Analisis Teknikal-Saham

Temukan pola dan tren tersembunyi dalam angka-angka, dengan Analisis Teknikal

D. Husni Fahri Rizal
Equity Edge
8 min readMar 30, 2023

--

Tulisan ini bukan bertujuan untuk mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham tertentu. Namun, tulisan ini adalah tempat yang tepat untuk belajar bagi saya dan semua orang yang membutuhkan informasi mengenai analisis teknikal.

Pengertian Analisis Teknikal

Analisis teknikal pada saham adalah suatu metode untuk menganalisis pergerakan harga saham menggunakan grafik dan indikator teknikal. Tujuan dari analisis teknikal adalah untuk mengidentifikasi pola dan tren harga masa lalu, sehingga dapat memberikan informasi untuk memprediksi kemungkinan arah pergerakan harga saham di masa depan.

Analisis teknikal melibatkan penggunaan berbagai jenis grafik, seperti line chart, candlestick chart, dan bar chart, serta penggunaan indikator teknikal seperti moving average, Bollinger Bands, dan RSI (Relative Strength Index).

Dengan menggunakan analisis teknikal, investor dapat mengambil keputusan yang lebih baik dalam melakukan investasi di pasar saham, seperti menentukan kapan harus membeli atau menjual saham. Namun, perlu diingat bahwa analisis teknikal hanya merupakan salah satu dari beberapa metode yang digunakan dalam analisis pasar saham, dan tidak dapat dijadikan satu-satunya faktor dalam pengambilan keputusan investasi.

Jenis-Jenis Analisis Teknikal

Ada beberapa metode analisis teknikal yang dapat digunakan untuk menganalisis pergerakan harga saham atau instrumen keuangan lainnya, di antaranya:

  1. Analisis Chart: Metode ini melibatkan pengamatan grafik harga untuk mengidentifikasi pola dan tren yang terbentuk dalam pergerakan harga saham. Beberapa teknik yang digunakan dalam analisis chart adalah trend line, moving average, dan Bollinger Bands.
  2. Analisis Indikator Teknis: Metode ini melibatkan penggunaan indikator matematis seperti MACD (Moving Average Convergence Divergence), RSI (Relative Strength Index), dan Stochastic Oscillator untuk mengidentifikasi tren dan momen pembalikan harga.
  3. Analisis Elliott Wave: Metode ini melibatkan penggunaan prinsip dasar gelombang dan perilaku manusia untuk mengidentifikasi pola harga dan kemungkinan pergerakan harga di masa depan.
  4. Analisis Persegi Panjang: Metode ini melibatkan pengamatan pada rentang waktu dan harga tertentu untuk membentuk persegi panjang yang digunakan untuk mengidentifikasi titik-titik dukungan dan resistensi.
  5. Analisis Volume: Metode ini melibatkan pengamatan pada volume perdagangan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sebuah tren atau pergerakan harga.

Namun, perlu diingat bahwa metode analisis teknikal tidak dapat menjamin keberhasilan dalam perdagangan. Penting untuk selalu mengambil pendekatan yang holistik dan melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi.

Analisis Chart

Analisis Chart adalah salah satu metode analisis teknikal yang paling umum digunakan untuk menganalisis pergerakan harga saham atau instrumen keuangan lainnya. Metode ini melibatkan pengamatan grafik harga untuk mengidentifikasi pola dan tren yang terbentuk dalam pergerakan harga saham.

Berikut adalah beberapa teknik yang digunakan dalam analisis chart:

  1. Trend Line: Trend line adalah garis yang menghubungkan dua atau lebih titik harga di grafik. Trend line digunakan untuk mengidentifikasi tren harga yang sedang terjadi, baik itu uptrend (trend naik) atau downtrend (trend turun). Uptrend terbentuk ketika harga cenderung naik dan downtrend terbentuk ketika harga cenderung turun. Trend line dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support (batas bawah) dan resistance (batas atas) dari harga.
  2. Moving Average: Moving Average adalah rata-rata harga saham selama periode tertentu yang terus bergerak seiring waktu. Moving Average digunakan untuk mengidentifikasi arah tren harga yang sedang terjadi dan juga dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance dari harga.
  3. Bollinger Bands: Bollinger Bands adalah garis-garis yang dibuat berdasarkan perhitungan statistik dari Moving Average. Garis-garis ini digunakan untuk mengidentifikasi volatilitas harga dan dapat digunakan untuk mengidentifikasi level support dan resistance dari harga.
  4. Candlestick Chart: Candlestick Chart adalah grafik harga yang menampilkan harga pembukaan, harga penutupan, harga tertinggi, dan harga terendah pada periode waktu tertentu. Candlestick Chart digunakan untuk mengidentifikasi pola harga yang terbentuk dan dapat memberikan indikasi tentang arah tren harga yang sedang terjadi.
  5. Chart Patterns: Chart Patterns adalah pola-pola tertentu yang terbentuk pada grafik harga. Pola-pola ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi kemungkinan pergerakan harga di masa depan. Beberapa contoh pola chart patterns adalah Head and Shoulders, Double Tops, dan Double Bottoms.
Moving Average
Chart Patterns
Bollinger Bands

