Apa yang terjadi dalam sesi Konseling?

obed nugroho
Etsah
Published in
3 min readJun 10, 2014

[caption id=”” align=”alignright” width=”308"]

Family Therapy[/caption]

Di Indonesia belum umum bagi orang-orang untuk menggunakan jasa konselor, mengembangkan diri melalui konseling, dan meminta pertolongan konselor profesional untuk membantu memecahkan masalah yang dihadapi. Sedihnya, banyak yang menganggap orang yang konseling ada orang yang mengalami “gangguan pikiran” alias depresi atau bahkan gila. Sehingga orangpun jadi malu untuk mengikuti konseling.

Banyak siswa di sekolah enggan memanfaatkan keahlian Konselor sekolah karena menganggap mereka akan diceramahi, dinasehati atau bahkan dihukum oleh “polisi sekolah”. Padahal bukan itu yang terjadi. Hubungan antara konselor dan konseli perlu dijelaskan secara teoritis terlebih dahulu supaya mempunyai pegangan yang pasti. ada beberapa ahli yang saya kutip teorinya, yaitu:

  • Shertzer & Stone (1981) mendifinisikan hubungan konseling sebagai: “ interaksi antara seorang dengan orang lain yang dapat menunjang dan memudahkan secara positif bagi perbaikan orang tersebut”.
  • Carl Rogers mendefinisikan hubungan konseling sebagai: “ Hubungan seorang dengan orang lain yang datang dengan maksud tertentu”. Hubungan itu bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan, perkembangan, kematangan, memperbaiki fungsi dan memperbaiki kehidupan. Sedangkan sifat dari hubungan konseling adalah menghargai terbuka, fungsional untuk menggali aspek-aspek terselubung (emosional, ide, sumber-sumber informasi dan pengalaman dan potensi secara umum).
  • Benyamin (dalam Shertzer & Stone,1981) mengartikan hubungan konseling adalah interaksi antara seorang professional konselor dengan konseli, dengan syarat bahwa profesional itu mempunyai waktu, kemampuan untuk memahami dan mendengarkan, serta mempunyai minat, pengetahuan dan ketrampilan. Hubungan konseling yang terjadi harus memudahkan dan memungkinkan orang yang dibantu untuk hidup lebih mawas diri dan harmonis.

Saat kita curhat dengan teman atau sahabat itu bukan konseling. Ada perbedaan yang jelas antar mencurahkan hati dengan bercerita kepada orang lain dan konseling. Sofyan S. Willis (2004) menjelaskan bahwa terdapat sejumlah karakteristik dari hubungan konseling, yang dapat membedakan antara hubungan konseling dengan relasi antar manusia biasa seperti yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Karakteristiknya antara lain:

  1. Sifat bermakna. Maknanya adalah bahwa ahubungan konseling mengandung harapan bagi konseli dan konselor, juga bertujuan, yaitu tercapainya perkembangan konseli.
  2. Bersifat efek. Efek adalah perilaku-perilaku emosional, sikap dan kecenderungan-kecenderungan yang didorong oleh emosi. Efek hadir dalam hubungan konseling karena adanya keterbukaan diri (self-disclosure) konseli, keterpikatan, keasikan diri (self-absorbed) dan saling sensitive satu sama lain.
  3. Integrasi pribadi. Integritas pribadi menyangkut sikap yang “genuine” dari kedua belah pihak (konseli dan konselor), yaitu sikap yang menunjukkan ketulusan, tanpa kepura-puraan, menampilkan keaslian diri, membuang kesombongan, arogansi dan kebohongan. Adanya ketulusan, kejujuran keutuhan dan keterbukaan.
  4. Persetujuan bersama. Hubungan konseling terjadi atas persetujuan bersama, adanya komitmen bersama, bukan suatu paksaan.
  5. Kebutuhan. Hubungan konseling yang terjadi didasarkan atas faktor kebutuhan, yaitu kebutuhan konseli dalam hubungannya dengan persoalan yang tengah dihadapi. Maka hubungan konseling selalu bercorak pemecahan masalah (problem solving).
  6. Perubahan. Tujuan hubungan konseling adalah perubahan positif yang terjadi pada diri konseli. Misalnya kemampuan konseli dalam mengatasi masalah, mampu melakukan penyesuaian diri, mampu mengembangkan diri secara optimal.

Konseling itu tidak membuat anda menjadi lemah bahkan membangun anda. Kenapa harus dengan orang profesional? ya karena profesional sudah terampil dan mempunyai kode etik yang harus dijunjung tinggi. Tidak mau kan rahasia atau hal-hal pribadi dibongkar pada orang lain? makanya perlulah seseorang yang bisa membantu anda secara tepat, jelas dan bertanggung jawab itulah karenanya harus konseling dengan konselor profesional.

--

--