Terapi Menulis — Seri Konseling

obed nugroho
Etsah
Published in
1 min readJun 30, 2015
140516624_950bf88af0_b

Menulis untuk sebagian adalah beban dan dianggap sebagian bagian dari produktivitas. Namun sebenarnya dari aktivitas menulis membawa banyak sekali manfaat bahkan menjadi terapi yang merawat kesehatan jiwa, memberikan pemahaman diri yang komprehensif, dan juga menjadi sarana refleksi yang sangat baik.

Allan dan Bertoia (1992) menunjukkan bagaimana anak-anak dan remaja dapat meredakan emosi negatif dan pengalaman yang menyakitkan melalui proses menulis. Terapi menulis dapat digunakan untuk membantu konseli untuk meningkatkan kesejahteraan dan stabilitas emosional mereka dan lebih lagi dengan terapi ini meraka bisa mendapatkan pemahaman yang lebih baik dari diri mereka sendiri dan dunia mereka. Pendekatan ini dapat digunakan dengan anak-anak individu, kelompok-kelompok kecil atau dengan kelompok besar dalam suatu kelas.

Peran konselor sangat penting dalam sesi ini. Perannya adalah untuk menyediakan lingkungan yang aman bagi konseli untuk mengekspresikan diri dan juga berperan untuk menyarankan topik-topik yang tepat. Contoh topik-topik yang biasa digunakan dalam terapi menulis adalah, ‘menulis surat kepada, atau sebuah puisi, teman yang telah tiada, diriku yang dulu, anakku nanti’.

--

--