Ketika Binatang Menjalankan Politik Dalam Novel Animal Farm

Hadistian
Eureka Edutech
Published in
3 min readDec 8, 2022
Buku Animal Farm

Identitas Buku

Judul Buku : Animal Farm

Pengarang : George Orwell

Penerjemah : Prof. Bakdi Soemanto

Penerbit : Bentang Pustaka

ISBN : 978–602–291–282–8

Jumlah Hal : 148

Suatu hari Tuan Jones pemilik Peternakan Manor tidak memberikan makan hewan ternaknya. Atas tindakan tersebut, terjadilah pemberontakan yang dilakukan dua ekor babi dengan nama Napoleon dan Snowball. Bagaimana mungkin ternak yang merupakan hewan melakukan pemberontakan selayaknya manusia ketika mengalami penderitaan? Hal ini terjadi dalam novel “Animal Farm” karya George Orwell.

Kisah novel “Animal Farm” penuh akan politik yang penuh kelicikan, kebohongan, dan upaya menguntungkan diri sendiri. Kisah politik berawal dari pemberontakan yang dimenangkan oleh hewan ternak yang dipimpin oleh sekelompok babi. Pemilihan babi sebagai pemimpin dikarenakan mereka memiliki kecerdasan yang lebih baik dibandingkan hewan ternak lainnya.

Seorang babi tua yang meninggal sebelum pemberontakan terjadi, bermimpi hewan ternak dapat terbebas dari penindasan manusia. Mimpi yang dialami babi tua bernama Mayor menjadi semangat dalam melawan penindasan di peternakan Manor. Melalui pertemuan rahasia antar hewan, Mayor mengatakan segala penindasan yang dirasakan oleh hewan disebabkan oleh manusia.

Napoleon, Snowball, dan Squealer menjadi pemimpin dalam pemberontakan di peternakan Manor. Sekelompok babi ini yang memgembangkan ajaran berdasarkan mimpi Mayor menjadi binatangisme. Dengan semangat anti penindasan mereka mengusir Tuan Jones, keluarga, hingga karyawannya keluar dari peternakan. Peternakan Manor menjadi di bawah penguasaan sekelompok hewan ternak yang dipimpin oleh babi. Mereka menyusun tujuh pedoman umum dan mengenalkan slogan “Empat Kaki Baik, Dua Kaki Buruk”.

Setelah pemberontakan ini, sistem politik mulai terasa begitu kuat. Kepemimpinan dijalankan oleh sekelompok babi karena kecerdasan yang dimiliki. Snowball mulai mengajari hewan membaca dan mengembangkan ide membuat kincir angin. Napoleon merasa tersisihkan dengan keberhasilan Napoleon, sehingga membuat rencana menyingkirkan Snowball.

Ide kincir angin yang dicanangkan oleh Snowball ditentang oleh Napoleon dan dituduh mencuri idenya. Ketika pertemuan setiap Minggu, Snowball disingkirkan dengan menggunakan anjing yang merupakan pengawal pribadinya. Setelah kejadian tersebut, terjadi kepemimpinan tunggal di bawah kekuasaan Napoleon. Snowball dianggap sebagai mata-mata manusia yang membocorkan rencana peternakan hewan.

Penulis menceritakan kisah politik dengan menggunakan hewan sebagai perumpamaannya. Alegori yang menarik penuh dengan cerita politik. Keinginan membuat suatu tatanan kesetaraan antar hewan yang berujung dengan pemanfaatan jabatan bagi kepentingan diri sendiri. Hewan yang tidak secerdas babi dimanfaatkan untuk terus menerus mempercayai kebohongan demi kebohongan dari pemimpinnya.

Napoleon memaksa setiap setiap hewan percaya bahwa babi memiliki urusan penting yang tidak dapat dijalankan oleh kelompok lain di peternakan hewan. Setiap perkataan Napoleon adalah kebenaran serta tidak dapat dibantah. Peraturan yang telah dibuat sewaktu-waktu dapat mengalami perubahan tanpa sepengetahuan hewan lain. Kejadian ini dapat terjadi dikarenakan hewan tidak mampu membaca. Sikap Napoleon dalam memimpin dikorelasikan sebagai seorang diktator yang kejam terhadap masyarakat proletarian.

Peraturan setiap hewan tidak dapat tidur di kasur hingga seluruh hewan dianggap setara mengalami perubahan. Napoleon semakin terlihat wataknya sebagai seorang pemimpin yang tidak menepati janji. Melakukan kerja sama dengan manusia hingga melanggar doktrin perjuangan awal peternakan hewan.

Pemutarbalikan fakta sejarah yang melibatkan Snowball turut dilakukan oleh Napoleon. Kejadian pertempuran yang melukai Snowball dianggap sebagai rekayasa agar dirinya tidak diketahui bekerjasama dengan manusia. Tindakan ini menunjukkan bahwa sejarah dibentuk oleh setiap pemenang, sebagaimana yang dikatakan Winston Churchill. Bias fakta semakin menjadi ketika Napoleon menjadi sumber yang paling benar.

Novel ini menunjukkan kisah yang begitu menarik untuk diikuti. Menggambarkan sifat diktator manusia ketika menjadi pemimpin dengan penggambaran sekelompok hewan. Melalui novel George Orwell yang bertajuk “Animal Farm” ini, dapat diketahui bagaimana seseorang menyalahgunakan kekuasaan yang pada mulanya telah diperjuangkan secara bersama-sama.

--

--