Failover pada Mikrotik
Kali ini kita akan belajar apa itu Failover dan cara mengkonfigurasinya.
Sebelum belajar mengkonfigurasi Failover kita perlu mengenal dulu apa itu Failover, Failover adalah metode yang memungkinkan kita untuk membuat link gateway utama dan link gateway backup yang akan aktif ketika link utama tersebut down atau mati, metode ini hanya bisa kita terapkan jika kita memiliki dua jalur koneksi dari 2 ISP, contohnya jika kita memiliki satu jalur dari ISP A dan satu jalur lagi dari ISP B maka kita dapat membuat salah satu jalur koneksi menjadi link gateway utama dan yang lainya menjadi link backup. Lebih jelasnya lagi silahkan lihat topologi dibawah ini :
setelah memahami topologi diatas kita akan belajar cara mengkonfigurasi Failover, hal pertama yang harus kita lakukan adalah menghubungkan router dan client kita ke internet.
interface ether1 ke ISP A dan ether2 ke ISP B
kita buat dua rule Firewall Nat karena kita mendapat koneksi dari dua gateway yang berbeda yaitu ISPA dan ISPB
[admin@ahsan] >ip address add addresses=10.10.10.2/24 interface=ether1[admin@ahsan] >ip address add addresses=20.20.20.2/24 interface=ether2[admin@ahsan] > ip firewall nat add chain=srcnat
out-interface=ether1 action=masquerade[admin@ahsan] > ip firewall nat add chain=srcnat
out-interface=ether2 action=masquerade
setelah itu kita akan membuat rule routing ke internet dan menerapkan metode failover.
untuk gateway ISP B kita berikan distance 2 agar menjadi link backup/cadangan
untuk parameter check gateway kita menggunakan metode ping, untuk memeriksa apakah gateway tersebut aktif atau tidak jika mati maka jalur koneksi akan berpindah ke jalur cadangan
[admin@ahsan] > ip route add gateway=10.10.10.1 check-gateway=ping
[admin@ahsan] > ip route add gateway=20.20.20.1 check-gateway=ping distance=2pada metode Failover ini memiliki kelemahan karena kita akan menyia-nyiakan bandwidth dari ISP yang sedang tidak dipakai.
Untuk lebih jelasnya silahkan saksikan video di bawah ini.
