Yuk, Kenali Konjungsi si Penghubung Kata dalam Berbahasa!

Amanda Darti Yahya
Eureka Edutech
Published in
6 min readSep 25, 2023
thinking about learn (pict by freepik)

Bahasa merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia. Bahasa berfungsi sebagai alat utama yang digunakan untuk berkomunikasi, berbagi ide, menyampaikan suatu hal, dan mentransmisikan pesan dari seseorang kepada orang lain.

Bahasa adalah apa yang membedakan manusia dari spesies lain di berbagai belahan bumi ini. Dalam menyampaikan pesan, berkomunikasi, dan berinteraksi dengan orang lain, manusia menggunakan bahasa. Bahasa dapat berupa lisan maupun tulisan.

Dalam setiap negara maupun daerah, memiliki bahasa yang berbeda satu sama lain, termasuk diIndonesia. Bahasa Indonesia sudah mengalami perkembangan dari masa ke masa dan memiliki variasi yang signifikan, termasuk dialek dan bahasa-bahasa yang berbeda di berbagai wilayah atau budaya. Setiap bahasa merupakan produk budaya dan evolusi jangka panjang dari masyarakat yang menggunakannya.

Selain itu, bahasa juga dapat mengalami perubahan seiring waktu. Bahasa tidak hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga sebagai sarana untuk menyalurkan pengetahuan, nilai-nilai budaya, dan sejarah. Bahasa juga memungkinkan manusia untuk berpikir, belajar, dan berinteraksi secara kompleks dengan lingkungan dan sesama manusia.

Namun, di balik kata-kata dan kalimat yang kita gunakan dalam berbicara dan menulis, terdapat elemen-elemen penting yang mendukung struktur dan tata bahasa, salah satunya adalah kata hubung atau biasa dikenal dengan sebutan konjungsi.

APA SIH KONJUNGSI?

Konjungsi atau kata hubung adalah unsur penting dalam bahasa yang berperan sebagai penghubung antarkata, antarfrasa, antarklausa, dan antarkalimat, sehingga teks kita menjadi lebih terstruktur, memiliki keterkaitan, dan mudah dipahami oleh pembaca dalam sebuah kalimat atau teks.

Konjungsi digunakan untuk menyusun teks dengan lebih baik, mengatur urutan peristiwa atau ide, atau menggabungkan gagasan-gagasan yang saling terkait dalam sebuah kalimat atau paragraf. Konjungsi sangat berpengaruh dalam proses pembentukan sebuah tulisan atau kalimat dan diletakkan tergantung pada konteks kalimatnya.

Dalam hal ini, kita akan menjelajahi berbagai aspek penting terkait konjungsi, mulai dari ciri-ciri konjungsi, jenis-jenis konjungsi beserta contohnya, hingga pentingnya konjungsi dalam komunikasi manusia sehari-hari.

CIRI-CIRI KONJUNGSI

Konjungsi atau kata hubung memiliki ciri-ciri sebagai berikut:

  • Tidak dapat diletakkan di akhir kalimat
  • Tidak bisa menjelaskan suatu hal jika tidak dibarengi dengan kata lain
  • Tidak mampu berdiri sendiri
  • Terdapat tanda baca koma jika menghubungkan antarkalimat
  • Berada di tengah jika menghubungkan antarkata

JENIS-JENIS KONJUNGSI BESERTA CONTOHNYA

Sebelum kita memahami betapa pentingnya konjungsi dalam bahasa, kita perlu mengenali berbagai jenis konjungsi yang ada. Terdapat dua jenis utama konjungsi dalam bahasa, yaitu konjungsi koordinatif dan konjungsi subordinatif.

Namun, jika dilihat dalam aspek sintaksis, konjungsi dapat digolongkan ke dalam empat jenis, yaitu konjungsi koordinatif, konjungsi subordinatif, konjungsi korelatif, dan konjungsi antarkalimat.

Cermati jenis-jenis konjungsi beserta contohnya di bawah ini, yuk!

  1. KONJUNGSI KOORDINATIF

Konjungsi koordinatif ini digunakan untuk menghubungkan unsur-unsur yang setara dalam kalimat.

