Psikologi Geng (2) : Motivasi Seseorang Berkontribusi pada Geng

obed nugroho
Etsah
Published in
2 min readAug 27, 2014

Melanjutkan tulisan pertama tentang faktor-faktor yang mendukung seseorang untuk berafiliasi dengan geng dan tulisan ini adalah motivasi apa yang menyebabkan anggota geng berkontribusi. Kontribusi ini bisa material, jiwa dan raganya. Seolah-olah anggota geng ini memberikan semuanya bahkan hidupnya untuk geng dan gengnya adalah segala-galanya.

Yang terjadi di Manado, geng-geng ini tidak mempunyai nama dan didorong oleh minat karena materi tapi oleh karena hubungan teritori dan menginginkan rasa hormat dari orang lain.

Salah satu referensi adalah hasil penelitian dari Justice Department UK, dengan metode penelitian analisis fenomologis Interpetatif (IPA) mereka mendapatkan hasil penelitian yang komprehensif. Dari hasil wawancara terhadap subjeknya didapatkan beberapa motivasi utama yang secara psikologis penting bagi para anggota geng untuk memberikan kontribusi untuk gengnya, termasuk:

  • Uang (materi) : Bagi anggota geng, mendapatkan materi akan lebih mudah bila bergabung dengan geng. Seperti halnya meminta uang keamanan, palak, uang jatah preman dan terkait adalah penguasaan teritori misalnya lahan parkir dan lain sebagainya.
  • Perlindungan terhadap anggotanya : Menjadi anggota geng memberikan rasa lebih aman daripada orang biasa. Rasa percaya diri lebih tinggi karena ada orang-orang yang akan melindunginya bila ada masalah. Ini menjadi orang bahwa orang-orang bila bersama-sama akan menjadi lebih kuat.
  • Keterhubungan: Dengan bahasa sederhananya adalah kekeluargaan. Geng mempunyai rasa solidaritas yang tinggi bahkan lebih tinggi daripada keluarga besar. Mereka rela berkorban bagi anggota gengnya. Memberikan apa yang bisa mereka miliki. Menghabiskan waktu bersama, bersenang-senang bersama dan kadang melakukan kejahatan bersama. Keterhubungan ini menjawab kebutuhan dasar manusia yaitu kebutuhan afeksi dari orang lain.
  • Status dan rasa hormat. Anggota geng yang berbahaya merasa lebih dihormati daripada orang lain. Sebenarnya orang lebih merasa takut dan enggan mencari masalah dengan anggota geng karena akibatnya akan menjadi rumit. Status dan rasa hormat ini menjadi candu, bila hal ini tergoyahkan sedikit saja maka anggota geng akan meresponnya dengan tindakan agresif.

Selama geng mensuplai keempat hal diatas maka anggota geng akan semakin loyal dan sulit meninggalkannya. Bila keempat hal tersebut terpenuhi maka anggota geng akan mau melakukan banyak hal dan meskipun diantaranya adalah kekerasan dan kejahatan.

Sayang sekali, situasi keluarga dan masyarakat tidak mampu memenuhi keempat hal diatas dengan baik sehingga kalangan orang muda akan mencarinya dengan cara yang paling mudah baginya yaitu akrab (bergabung) dengan geng-geng yang ada di sekitar mereka. Kalaupun sekarang harus berusaha untuk memenuhinya juga tidak mudah namun bukan berarti tidak mungkin. Diperlukan kerja keras. Untuk mengubah masyarakat tidak diperlukan kekuatan super hanyalah harus di mulai dan mulailah dari diri sendiri orang-orang disekitar anda!

Salam,

Hidup berbuah

--

--