Dalam analisis chart, penting untuk selalu mengambil pendekatan yang holistik dan melakukan riset menyeluruh sebelum membuat keputusan investasi. Perlu juga diingat bahwa analisis chart hanyalah salah satu dari banyak metode analisis teknikal yang dapat digunakan untuk menganalisis pergerakan harga saham.

Analisis Indikator

Analisis Indikator Teknis adalah salah satu metode dalam analisis teknikal yang melibatkan penggunaan indikator matematis untuk membantu investor dalam mengidentifikasi tren dan momen pembalikan harga saham. Beberapa indikator teknikal yang sering digunakan dalam Analisis Indikator Teknis antara lain:

  1. MACD (Moving Average Convergence Divergence): Indikator ini dapat membantu investor untuk mengidentifikasi tren harga jangka pendek dan jangka panjang dengan membandingkan Moving Average jangka pendek dan jangka panjang. Jika garis MACD melewati garis sinyal ke arah atas, maka hal ini menunjukkan sinyal beli. Sebaliknya, jika garis MACD melewati garis sinyal ke arah bawah, maka hal ini menunjukkan sinyal jual.
  2. RSI (Relative Strength Index): Indikator ini digunakan untuk mengukur kekuatan atau kelemahan tren harga dengan membandingkan kenaikan harga dan penurunan harga dalam periode waktu tertentu. RSI dapat membantu investor untuk mengetahui apakah harga saham sedang overbought atau oversold. Jika RSI berada di atas level 70, maka harga saham dianggap overbought, sedangkan jika RSI berada di bawah level 30, maka harga saham dianggap oversold.
  3. Stochastic Oscillator: Indikator ini digunakan untuk mengukur momentum harga dengan membandingkan harga penutupan saat ini dengan range harga dalam periode waktu tertentu. Jika garis stochastic di atas level 80, maka harga saham dianggap overbought, sedangkan jika garis stochastic di bawah level 20, maka harga saham dianggap oversold.

Dalam menggunakan Analisis Indikator Teknis, investor harus memahami dengan baik cara kerja dan kegunaan dari setiap indikator teknikal, serta memperhatikan kelemahan dari setiap indikator teknikal tersebut. Selain itu, investor juga harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi hanya berdasarkan indikator teknikal saja, karena keputusan investasi yang baik harus mempertimbangkan banyak faktor lainnya, seperti kondisi ekonomi, kondisi industri, dan kinerja perusahaan.

Analisis Elliott Wave

Analisis Elliott Wave adalah salah satu metode dalam analisis teknikal yang melibatkan penggunaan prinsip dasar gelombang dan perilaku manusia untuk mengidentifikasi pola harga dan kemungkinan pergerakan harga di masa depan. Metode ini didasarkan pada teori bahwa pasar bergerak dalam siklus atau pola yang dapat dikenali, yang disebut dengan “gelombang”. Gelombang ini dapat berupa gelombang naik (upward wave) atau gelombang turun (downward wave), dan terdiri dari gelombang-gelombang yang lebih kecil.

Prinsip dasar dari analisis Elliott Wave adalah bahwa pasar selalu bergerak dalam pola-pola yang dapat diprediksi, yang terdiri dari lima gelombang naik (1, 2, 3, 4, dan 5) dan tiga gelombang turun (A, B, dan C). Gelombang naik mewakili periode kenaikan harga, sedangkan gelombang turun mewakili periode penurunan harga. Pola-pola ini dapat dikenali pada grafik harga dan dapat membantu investor dalam mengidentifikasi tren dan momen pembalikan harga.

Selain itu, Analisis Elliott Wave juga memperhitungkan perilaku manusia dalam mengambil keputusan investasi, yang dipengaruhi oleh emosi dan sentimen pasar. Dalam analisis ini, terdapat konsep “gelombang impulsif” dan “gelombang korektif”. Gelombang impulsif terjadi saat pasar sedang bergerak dengan arah trend yang kuat, sedangkan gelombang korektif terjadi saat pasar mengalami koreksi atau pergerakan harga berlawanan arah dengan trend yang sedang terjadi.

