokol ini buat kemampuan charging makin tinggi, jadi bisa ngalirin arus 5 ampere di tegangan 20 volt untuk ngehasilin daya maksimum sebesar 100 watt. Protokol ini juga bisa ngatur daya, jadi bisa optimisasi daya yang dikirim ke perangkat yang nyambung.

Pasif atau Aktif

Type C bisa dibagi jadi type C aktif atau type C pasif. Di type C aktif, ada komponen aktif yang bisa nguatin sinyal dan bisa ningkatin kecepatan transfer data jadi lebih tinggi, sedangkan type C pasif enggak punya komponen aktif. Type C aktif punya performa yang lebih baik, tetapi harganya lebih mahal.

Mode Alternate

Mode alternate adalah kemampuan type C untuk ngedukung protokol selain dari protokol USB dan power delivery. Di bawah ini ada beberapa protokol lain yang didukung oleh type C.

1. MHL (Mobile High-Definition)

MHL adalah sebuah protokol untuk nyambungin smartphone dengan layar eksternal dengan sambungan kabel.

2. HDMI

HDMI adalah protokol yang digunain untuk ngirim sinyal multimedia beresolusi tinggi.

3. Thunderbolt 3

Thunderbolt 3 adalah protokol yang dikembangkan oleh Intel. Protokol ini nawarin kecepatan transfer data sebesar 40Gbps dan beberapa fitur tambahan lain.

4. DisplayPort

DisplayPort adalah protokol lain yang dipake untuk ngirim sinyal multimedia beresolusi tinggi.

🚨Penting 🚨

Inget ya, fitur-fitur ini tersedia di type C. Ulangi, T-E-R-S-E-D-I-A di type C. Artinya, enggak semua kabel type C punya fitur ini. Jadi, bisa aja ada type C yang hanya bisa ngirim data pake USB 2.0 aja atau USB type C yang hanya bisa HDMI aja. Ada atau enggaknya fitur di atas tergantung dari produsen kabel.

Cara Perangkat Mengenali Fitur di Type C

Setelah tau kalau type C punya berbagai fitur yang dapat didukung, mungkin kita jadi bertanya-tanya kayak gini, “Terus gimana cara perangkat bedain type C yang punya fitur USB 2.0 dengan USB 3.0?” Nah ada komponen pintar di type C yang disebut e-marker. Jadi e-marker itu singkatan dari electronic marker. E-marker adalah sebuah chip kecil di kabel type C yang punya informasi tentang kabel tersebut, seperti panjang kabel, arus dan tegangan maksimum, protokol USB yang digunakan, vendor dan ID produk, mode alternate yang didukung, dan lain sebagainya. Nah, e-marker ini bertujuan untuk mastiin pengiriman data dan daya antar perangkat yang terhubung biar enggak ngelebihin batas yang udah ditentuin. Oleh karena itu, e-marker ini wajib dimiliki oleh kabel type C yang ngedukung aliran arus 5 ampere, pengiriman daya 60 watt, atau kecepatan transfer data diatas 480 Mbps.

Kesimpulan

Recap singkat pembahasan type C di atas. Type C lahir sebagai solusi untuk menggantikan berbagai jenis kabel, penggunaan yang lebih mudah, dan mendukung inovasi perangkat yang pengen lebih kecil, lebih cepat, dan lebih ringan. Type C bisa memiliki banyak fitur tergantung spesifikasi protokol USB yang digunakan, power delivery, pasif atau aktif, dan mode alternate yang didukung. Semua itu dapat dilakukan karena type C memiliki 24 pin yang dapat dikonfigurasi sesuai spesifikasi yang diinginkan. Karena kehebatannya ini, type C nih bisa dibilang overpower banget. Sekian pembahasan tentang type C. Jadi gimana pendapatmu tentang type C setelah baca informasi di atas? Semoga kamu sependapat kalau ternyata barang yang tiap hari ada di sekeliling kita kayak type C ternyata punya tujuan yang visioner dan teknologi yang kompleks di dalamnya ya!

Penulis:

Gamaliel Adaran Nadiuarihon, Teknik Elektro ‘21

Editor:

Muhammad Luthfi, Teknik Elektro ‘21

Rafi Ananta Alden, Teknik Elektro ‘22

Penanggung Jawab:

Arif Firman Fadhilah, Teknik Elektro ‘21

Ryaas Ramdan Inugraha, Teknik Elektro ‘21

Referensi

  1. https://www.microchip.com/content/dam/mchp/documents/OTH/ApplicationNotes/ApplicationNotes/00001953A.pdf
  2. https://en.wikipedia.org/wiki/USB-C
  3. https://learn.adafruit.com/understanding-usb-type-c-cable-types-pitfalls-and-more/cable-types-and-differences
  4. https://acroname.com/blog/types-usb-cables-not-all-usb-c-cables-are-created-equal
  5. https://www.mouser.com/publicrelations_techarticle_3cs_of_usb_2016final/
  6. https://www.totalphase.com/blog/2020/10/what-is-e-marker-how-does-it-work/

--

--

Elektron HME ITB
Elektron HME ITB

Elektron is a media production organization that gives information about technology with unique approaches.