Ciri-ciri konjungsi koordinatif:

  • Tidak boleh diletakkan di awal kalimat
  • Pola susunannya dapat berupa:
  1. …, konjungsi …
  2. … konjungsi …
  3. … , …, konjungsi …
  4. …, … konjungsi …, konjungsi …

Contoh konjungsi koordinatif dalam suatu kalimat.

  • Saya menggemari film bergenre aksi dan komedi.
  • Kamu boleh memilih pensil atau pulpen.
  • Dia sibuk, tetapi menyempatkan waktunya untuk datang.
  • Kakak memasak nasi, sedangkan adik menyiram tanaman.
  • Ibu pergi ke toko pakaian membeli baju serta celana.
  • Itu bukan teh, melainkan kopi.
  • Kamu belum tidur padahal besok harus sekolah.
  • Dia datang terlambat karena tidur terlalu malam.
  • Aku gemar melukis sejak duduk di bangku kelas 3 SD.
  • Jika ingin pintar maka harus rajin belajar.
  • Dia sudah berjanji bahwa dia tidak akan berbohong lagi.

2. KONJUNGSI SUBORDINATIF

Konjungsi subordinatif adalah konjungsi yang menghubungkan dua klausa atau lebih dan klausa itu tidak memiliki status sintaksis yang sama. Salah satu dari klausa itu merupakan klausa subordinatif.

Ciri-ciri konjungsi subordinatif:

  • Biasanya diletakkan di depan anak kalimat tanpa didahului koma
  • Bisa diletakkan di awal kalimat, tetapi tidak diikuti koma
  • Kalimat yang dibentuk oleh konjungsi ini disebut kalimat konjungsi bertingkat
  • Dalam kalimat ini, induk kalimat boleh diletakkan sebelum atau sesudah anak kalimat
  • Jika anak kalimat diletakkan sebelum induk kalimat, kedua bagian tersebut dipisahkan dengan tanda koma

Kelompok Konjungsi Subordinatif dan Contohnya

Konjungsi ini yang dibagi menjadi 13 kelompok.

1) Konjungsi Subordinatif Waktu atau Temporal

Konjungsi ini berfungsi menghubungkan dua unsur bahasa yang memiliki keterkaitan waktu

a) Menunjukkan awal peristiwa

Contoh: sedari, sejak, semenjak

b) Menunjukkan awal peristiwa yang ditandai peristiwa lain

Contoh: begitu, demi, sambil, ketika selagi, selama, tatkala, sementara, sewaktu, seraya

c) Menunjukkan awal peristiwa yang didahului peristiwa lain

Contoh: setelah, sebelum, sehabis, selesai, sesudah, seusai

d) Menunjukkan lamanya peristiwa yang ditandai peristiwa tertentu

Contoh: hingga, sampai

2) Konjungsi Subordinatif Syarat

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan unsur bahasa yang memiliki makna persyaratan.

Contoh: apabila, asal(kan), jika, jikalau, kalau, manakala

3) Konjungsi Subordinatif Pengandaian

Konjungsi ini digunakan untuk menunjukkan adanya suatu pengandaian pada kalimat.

Contoh: andai kata, andaikan, seandainya, sekiranya, seumpamanya

4) Konjungsi Subordinatif Tujuan

Konjungsi ini digunakan untuk menyampaikan suatu tujuan.

Contoh: agar, biar, supaya

5) Konjungsi Subordinatif Konsesif

Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan keadaan berlawanan dari apa yang dijelaskan sebelumnya.

Contoh: biarpun, kendati(pun), meksi(pun), sekalipun, sungguhpun, walau(pun)

6) Konjungsi Subordinatif Pembandingan

Konjungsi ini digunakan untuk menjelaskan adanya kesamaan di antara dua kata atau dua kalimat.

Contoh: alih-alih, daripada, ibarat, laksana, seakan-akan, sebagai, sebagaimana, seolah-olah, seperti

7) Konjungsi Subordinatif Sebab

Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan adanya hubungan sebab di antara dua klausa atau kalimat.

Contoh: sebab, karena, oleh sebab, oleh karena

8) Konjungsi Subordinatif Hasil

Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan bahwa salah satu unsur klausa atau kalimat adalah hasil dari klausa atau kalimat sebelumnya.

Contoh: maka(nya), sehingga, sampai-sampai

9) Konjungsi Subordinatif Alat

Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan bahwa salah satu klausa atau kalimat merupakan alat dari kegiatan atau aktivitas yang dijelaskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya.

