The Parking Hero

Ichsan Sholeh
ESP32 DEVKIT — AR Tech
5 min readMar 7, 2020

Sabtu, 7 Maret 2020.

Salah satu masalah yang sering terjadi di perkotaan terutama pada tempat-tempat wisata adalah sulitnya mencari lahan untuk parkir. Terkadang kira sudah memasuki area parkir, namun ternyata sudah tidak ada lagi lahan parkir yang dapat digunakan. Jika hal ini terjadi, bagi pengendara keluar dari area parkir ini pun bukanlah opsi yang terbaik. Alhasil, sering kali pengendara memaksakan parkir kendaraannya secara paralel dan membuat kesulitan pengendara lain yang ingin mengeluarkan kendaraannya. Hal ini tentunya dapat terjadi karena masalah penghitungan kendaraan yang masuk dan keluar masih manual, sehingga memiliki human error. Selain itu, mencari sektor area parkiran biasanya juga menjadi masalah untuk pengendara. Terlebih jika antar sektornya cukup berjarak. Inilah salah satu keresahan yang dirasakan oleh gue dan teman-teman yang lain selama di ITB wkwk.

Hal ini pun juga terjadi di ITB. Parkiran kendaraan (dalam hal ini motor) yang resmi dari ITB, terdapat 3 area. Parkiran gerbang barat (biasa disebut parkiran sipil, karena dekat dengan gedung sipil), parkiran gerbang timur (biasa disebut parkiran seni rupa, karena dekat dengan gedung seni rupa, serta parkiran saraga. Dengan jumlah area yang bisa dibilang cukup banyak dan terpisah dengan jarak yang cukup jauh, terkadang hal ini membuat sulit pengendara untuk menentukan akan parkir dimana berdasarkan ketersediaan lahan parkir.

Parkiran Sipil ITB (Sumber: Google Images)

Walaupun begitu, sebenarnya area parkiran di ITB, sudah melakukan pendataan keluar-masuk secara dengan melihat data tiket parkir telah diambil namun belum melakukan transaksi. Walaupun begitu, penutupan akses ke area masih dilakukan secara manual. Sehingga, jika petugas sedang tidak begitu memerhatikan data tersebut, maka dapat terjadi human error.

Melihat masalah tersebut dan atas keresahan gue, saat tingkat 1, munculah sebuah ide di kepala gue untuk membuat sistem parkir yang memanfaatkan sensor untuk melihat kosong/tidaknya, lalu melakukan update secara berkala ke suatu server/website. Dengan gue yang mendapatkan mata kuliah ‘Sistem Embedded’ pada semester ini dan gue ditugaskan untuk merancang sebuah solusi untuk permasalahan ITB tersebut, gue akhirnya memutuskan untuk mengangkat ide ini.

Terdapat beberapa hal yang dibutuhkan untuk membuat solusi dari ide ini:

  1. Mikrokontroler sebagai penerima data dari sensor dan menugaskan sebuah palang untuk menutup dan membuka berdasarkan ketersediaan lahan parkir, serta mencetakkan info ke display. Disini gue akan mendesain dengan menggunakan ESP32.
  2. Sensor ultrasonik sebagai detektor keberadaan lahan parkir yang ada di depannya (berdasarkan jarak), dan akan mengirimkan data tersebut secara berkala ke mikrokontroler. (Disini gue akan menggunakan serial komunikasi I2C)
  3. Display yang digunakan sebagai media untuk mencetak informasi jumlah ketersediaan lahan parkir per sektor dan per area berdasarkan pembacaan dari sensor ultrasonik. (Disini gue akan menggunakan serial komunikasi I2C)
  4. Web-Server sebagai tempat dimana informasi akan dikirim dan dapat diakses oleh pengendara.
  5. Palang otomatis yang berfungsi untuk menutup dan membuka akses untuk pengendara ke area parkir.

Solusi ini juga membutuhkan adanya pembatasan sektor dan pembatasan lahan parkir yang jelas untuk setiap kendaraan agar penggunaannya optimal.