Dalam menggunakan Analisis Elliott Wave, investor harus memahami dengan baik prinsip dasar dari teori gelombang ini, serta memperhatikan kelemahan dan batasan dari metode ini. Investor juga harus berhati-hati dalam mengambil keputusan investasi hanya berdasarkan Analisis Elliott Wave saja, karena keputusan investasi yang baik harus mempertimbangkan banyak faktor lainnya, seperti kondisi ekonomi, kondisi industri, dan kinerja perusahaan.

Analisis Persegi Panjang

Analisis Persegi Panjang adalah salah satu metode dalam analisis teknikal yang melibatkan pengamatan pada rentang waktu dan harga tertentu untuk membentuk persegi panjang yang digunakan untuk mengidentifikasi titik-titik dukungan dan resistensi pada grafik harga. Metode ini dapat membantu investor untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.

Persegi panjang pada grafik harga terdiri dari dua garis horizontal yang membentuk sisi atas dan sisi bawah, serta dua garis vertikal yang membentuk sisi kiri dan sisi kanan. Garis sisi atas dan sisi bawah membentuk level resistensi dan level dukungan. Level resistensi adalah titik tertinggi di mana harga kesulitan untuk melewatinya, sedangkan level dukungan adalah titik terendah di mana harga kesulitan untuk turun di bawahnya.

Dalam analisis ini, investor dapat menggunakan titik-titik dukungan dan resistensi pada grafik harga untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan. Jika harga berhasil menembus level resistensi, maka hal ini dapat diartikan bahwa harga akan terus naik, sementara jika harga turun di bawah level dukungan, maka hal ini dapat diartikan bahwa harga akan turun lebih lanjut.

Namun, investor juga harus memperhatikan kelemahan dari metode ini. Salah satu kelemahan dari Analisis Persegi Panjang adalah kemungkinan terjadinya fakeout atau false breakout, yaitu ketika harga berhasil menembus level resistensi atau level dukungan, tetapi kemudian harga kembali ke level sebelumnya. Oleh karena itu, investor harus selalu memperhatikan pergerakan harga secara keseluruhan dan tidak mengambil keputusan investasi hanya berdasarkan Analisis Persegi Panjang saja.

Analisis Volume

Analisis volume adalah salah satu metode dalam analisis teknikal yang melibatkan pengamatan pada volume perdagangan untuk mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dari sebuah tren atau pergerakan harga. Metode ini mengasumsikan bahwa volume perdagangan mencerminkan sentimen pasar dan dapat membantu investor untuk memprediksi pergerakan harga di masa depan.

Volume perdagangan adalah jumlah saham yang diperdagangkan pada suatu waktu tertentu. Jika volume perdagangan tinggi, hal ini dapat diartikan bahwa banyak investor yang melakukan transaksi pada saham tersebut, dan sentimen pasar dapat dikatakan positif. Sebaliknya, jika volume perdagangan rendah, hal ini dapat diartikan bahwa pasar kurang aktif dan sentimen pasar dapat dikatakan negatif.

Dalam analisis ini, investor dapat mengamati pergerakan volume perdagangan pada saat tren naik atau tren turun untuk mengidentifikasi kekuatan atau kelemahan dari tren tersebut. Jika volume perdagangan meningkat pada saat tren naik, hal ini dapat diartikan bahwa tren naik tersebut kuat. Sebaliknya, jika volume perdagangan menurun pada saat tren naik, hal ini dapat diartikan bahwa tren naik tersebut kurang kuat dan mungkin akan berakhir dalam waktu dekat.

Namun, investor harus memperhatikan bahwa volume perdagangan juga dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor lain seperti berita ekonomi, pengumuman perusahaan, atau aktivitas perdagangan institusional. Oleh karena itu, investor harus selalu mempertimbangkan faktor-faktor fundamental dan teknikal lainnya dalam membuat keputusan investasi.

Penutup

Dalam kesimpulannya, analisis teknikal adalah alat penting bagi para investor dan trader untuk mengidentifikasi tren pasar dan membuat keputusan investasi yang tepat.

Dalam melakukan analisis teknikal, penting untuk memahami konsep dasar, seperti dukungan dan resistensi, serta menggunakan alat yang tepat, seperti grafik dan indikator teknikal.

Namun, analisis teknikal bukanlah satu-satunya faktor yang harus dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi. Faktor fundamental, sentimen pasar, dan risiko juga harus dipertimbangkan secara bersamaan.

Dengan memadukan analisis teknikal dengan faktor-faktor lainnya, investor dapat membuat keputusan investasi yang lebih cerdas dan mengoptimalkan potensi keuntungan mereka.

--

--

D. Husni Fahri Rizal
Equity Edge

Engineering Leader | Start-Up Advisor | Agile Coach | Microservices Expert | Professional Trainer | Investor Pemula