Contoh: dengan (menggunakan), tanpa (menggunakan)

10) Konjungsi Subordinatif Cara

Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan bahwa salah satu klausa atau kalimat merupakan cara dari kegiatan atau aktivitas yang dijelaskan dalam klausa atau kalimat sebelumnya.

Contoh: dengan, tanpa

11) Konjungsi Subordinatif Komplementasi

Konjungsi ini digunakan untuk menerangkan bahwa suatu klausa atau kalimat merupakan pelengkap dari klausa atau kalimat sebelumnya.

Contoh: bahwa

12) Konjungsi Subordinatif Atributif

Konjungsi ini digunakan untuk menghubungkan kata atau klausa utama dengan klausa penjelas.

Contoh: yang

13) Konjungsi Subordinatif Perbandingan

Konjungsi ini digunakan untuk menyatakan adanya hubungan adanya kesamaan atau perbedaan diantara dua klausa atau kalimat.

Contoh: … sama … dengan

… lebih … daripada

3. KONJUNGSI KORELATIF

Konjungsi korelatif adalah konjungsi yang menyatakan perlawanan pada suatu kalimat dan terdiri atas dua bagian yang umumnya terpisah satu sama lain.

Ciri-ciri konjungsi korelatif:

  • Berpasangan
  • Memiliki status sintaksis yang sama

Contoh konjungsi korelatif:

  • baik … maupun …
  • tidak hanya …, tetapi juga …
  • bukan hanya …, melainkan juga …
  • demikian … sehingga
  • sedemikian rupa sehingga …
  • apa(kah) … atau …
  • entah … entah …
  • jangankan …, … pun …

4. KONJUNGSI ANTARKALIMAT

Konjungsi ini berfungsi menghubungkan satu kalimat dengan kalimat yang lain.

Ciri-ciri konjungsi antarkalimat:

  • Terletak di awal kalimat dan diawali dengan huruf kapital
  • Di belakang konjungsi tersebut diikuti dengan tanda koma

Contoh konjungsi antarkalimat:

1) Menyatakan pertentangan dengan kalimat sebelumnya

Contoh:

  • Biarpun demikian,
  • Biarpun begitu,
  • Meskipun demikian,
  • Meskipun begitu,
  • Sekalipun demikian,
  • Sekalipun begitu,
  • Walaupun demikian,
  • Walaupun begitu,

2) Menyatakan kelanjutan dari keadaan pada kalimat sebelumnya

Contoh:

  • Sesudah itu,
  • Setelah itu,
  • Selanjutnya,

3) Menyatakan kebalikan dari yang dinyatakan sebelumnya

Contoh:

  • Sebaliknya,

4) Menyatakan keadaan yang sebenarnya

Contoh:

  • Sesungguhnya,
  • Sebenarnya,
  • Sebetulnya,

5) Menyatakan pertentangan dengan keadaan sebelumnya

Contoh:

  • Namun,
  • Akan tetapi,

6) Menyatakan konsekuensi

Contoh:

  • Dengan demikian,

7) Menyatakan akibat

Contoh:

  • Oleh karena itu,
  • Oleh sebab itu,

Gimana nih, Sahabat Pintar? Sekarang kamu sudah memahami kan mengenai konjungsi atau kata hubung? Adanya konjungsi ini sangat berpengaruh penggunaannya dalam suatu kalimat. Jadi, yuk dipelajari dan selalu diterapkan sesuai konteks kalimat yang kamu pakai!

PENTINGNYA KONJUNGSI DALAM KOMUNIKASI MANUSIA SEHARI-HARI

Sebagai manusia, tentu kita saling berkomunikasi satu sama lain. Nah, penggunaan konjungsi dalam hal ini sangat penting dan berpengaruh pada pemahaman, kelancaran, dan struktur percakapan.

Dalam rangkaian percakapan sehari-hari, konjungsi membantu kita berkomunikasi dengan lebih efektif dan efisien. Konjungsi adalah alat penting dalam bahasa yang memastikan bahwa pesan-pesan kita disampaikan dengan jelas dan menghindari kebingungan dalam berkomunikasi.

REFERENSI

Sukarto, Kasno Atmo. (2017). Konjungsi Bahasa Indonesia: Suatu Tinjauan. Jurnal Pujangga: 3(1).

--

--