Jadi gimana sih cara kerjanya? Berikut flowchart implementasinya:

flowchart implementasi

Programnya sendiri sebenarnya sederhana. Karena alat ini menggunakan web-server, maka nantinya alat ini akan menggunakan akses wi-fi dari area sekitar. Alat ini nantinya akan mulai mendeteksi ada atau tidaknya kendaraan dengan menggunakan sensor ultrasonik dan memeriksa jarak benda dari sensor tersebut. Selanjutnya data akan dikirim ke mikrokontroler yang berfokus pada 1 sektor.

Tentunya dari data akan ditentukan terlebih dahulu jarak minimal antara benda dengan sensor dan dalam kurun waktu minimal 1 menit untuk menentukan apakah sebenarnya benda tersebut merupakan kendaraan yang sedang parkir atau tidak. Sehingga mikrokontroler dapat mendeteksi apakah benda tersebut kendaraan atau bukan. Jika itu merupakan kendaraan, maka mikrokontroler akan menambahkan jumlah kendaraan yang ada dalam sektor tersebut, lalu menampilkan jumlah terbaru di sektor tersebut ke display, mengirimkan data ke mikrokontroler yang berfokus untuk 1 area dengan menggunakan bluetooth low energy agar prosesnya tetap menghemat energi, dan apabila jumlah kendaraan pada sektor tersebut telah mencapai ketersediaan lahan parkir, maka display akan menampilkan informasi bahwa sektor telah penuh, dan memerintahkan palang untuk menutup akses sektor tersebut, dan apabila belum penuh maka akan tercetak infomasi bahwa sektor belum penuh.

Data yang telah diterima oleh mikrokontroler yang berfokus pada 1 area, akan menampilkan jumlah kendaraannya pada display pintu masuk area parkir, mengirimkan data ke web-server, lalu melakukan pembandingan jumlah kendaraan yang ada dengan kapasitas maksimal area. Jika jumlahnya sudah sama, maka mikrokontroler akan mencetakan informasi bahwa area sudah terisi penuh pada display dan web-server, lalu memerintahkan palang untuk menutup area tersebut. Jika belum penuh, maka pada display dan web-server akan tercetak bahwa masih ada lahan yang kosong.

Pembacaan ini tentunya akan dilakukan terus-menerus secara periodik.

Berikut adalah skema kasar dari perangkat yang akan digunakan nantinya:

Skema Alat

Pada mikrokontroler di bagian sektor, nantinya akan dihubungkan ke sensor ultrasonik dan juga display, lalu akan berkomunikasi dengan mikrokontroler area menggunakan bluetooth low energy.

Sedangkan pada mikrokontroler area cukup dihungkan ke display dan berkomunikasi dengan mikrokontroler sektor dengan bluetooth low energi, juga berkomunikasi dengan jaringan melalui web-server.

Contoh implementasi yang akan digunakan:

Skema Penggunaan

Sebelum memasuki area parkir, pengguna dapat mengakses web yang dibuat oleh web-server dari mikrokontroler areaa untuk mengetahui area mana saja yang masih memiliki lahan parkir yang kosong. Lalu, peengendara dapat mendatangi area parkir tersebut dan melihat kembali jumlah ketersediaan lahan parkir pada display di depan gerbang area parkir. Pengendara dapat mengetahui penuh atau tidaknya area dengan melihat informasi pada display dan palang yang menutup atau membuka.

Setelah memasuki area parkir, nantinya pengendara dapat melihat sektor mana saja yang masih memiliki lahan parkir kosong melalui informasi yang tercetak pada display dan palang yang membuka atau menutup pada setiap sektor.

Melalui sistem seperti ini, nantinya proses pencarian lahan parkir oleh pengendara pun terasa lebih mudah, nyaman, dan tidak memakan waktu lama.

Semoga tulisan kali ini bisa bermanfaat, dan semoga gue bisa dapet indeks A di mata kuliah ‘Sistem Embedded’ ini hehe.

Enjoy!

Ichsan Sholeh Abdurrahim
18218026

--

--

Ichsan Sholeh
ESP32 DEVKIT — AR Tech

Information System and Technology Student at Bandung Institute of Technology