Menyoal Pendidikan Spesialiasi

obed nugroho
Etsah
Published in
2 min readApr 13, 2016

Pendidikan saat ini mengarahkan anak kepada keahlian khusus bahkan sejak dini sudah mulai anak dimasukan dalam kekhususan keahlian. Mulai SMA anak sudah mulai berpikir tentang penjurusan dan fokus pada ilmu-ilmu yang sesuai dengan minatnya. Paradigma pendidikan saat inipun juga sama, mengarahkan seseorang untuk menjadi ahli pada sepotong bidang tertentu.

Robert Kiyosakhi dalam bukunya juga menyinggung kenapa sebuah profesi harus punya organisasi profesi ? Salah satu alasannya karena melindungi lahan kerjanya supaya tidak dicaplok oleh profesi lain. Kekhususan keahlian pekerjaan ini bukan hanya menjadi daya tawar yang tinggi namun juga memiliki kelemahan sebenarnya yaitu sebagai seorang pribadi tidak akan luwes dibidang kerja yang lain. Hanya menjadi bagian kecil dari besarnya sistem ekonomi. Sehingga hidupnya bergantung keahlian langka yang mungkin juga yang membutuhkan keahliannya juga langka. Dalam hal ini mempersempit pasar kerja bagi dirinya sendiri.

Di sisi lain, menciptakan manusia-manusia sebagai organ yang punya pandangan sempit akan berakibat tidak baik untuk kemanusiaan. Saya kutip salah satu pendapat Nietzsche dalam pandangannya terhadap pendidikan masa depan, seperti ini :

The new education has to prevent people from falling into one exclusive direction and
turning into a single organ, in accordance with the natural tendency towards the division of labour. Ruling, far-seeing beings have to be created, who survey the play of life and who participate in it, now here, now there, without being violently torn apart (Nietzsche)

Nietzsche sendiri mengharapkan pendidikan menghasilkan orang-orang yang mempunyai pikiran luas dan tidak terkotak-kotakan dalam bidang-bidang yang sempit . Pendidikan yang baru seharusnya mencegah untuk orang-orang terpatron menjadi bagian gir kecil pada bidang eksklusif dan membuatnya menjadi bagian tunggal dari kecenderungan untuk menjadi sebuah bagian sistem produksi dan ekonomi.

Bagaimana seorang engineer paham juga tentang masalah ekonomi, seorang ekonom yang juga paham hukum, ataupun seorang ekonom, engineer, hukum yang paham tentang pendidikan. Orang — orang ini tentu punya pandangan yang jauh kedepan dan tidak terkotak-kotakan dalam bidang-bidang tertentu.

Ternyata banyak orang-orang sukses di dunia cocok dengan karakter ini. Sebut saja Bill Gates, orang terkaya di dunia yang juga drop out dari universitas. Dia tidak hanya tau tentang teknologi tapi tau prinsip bisnis. Sama halnya dengan Mark Zuckerberg founder facebook yang juga drop out, mungkin dia tahu teknologi namun dia sendiri rajin belajar dan membaca buku tentang kemanusiaan.
Yang sudah terpecah susah disatukan. Pengkotak-kotakan ini akan menciptakan masalah yang krusial, orang-orang dengan kompetensi khusus tidak akan rela dan dengan gampangnya menyerahkan kekhususannya dan lebih banyak pertentangan karena spesialiasinya.

Kenapa terjadi? Karena sistem pendidikan kita sekarang ini menuruni sistem industri yang mencetak anak didik tepat seperti bagian dari alat produksi. Selengkapnya lihat video Changing Education Paradigms

--

--