Nadiem Makarim Hapus Tes Mata Pelajaran Masuk PTN, Matematika Masih Ada?

Muhammad Khairul Ihsan
Eureka Edutech
Published in
2 min readOct 27, 2022
Sumber : Antaranews.com

Halo Sahabat Pintar, bagi kalian siswa-siswi SMA pasti lagi senyum-senyum, nih, setelah dengar pemaparan bapak menteri Kemendikbud Ristek RI, Nadiem Makarim soal penghapusan TKA atau Tes Kemampuan Akademik dalam seleksi penerimaan calon mahasiswa PTN. Ya, kan? Doa kalian akhirnya dikabulkan!

Mungkin ada diantara kalian yang sudah berdoa dari jenjang sekolah dasar kali, ya? Gimana nggak bahagia, sebelumnya Ujian Nasional dihilangkan dan diubah jadi Asesmen Nasional, kali ini TKA dihapus, leganya bukan main!

Ujian kompetensi bidang, seperti Kimia, Fisika, Biologi, Sejarah dan bidang-bidang lainnya udah nggak ada lagi. Loh, Matematika gimana? Matematika tetap ada, dong! Eits tapi jangan panik dulu, matematika nya beda. Iya beda. Yuk, simak lebih lanjut!

Beberapa waktu lalu, bapak Nadiem Makarim selaku menteri melalui chanel youtube Kemendikbud Ristek menyampaikan tentang skema baru proses seleksi penerimaan masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN). Dalam pemaparannya, beliau menyampaikan transformasi seleksi masuk PTN yang sedang berjalan dan akan diterapkan.

Sebelumnya, kita ketahui bersama bahwa dalam proses seleksi masuk PTN melalui tiga jalur. Pertama merupakan jalur prestasi atau SNMPTN, kedua jalur tes atau SBMPTN dan yang terakhir jalur mandiri.

Pada jalur SBMPTN terdapat tes yang mengukur kemampuan akademik siswa yang menurut mendikbud dianggap memberi tekanan yang tidak hanya dirasakan peserta didik, tapi juga sebagian orang tua. Beliau juga menuturkan bahwa tes akademik yang begitu banyak memberikan kesan ekslusif bagi anak-anak yang mampu ikut bimbingan belajar dalam mengimbangi ketertinggalan materi di sekolah.

Bagi sekolah, pengejaran materi yang tertinggal tidak lagi dianggap efektif karena hanya terkesan pemaksaan untuk menghapal sehingga pendalaman dan esensi pembelajaran itu sendiri justru hilang. Guru kejar tayang untuk menuntaskan materi, berdampak kurang menekankan pemahaman. Siswa menjadi tidak ahli, menguasai hanya pada permukaan-permukaan yang bersifat sementara. Penghapusan TKA ini akan memberikan sistem seleksi yang lebih inklusif.

Lantas, jika TKA dihapuskan, ia digantikan dengan apa? Bagaimana sistem seleksinya? Dalam penuturan lanjutannya, bapak menteri menjelaskan penghapusan TKA ini dengan berbagai tes kemampuan bidang akan diganti dengan satu tes skolastik. Tes skolastik ini akan mengukur 4 hal kemampuan siswa-siswi, yaitu potensi kognitif, penalaran matematika, literasi dalam bahasa Indonesia serta literasi dalam bahasa Inggris.

Penalaran matematika untuk menjangkau sejauh mana logika calon mahasiswa(i) ini dapat bekerja. Ini jelas begitu berbeda dengan tes seleksi sebelumnya dimana tiap mata pelajaran masuk dalam ujian.

Tujuan daripada dilakukannya reformasi seleksi masuk PTN ini seirama dengan program Kemendikbud Ristek sebelumnya yakni mewujudkan merdeka dalam belajar.

Peserta didik hanya dituntut untuk mempelajari materi-materi esensial yang akan menunjang bakat mereka. Jadi, ingat ya, Sahabat Pintar masih akan bertemu dengan matematika, sebab matematika adalah segalanya :)

--

--