5 maksud Pembenaran oleh Kristus

obed nugroho
Etsah
Published in
2 min readNov 3, 2015

“Sebab itu, kita yang dibenarkan karena iman, kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah karena Tuhan kita, Yesus Kristus. oleh Dia kita juga beroleh jalan masuk oleh iman kepada kasih karunia ini. Di dalam kasih karunia ini kita berdiri dan kita bermegah dalam pengharapan akan menerima kemuliaan Allah” (Roma 5:1–2)

Rasul Paulus dalam Roma 5:1 bahwa kita telah dibenarkan di mata Allah. Apakah itu berarti bahwa Tuhan telah menyatakan diri kita sebagai orang benar, atau apakah Ia telah membuat kita menjadi orang benar? Dengan kata lain, apakah Ia memandang kita melalui korban Kristus di kayu salib sehingga menjadikan diri kita lebih baik di mata-Nya? Atau apakah Ia mengubah hati dan kehidupan kita supaya dapat berkenan kepadaNya?

John Wesley mengatakan “Jangan sekali-kali berpikir bahwa setelah kita dibenarkan oleh Tuhan, kita dapat menganggap bahwa Ia akan selalu menganggap kita benar, walau salah sekalipun sehingga Tuhan dapat dikelabuhi oleh umat-Nya. Tuhan tidak akan memperhitungkan berdasarkan hal-hal yang tidak mereka perbuat… Maksud dari kata “dibenarkan” di dalam Alkitab adalah dimaafkan, diampuni dari dosa”.

  1. Kita dibenarkan di mata Allah, semata-mata karena iman kita kepda Kristus sebagai Juruselamat hidup kita. Di dalam Dia, iman kita membawa pada keselamatan.
  2. Pembenaran adalah perbuatan Tuhan dan keadaan dimana kita harus hidup selanjutnya, di dalam iman percaya kita kepada Dia dalam kehidupan kita sehari-harinya.
  3. Pembenaran oleh Kristus adalah seperti mengambil sesuatu dari dalam kita dan memberikan sesuatu yang baru. Daftar dari segala dosa di dalam hidup kita telah dihapusNya. Ia menganugerahkan penerimaan-Nya terhadap hidup kita dan menambahkan nama kita dalam daftar anak-anakNya. Seolah-olah Tuhan menekan tombol Shift + Del untuk menghapus daftar dosa kita selamanya.
  4. Pembenaran yang dikerjakan oleh Tuhan terjadi dalam sekejap. Kita tidak harus mengalaminya secara perlahan-lahan. Dalam sekejap mata, Tuhan mengampuni semua dosa kita, membuangnya, membebaskan kita dari segala penghukuman dosa, menyatakan kita sebagai orang benar, dan mengubah kita sebagai ciptaan yang baru supaya kita dapat hidup benar di hadapan-Nya.
  5. Tuhan bukan saja mengampuni dosa kita, melainkan Ia juga melupakannya. Alkitab senantiasa berbicara tentang pengampunan-Nya. Dosa kita tidak benar-benar dihapuskan daripada kita bila Ia terus-menerus mengingat segala jalan kita yang salah terdahulu, dan membuatnya sebagai ancaman dalam hari-hari kita berikutnya, persis seperti seorang pemeras di dunia.

“sejauh timur dari barat, demikian dijauhkan-Nya daripada kita pelanggaran kita” (Marmur 103:12)

Tuhan juga berharap agar kita pun mengambil sikap yang sama terhadap diri kita. C.S Lewis mengatakannya dengan tepat “Kalau Tuhan mengampuni dan melupkan, kita pun harus bebuat yang sama.

--

--