Menjelajahi Pengembangan Ide Desain Produk

Chiqo Rifky Saputra
UNIKOM ERG
Published in
8 min readNov 28, 2019

Pernakah anda membuat produk dari awal hingga peluncuran? pernakah anda mengalami situasi dan kondisi dimana itu tidak dapat mendukung pengembangan produk anda? kali ini saya akan mengantarkan sebuah materi yang penting bagi para calon producer produk dan juga calon programmer

Pastinya, kalian masih bingung antara mana yang perlu dilakukan terlebih dahulu dan mana untuk selanjutnya. Terdapat “5 buah kata” yang harus kalian ketahui.

Design, Sprint, Thinking

Definisi Materi Umum

Design Thinking & Design Sprint

Dari beberapa materi itu, mari kita bahas, satu per satu secara umumnya

1. Design?

Design (atau desain) merupakan proses kerja yang memiliki perspektif pengguna dan mendorong pengembangan berdasarkan kebutuhan spesifik pelanggan Anda.

“Methods and approaches differ depending on what you are developing but whether that involves processes in the healthcare sector or product development at a company we can say with certainty that design will help you to find new solutions.”

2. Sprint?

Sprint (dalam dunia IT) adalah iterasi dari siklus pengembangan berkelanjutan. Dalam Sprint, jumlah pekerjaan yang direncanakan harus diselesaikan oleh tim dan siap untuk ditinjau.

3. Thinking?

Thinking(Berpikir) adalah aktivitas kognitif yang Anda gunakan untuk memproses informasi, menyelesaikan masalah, membuat keputusan, dan membuat ide-ide baru.

Ada beberapa macam cara berfikir seperti: Creative, Analytical, Critical, Concrete, Abstract, Divergent, Convergent, Sequential, Holistic

Pada 3 materi ini merupakan materi pengantar saja. Mari kita simak menuju materi utama pada design development. Tapi sebelum menuju ke inti materi. saya ingin menyampaikan terminologi(contoh kasus) yang serupa dengan materi yang akan disampaikan.

Contoh Kasus

Katakanlah, Anda memiliki kursus memasak untuk dipelajari. Anda sudah menyiapkan alat persyaratan untuk itu. Anda percaya diri dan siap belajar! Tapi, Anda tidak tahu. Mulai dari mana. Karena, Anda tidak tahu di mana dan kapan Anda harus memulai atau melakukan hal-hal.

Solusi?

Dengan bantuan resep makanan. Anda dapat mulai mempelajari cara mengatasi masalah untuk memasak makanan favorit Anda.

Dari kasus ini mirip seperti saat kita merancang ide solusi

Kita (Manusia) mempunyai pemikiran yang berbeda-beda dari cara kita menyelesaikan masalah. Sama halnya seperti cara kita pergi ke sekolah, anda bisa berjalan kaki ataupun menggunakan kendaraan untuk sampai ke tujuan.

Design Thinking?

Design Thinking adalah alat, informasi, data, masalah yang diperlukan untuk menemukan/memahami cerita pengguna/permintaan untuk membangun pemikiran aplikasi desain.

Design Sprint?

Inti dari materi ini adalah Design Sprint. Design Sprint merupakan kerangka kerja/framework (resep) untuk tim dari berbagai ukuran untuk menyelesaikan dan menguji masalah desain dalam 4–5 hari. Gagasan untuk mendefinisikan masalah yang lebih besar menjadi masalah selanjutnya yang tim dapat memecahkannya atau untuk memahami masalah untuk menciptakan cerita pengguna.

Latar Belakang

Jake Knapp menciptakan proses Design Sprint di Google pada tahun 2010. Dia mengambil inspirasi dari banyak tempat, termasuk budaya pengembangan produk dan pengalamannya sendiri membangun produk seperti Gmail dan Hangouts.

Istilah product design banyak dipakai dan dipopulerkan oleh IDEO, Apple, Google dan banyak creative company lainnya. IDEO* mempelopori framework dan metodologi design thinking dan kemudian apple mengadopsinya ke dalam product mereka. Dalam jangka waktu yang cukup lama metodologi ini terpendam seolah-olah menjadi secret recipe.

Namun Google Venture yang membawahi banyak startup mencoba untuk menerapkan versi praktis dari design thinking, yang kemudian dikenal dengan design sprint.

Definisi dari Pengalaman Cerita Pendiri

At Google Ventures, we do product design work with startups all the time. Since we want to move fast and they want to move fast, we’ve optimized a process that gets us predictably good results in five days or less. We call it a product design sprint, and it’s great for getting unstuck or accelerating projects that are already in motion.

The sprint is a five-day process for answering critical business questions through design, prototyping, and testing ideas with customers”

“We’ve found that magic happens when we use big whiteboards to solve problems. The room itself becomes a sort of shared brain for the team”

-Jake Knapp, Author of SPRINT and one of the inventors of the Design Sprint

Sejarah Umum tentang Inovasi dan Teknologi

Di era industi 1.0, Inovasi untuk menyelesaikan masalah yang ada dengan menggunakan teknologi adalah waktu dimana kita semua mempunyai banyak ide-ide yang bisa kita cari solusinya, karena memang teknologi sedang berjaya di era itu

Hal-hal yang diperlukan untuk menjalankan Design Sprint

Berfikir Open-Minded

Hal yang terpenting dalam metode ini adalah Open Minded.

“Ini juga akan berguna untuk melihat TED Talks ini oleh Tim Brown. Di mana ia mendesak para designer untuk berpikir luas”

Ideo CEO Tim Brown menyebutkan, “Any organization that wants to innovate, wants to be prepared to innovate, I think, has to have a few things in place. Perhaps the most important thing is methods for having an open mind”.

