Bagaimana Ilmuwan Menghitung Jarak Objek di Luar Angkasa?

Muhammad Khairul Ihsan
Eureka Edutech
Published in
4 min readApr 19, 2022
Ilustrasi Canva

Halo sahabat pintar, baru-baru ini Badan Penerbangan dan Antariksa Amerika Serikat atau yang kita kenal dengan NASA mengingatkan penduduk bumi agar siap-siap bertemu alien. Berbagai spekulasi mengenai makhluk luar angkasa tersebut apakah betul-betul ada atau tidak, manusia harus selalu siap siaga jika suatu saat ia benar-benar datang ke bumi.

Ya, terdengar seperti lelucon, tapi James Green, salah satu kepala ilmuwan NASA mengatakan bahwa akan terus mendorong dibangunnya kerangka kerja untuk melaporkan bukti-bukti mengenai adanya kehidupan di luar bumi.

Perkataan ilmuwan NASA tersebut membuat kita “melotot”. Memangnya pengetahuan kita sudah sejauh itu? Emang teknologi kita secanggih apa? Bukankah sebagian besar dari kita bahkan masih memperdebatkan soal bumi bulat atau datar?

Mungkin membahas makhluk yang disebut “Alien” masih terlalu jauh dari pendalaman pengetahuan kita. Karenanya, saya akan membahas hal lain yang lebih sederhana mengenai ruang angkasa, tentu saja bukan tentang persoalan teori bumi datar atau bumi bulat.

Apakah kalian pernah dengar Alpha Centauri? Alpha Centauri merupakan sebuah sistem susunan tiga bintang berbeda dengan ukuran yang berbeda-beda juga. Ketiganya memiliki nama Proxima Centauri, Alpha Centauri A, dan Alpha Centauri B. Proxima Centauri jadi yang terdekat dengan Bumi dari ketiga sistem bintang ini dengan jarak sekitar 4,27 juta tahun cahaya, disusul dengan Alpha Centauri A dan Alpha Centauri B dengan jarak sekitar 4,37 juta tahun cahaya.

Yang mungkin jadi pertanyaan di benak kita, bagaimana para ilmuwan mengetahui jarak bintang tersebut? Apa ada yang pernah menjelajahi dan mengukurnya? Pakai penggaris tidak akan mungkin. Alih-alih membahas tentang Alien, berpikir soal ini saja sudah membuat kita pusing.

Menghitung Jarak Objek Luar Angkasa

Satuan dalam perhitungan jarak di ruang angkasa menggunakan Tahun Cahaya. Seperti yang dikatakan sebelumnya bahwa Proxima Centauri mempunyai jarak 4,27 juta tahun cahaya yang jika dikonversikan dalam satuan kilometer diperoleh tidak kurang dari 4 miliar juta kilometer. Ada beberapa metode para ilmuwan untuk mengukur jarak objek-objek tersebut dari bumi diantaranya, Trigonometri Paralax dan metode lilin standar.

Trigonometri Paralax

Metode pengukuran jarak ini dapat dilakukan untuk bintang yang dapat terlihat dari bumi. Penjelasan sederhananya dapat kita lakukan dengan ilustrasi berikut.

  1. Julurkan tangan dan jempol kalian berada tepat di depan mata seperti pada gambar.
Gambar dari Bicara Indonesia

Tutup mata kanan kalian sambil memperhatikan jempol tangan. Kemudian tutup mata kiri kalian. Jika kalian lakukan dengan cepat maka jempol tangan kalian terlihat bergerak kiri kanan.

Gambar dari Bicara Indonesia

2. Kalian bisa menggambarkan ilustrasi percobaan tersebut dalam sebuah bentuk segitiga seperti pada gambar Trigonometri Paralax.

Begitulah konsep Trigonometri paralax. Ibarat bumi adalah kepala kita, bintang adalah ujung jempol kita sedangkan mata kita adalah siklus bumi dalam bulan Juni dan bulan Desember

Gambar oleh socratic

Itulah mengapa para ilmuwan hanya menghitung jarak bintang pada bulan Juni dan bulan Desember.

Metode Lilin Cahaya atau Perhitungan Cahaya

Metode ini digunakan untuk menghitung jarak bintang yang cukup jauh atau bahkan berada di luar galaksi kita. Lilin diibaratkan sebagai objek langit yang bercahaya.

Untuk menjelaskan dengan sederhana, kita ibaratkan ada dua orang yang saling memegang lilin bercahaya, misalkan objek A dan B. Salah satu dari dua orang tersebut menjauh dan yang satunya tidak bergerak. Misalkan B bergerak menjauh dan A diam.

Otomatis, cahaya lilin B yang diterima A lambat laun akan berkurang seiring jarak yang semakin menjauh. Dari sinilah para ilmuwan dapat menghitungnya.

Banyak cahaya yang diterima oleh A dibagi dengan jumlah cahaya yang dimiliki. Dengan demikian, A akan tau jarak B dari dirinya. Metode ini hanya dapat digunakan untuk mengukur jarak yang jauhnya 40 juta tahun cahaya. Sebab, jika lebih dari itu maka bintang tersebut akan terlihat redup atau tidak bercahaya sama sekali.

Sebenarnya ada banyak metode yang dilakukan para ilmuwan dalam menentukan jarak dan metode pengukuran jarak objek luar angkasa ini sudah dilakukan sejak tahun 250 SM.

Aristarchus merupakan orang pertama yang menghitung jarak bumi ke matahari dengan metode fase bulan. Metode pengukuran dilakukan ketika bulan teramati setengah lingkaran dari permukaan bumi karena pada saat itu matahari, Bulan dan bumi membentuk sudut siku-siku.

Ilustrasi : Prayoga Yosua

Demikianlah bagaimana para ilmuwan menghitung jarak objek luar angkasa yang kadang kala dari bumi terlihat indah dan dekat. Mungkin ini lebih indah daripada terasa dekat namun nyatanya tiap hari “dia” semakin menjauh.

--

--