Filosofi Pendidikan Ala Ki Hajar Dewantara

Randyusek
Eureka Edutech
Published in
3 min readDec 12, 2022
Ilustrasi Ki Hajar Dewantara

Seiring beranjak usia dan semakin dewasa pernahkah terlintas di pikiran kamu apa sih tujuan sekolah sebenarnya. Apakah pernah terpikir apa manfaat dari segala yang dipelajari selama masa sekolah ataupun perkuliahan?

Disini kita akan membahas sedikit tentang bagaimana filosofi sekolah dan pendidikan yang sebenarnya berdasarkan yang diajarkan oleh Ki hajar Dewantara.

Raden Mas Soewardi Soerjaningrat atau yang biasa kita kenal dengan Ki Hajar Dewantara (KHD) adalah seorang aktivis pergerakan dan kemerdekaan Indonesia di bidang pendidikan bagi kaum pribumi pada masa penjajahan Jepang. Atas jasanya dalam dunia pendidikan bangsa Indonesia, beliau menjadi bapak pendidikan bangsa kita.

KHD dikenal sebagai sosok yang pintar semasa mudanya, berkat kepintarannya beliau mendapatkan beasiswa untuk menempuh pendidikan di sekolah kedokteran belanda di Batavia. Hal yang mana pada zaman itu mendapatkan pendidikan dasar saja sudah menjadi hal yang begitu istimewa bagi penduduk pribumi.

Selain dikenal pintar, KHD juga dikenal sebagai sosok yang berani karena sikap kritis nya terhadap orang pemerintahan kolonial Belanda. Karena sikapnya tersebut, KHD akhirnya dikeluarkan dari sekolahnya dan menjadi seorang wartawan.

Saat menjadi wartawan, sikap berani dan kritis KHD semakin menjadi-jadi terhadap pemerintah Belanda. Karena sikapnya tersebut KHD akhirnya dibuang ke Belanda demi mencegah kritikannya yang bisa menghasut masyarakat pribumi untuk melawan belanda.

Meskipun dibuang jauh dari Indonesia ke Belanda, hal itu justru dimanfaatkan oleh KHD untuk belajar dan menuntut ilmu. Eropa khususnya Belanda dikenal dengan pendidikannya yang lebih modern dan lengkap pada zaman itu.

KHD mempelajari segala bidang ilmu sosial, politik, filsafat, psikologi, dan riset terbaru disana. Setelah kembali dari Belanda, hasil belajar dan kejeniusan yang di dapat KHD di Belanda kemudian dia rangkum dan dibawa pulang sehingga menjadi dasar pendidikannya di Indonesia termasuk di sekolah yang didirikan Taman Siswa.

Menurut KHD tujuan pendidikan yang pertama adalah memerdekakan dan menjadikan setiap individu menjadi manusia yang merdeka. KHD menjelaskan ada dua poin manusia merdeka, yaitu selamat raganya dan bahagia jiwanya.

Hal ini menjadi harapan dari semua individu, yaitu keselamatan dan kebahagian. Tentu ini bisa diwujudkan dengan belajar dan mencari segala ilmu melalui pendidikan sehingga kita bisa mencari dan mewujudkan kebahagiaan kita sendiri.

Pendidikan harus bisa menjadikan manusia selamat, bahagia dan bermanfaat bagi lingkungan di sekitarnya. Kita bisa menciptakan kebahagiaan diri kita sendiri dan orang disekitar kita dengan cara mengajarkan segala yang tidak didapatkan oleh orang lain di sekolah.

Selanjutnya KHD menjelaskan bahwa pendidikan memiliki tiga peranan penting, pertama pendidikan harus mampu memajukan dan menjaga diri, kedua menjaga dan memelihara bangsa serta yang ketiga memelihara dan menjaga dunia. KHD menyebut tiga peran ini sebagai Filosofi Trirahayu.

Filosofi pendidikan selanjutnya dijelaskan KHD sebagai Tri-kon, yaitu Kontinu, konvergen dan konsentris. Kontinu maksudnya kita harus bisa terus-menerus belajar sepanjang hidup agar bisa menjadi manusia yang semakin baik setiap harinya.

Kita harus terus memperbaiki diri dari kesalahan dan pengalaman yang telah kita lalui sebelumnya. Apa yang kita capai hari ini adalah hasil yang telah kita lalui sebelumnya. Selalu ada cara lain untuk bisa menjadi lebih baik dari sebelumnya.

Lebih lanjut kita harus terus belajar dengan prinsip konvergen, yaitu terus mencari ilmu dari berbagai sumber. Dengan terus menambah pengetahuan dari berbagai sumber termasuk dari luar budaya dan kebiasaan kita akan menjadikan hidup kita lebih baik dan berwarna tentunya.

Prinsip selanjutnya adalah konsentris, yaitu kita harus bisa menjaga identitas dan konsep filosofi hidup kita. Kita boleh saja belajar dari luar tetapi tetap menggunakan prinsip dan filosofi budaya bangsa dan kebiasaan di sekitar kita agar tidak terlalu terpengaruh dengan budaya luar.

Dari filosofi ini kita dapat mengambil kesimpulan bahwa tujuan pendidikan itu tidaklah sebatas mencari nilai, ijazah dan pangkat saja. Ada pesan yang lebih penting dari pendidikan itu sebenarnya, yaitu kita harus tetap mampu mengembangkan diri setiap harinya agar menjadi pribadi yang semakin baik, hal ini juga bisa membuat lingkungan disekitar kita menjadi lebih baik.

Selain itu belajar tidak hanya sekolah, kita bisa belajar dan memperoleh pendidikan dimana saja dan kapan saja. Terus belajar seumur hidup apalagi dengan sumber yang bisa dengan mudah kita dapatkan saat ini, tetapi tetap sesuai dengan konteks dan filosofi kehidupan kita.

Terimakasih telah membaca dan semoga bermanfaat, Sahabat pintar!

--

--