Open-Minded tidak sekedar hanya mendengar akan tetapi juga mampu beradaptasi ketika ada informasi atau ide baru. Senada dengan cara pandang yang berbeda seperti quote yang sangat terkenal, “Is the glass half full or half empty?”.

Salah satu maksud dari quote tersebut adalah positif and negatif thinking. Malcolm Gladwell dibuku-bukunya seperti The tipping point dan blink selalu menggugah untuk melihat sisi pandang lain dari cara pandang umum manusia.

Minimalkan Group Brainstorming

Terkadang sangat menarik ketika kita berdiskusi dalam suatu group, kemudian ide-ide dibahas secara seporadis.

Terkadang belum selesai pemaparan ide-ide sudah di challenge dan di kritik sedemikian rupa sehingga akan mengikis ide yang genuine dan unik. Dan pada akhirnya yang terjadi adalah konsensus/kesepakatan, dan biasanya kesepakatan seperti ini adalah win-win solution bukan ide solusi yang kuat dan berkarakter.

Spirit dari design sprint adalah minimize group brainstorming yaitu porsi untuk individual sangat besar tanpa harus diganggu atau dikritik terlebih dahulu dan setelahnya berikan kesempatan dari masing-masing tim member untuk menyampaikan ide, pendapat, solusi secara keseluruhan, dengarkan dengan baik semua pemaparan dan keep cooling down sampai benar-benar mengerti paparan tersebut.

Metode Design Sprint

Perbandingan antara Design Sprint 1.0 vs Design Sprint 2.0

Singkatan dari gambar ini adalah nama inisial depan pada hari dalam bahasa inggris (Monday-Tuesday-Wednesday-Thursday-Friday). Versi 2.0 ini akan terus berlangsung dalam 4 hari dibanding 5 hari. Bagaimana dengan sisa harinya? nanti akan dibahas. Yang akan disampaikan adalah versi terbarunya (2.0)

Hari ke-1 (Senin)

Dasarnya, Hari “Senin” merupakan hari dimana semua stackholder (semua anggota) bersama-sama melakukan brainstorming tentang masalah yang dihadapi dan untuk menghasilkan beberapa solusi yang dapat diterapkan.

Hari ke-2 (Selasa)

Hari selasa merupakan hari dimana semua anggota tim memilih solusi-solusi yang terbaik untuk diterapkan pada ide produk yang akan dibuat. Dan hari ini pun juga beberapa anggota bisa menggambarkan storyboard (ide jalan sistem produk) yang akan dibuat.

Hari ke-3 (Rabu)

Hari rabu adalah hari dimana tim untuk membuat idenya dengan membuat prototypenya (Bisa dalam bentuk desain gambar ataupun dengan desain interaksi). Desain alur interaksi dapat dibuat oleh beberapa pilihan software seperti: Adobe XD, Figma, dll..

Hari ke-4 (Kamis)

Hari ini adalah hari pengujian ide desain yang telah dibuat oleh tim prototyping dari ide yang sudah diterapkan di beberapa hari lalu. Kegunaan hari ini untuk menilai ide produk yang akan dibuat dan diciptakan untuk calon pengguna. Stackholder yang terlibat paling penting adalah Tester dan Customer Support.

Lalu, bagaimana dengan sisa harinya?

Sisa harinya biasanya dapat dipakai untuk Sprint Retrospective (Meeting tentang Design Sprint) atau Testing Extension (Pertambahan Waktu Testing Prototyping). Testing Extension bisa terjadi jika jumlah testernya terlalu besar untuk satu hari. Sprint Retrospective biasanya dipakai hampir semua startup ataupun perusahaan. Itu dilakukan untuk menilai sprint yang sudah dilakukan selama seminggu, untuk mengetahui kelancaran, masalah, dll. biasanya, ini dijadikan sebagai pilihan jika design sprint itu akan dilakukan lagi ataupun sudah cukup untuk development selanjutnya.

Apakah ini adalah hari terakhir untuk design sprint?

Belum, jika umpan balik pengguna dan hasilnya tidak baik dalam hal pengalaman penguji. Tujuan dari sprint Desain untuk menghasilkan / mendefinisikan cerita pengguna yang dapat Anda gunakan dalam pengembangan selanjutnya untuk membangun aplikasi yang disebut “SDLC” (Software Development Life Cycle)

Mengetahui Peran dalan Design Sprint

Design Sprint tidak bisa dilakukan tanpa adanya tim. Mari kita simak beberapa peran yang paling penting untuk Design Sprint

Stackholder bisa berbagai peran, bisa disesuaikan oleh Sprint Master, seperti pada gambar ini.

Decider bisa dari seorang pemimpin yang akan menciptakan produk itu (CEO, Product Owner, Project Manager, dll)

Facilitator bisa dari seorang manager, ataupun product manager

Dan masih banyak lagi, seperti: Tester, Secretary, Scrum Master, UI/UX Designer, dll.

Apakah Design Sprint 2.0 sudah diterapkan secara luas?

Banyak dari perusahaan seperti: Spotify, Mozilla, dan juga Slack dari Microsoft Team sudah mengimplementasikan untuk produknya.

Ini adalah contoh dari produk dari Slack. Mereka telah membuat aplikasi untuk komunikasi pesan dari Robot Mars NASA kepada Tim NASA’s Jet Propulsion Labotory. Kalian dapat melihat artikel aslinya disini

--

--