Creative Teaching atau Creative Teacher?

obed nugroho
Etsah
Published in
2 min readNov 24, 2014
140516624_950bf88af0_bx

Mendadak kepikiran dengan pembelajaran yang kreatif atau kalau teman-teman mengistilah dengan creative teaching. Sebenarnya lebih baik bila konsepnya dibalik Effective Teaching by Creative Teacher akan lebih menarik. Kata kreatif akan baik ditempelkan kepada orangnya bukan produknya.

Saya pernah mempelajari berbagai topik yang berkaitan dengan pembelajaran kreatif dan pada ujungnya isinya sama dengan learning aids atau alat bantu mengajar. Jadi isinya, sama dengan bagaimana membuat alat bantu mengajar baik berupa visual, auditory dan kinestetik dan sudah itu saja.

Sesaat setelah sebuah teknik mengajar baru dipelajari rasanya itu sangat kreatif, setelah beberapa waktu dipakai dan tidak ada variasi baru rasanya tidak menjadi kreatif lagi. Banyak orang merasa teknik-teknik lama tidak kreatif karena sudah pernah, jadi ada distorsi makna tentang kreatif yang kata lainnya adalah kreatif adalah baru dan yang sudah pernah dipakai tidak kreatif lagi. Lagu-lagu anak-anak yang dipakai untuk mengajar dulu itu dibilang kreatif tapi lama-kelamaan tidak lagi dibilang kreatif tapi sudah berganti menjadi lagu lama.

Creative Teaching itu impian pada produk pengajaran yang tidak ada pagarnya yang jelas. Pokoknya yang baru itu yang kreatif dan yang lama tidak kreatif lagi. Kata kreatif menjadi terlalu liar untuk diterjemahkan indikatornya. Orang-orang awam pendidikan menganalogikan pembelajaran yang menyenangkan dengan pembelajaran kreatif jadi yang tidak seru tidak kreatif.

Kreatif adalah kata sifat yang melekat pada suatu subjek. Akan lemah kata kreatif itu bila dilekatkan pada suatu produk, meskipun tidak aturan yang membatasi. Pembelajaran kreatif, metode kreatif, lagu kreatif, alat kreatif dan produk-produk kreatif lainnya akan dirasa tidak kreatif lagi ditahun depan. Akan lebih tepat dipasang pada subjek pengajarnya, seperti halnya guru kreatif. Contohnya guru kreatif, akan terus menjadi guru yang kreatif karena sifat kreatif yang menjadi bagian dari pribadinya.

Jujur saya dulu pernah juga mengajarkan tentang pembelajaran kreatif, pakai power point dan saat itu pakai alat bantu mengajar yang canggih dengan film-film dan musik. Namun beberapa waktu sesudahnya saya sadar, bahwa yang kreatif itu harusnya orangnya bukan produknya.

Jadi saat ini kalau ada penawaran training Pembelajaran Kreatif dan Creative Teaching percayalah itu digunakan sebagai bahasa marketing supaya jualannya laku. :) Saya lebih tertarik pada topik How to be a Creative Teacher.

Anda boleh setuju dan tidak setuju dengan opini saya, tapi saya ingin dengan opini anda di komentar dibawah ya?

Salam

Obed Nugroho

NB: How to be a Creative Teacher akan saya tulis berseri di blog saya http://obednugroho.net di bawah kategori education dan Holistic Child Development.

--

--