Mendalami Jenis dan Kegunaan Paylater untuk Pelaku Bisnis

Finantier
Finantier ID
Published in
4 min readJul 8, 2022

Paylater atau disebut juga BNPL (Buy-Now-Pay-Later) tengah menjadi fenomena di berbagai negara. Perannya seperti menggantikan kartu kredit, memungkinkan siapa saja untuk melakukan pembayaran ke merchant melalui metode cicilan. Menariknya, saat ini kegunaan paylater tidak hanya terbatas di e-commerce, melainkan bisa sampai ke gerai ritel offline.

Di Asia Tenggara, popularitas paylater juga didorong penetrasi kartu kredit yang masih relatif rendah. Menurut data BCG, Singapura memimpin penetrasi kartu kredit dengan 85% tingkat adopsi, disusul Thailand 30%, Vietnam 11%, dan kurang dari 6% di Indonesia.

Saat ini produk paylater tersebut sudah mulai berkembang, melayani berbagai segmen konsumen. Artikel berikut ini akan membahas lebih dalam tentang jenis-jenis layanan paylater dan kegunaan paylater khususnya untuk pelaku bisnis.

Jenis layanan paylater

Menurut laporan DailySocial.id, ditinjau dari kegunaannya dan pengguna layanannya, platform paylater terbagi ke dalam beberapa kategori, meliputi:

  • Paylater untuk konsumer; merupakan platform paylater yang biasa digunakan oleh masyarakat untuk mendapatkan opsi pembayaran cicilan dengan tenor tertentu di platform e-commerce atau online marketplace. Layanan ini terintegrasi secara khusus ke dalam layanan pembayaran yang ada di masing-masing platform. Contoh layanan ini seperti Akulaku, Indodana, Kredivo, GoPaylater, dan sebagainya.
  • Paylater untuk bisnis; merupakan platform paylater yang dapat dimanfaatkan pebisnis untuk proses pengadaaan, umumnya diselenggarakan melalui sebuah kolaborasi antara platform fintech dengan layanan SaaS tertentu. Contohnya platform hasil kolaborasi antara Andalin dan Investree untuk layanan pembayaran cicilan pengadaan logistik; antara Warung Pintar dan Cicil untuk layanan pengadaan bahan jualan warung, dan lain sebagainya.
  • Paylater di ritel offline; merupakan platform paylater yang turut melayani pembayaran di ritel offline, biasanya ada di gerai yang terdapat di pusat perbelanjaan besar. Mekanisme pembayarannya sama dengan uang elektronik, yakni menggunakan pemindaian kode QR. Contoh pemain paylater yang turut masuk ke ranah ini adalah Atome.
  • Paylater co-branded; merupakan layanan paylater hasil kolaborasi dengan produk finansial lain. Misalnya paylater card yang diinisiasi Traveloka Paylater dan BRI. Tipe layanan ini selain bisa digunakan via aplikasi, juga memiliki bentuk fisik layaknya kartu kredit.

Kegunaan paylater untuk konsumen dan bisnis

Layanan paylater juga masih memiliki ruang pertumbuhan yang besar. Menurut data eMarketer jika ditinjau dari demografinya, 75% penikmat paylater adalah Gen Z dan milenial, khususnya yang mulai/telah sampai di usia produktif. Indonesia sendiri tengah memasuki bonus demografi, di mana kalangan masyarakat di rentang usia tersebut mendominasi pangsa pasar. Survei lain dari C+R Research menunjukkan mayoritas penggunaan paylater untuk pembelian produk fesyen (47%), elektronik (44%), dan furnitur (32%). Kendati produk lain juga memiliki segmen pengguna, namun persentasenya di bawah itu.

Kegunaan paylater untuk konsumen dan bisnis

Bagi bisnis kegunaan paylater jelas untuk meningkatkan retensi pengguna dengan menyediakan opsi pembayaran yang lebih lengkap. Di sisi lain, model bisnis yang diterapkan paylater juga tidak akan mengganggu arus kas mereka. Pasalnya, setiap pembelian akan terlebih dulu dibayar lunas oleh penyelenggara layanan kepada pemilik merchant — kemudian konsumen melakukan pembayaran cicilan atau pengembalian ke penyelenggara layanan.

Sementara untuk konsumen, beberapa kegunaan paylater yang bisa didapat seperti:

  • Paylater menjadi metode pembayaran yang mudah dengan adanya native integration antarplatform.
  • Memberikan fleksibilitas dengan tenor dan opsi cicilan terjangkau.
  • Beberapa paylater juga menyediakan pinjaman dengan bunga rendah, bahkan untuk mekanisme tertentu bisa 0%.
  • Proses persetujuan yang cepat berkat teknologi eKYC dan verifikasi instan yang cekatan.

Proses bisnis paylater

Secara proses bisnis, paylater dapat digunakan melalui aplikasi konsumer seperti e-commerce, OTA, ride-hailing, dan sebagainya; ataupun menggunakan aplikasi standalone yang disediakan oleh penyedia paylater. Ada beberapa tahapan yang akan ditemui pengguna ketika ingin menggunakan layanan tersebut.

Pertama, mereka akan terlebih dulu menentukan barang atau jenis pembiayaan yang ingin diajukan. Selanjutnya, saat masuk ke metode pembayaran bisa memilih opsi paylater sesuai provider yang tersedia. Untuk proses perdana, konsumen akan diwajibkan melakukan eKYC dengan mengunggah beberapa berkas dan mengisi serangkaian formulir.

Proses bisnis paylater

Proses credit scoring untuk persetujuan pinjaman dilakukan lewat mekanisme sharing data — misalnya di OTA, provide paylater akan melihat histori pembelian mereka untuk mengetahui daya beli dan kemampuan pembayaran yang dimiliki. Kendati demikian, penyedia layanan juga mengeksplorasi data-data lain untuk alternative credit scoring.

Setelah proses tersebut selesai dan pengajuan disetujui, maka pengguna dapat melanjutkan pembayaran dengan paylater dengan menentukan tenor (jumlah bulan) cicilan yang dikehendaki. Selanjutnya mereka akan melakukan pembayaran rutin cicilan atas pembelian barang yang telah diselesaikan.

Di sisi pemilik aplikasi konsumer, pengembang dapat menghubungkan API pembayaran yang dimiliki provider paylater ke modul pembayaran yang dimiliki.

Open Finance untuk penyelenggara paylater

Untuk memenangkan pasar, setiap penyelenggara paylater dituntut untuk menghadirkan layanan yang optimal dan ideal — seperti memiliki proses yang cepat dan biaya yang rendah. Sejumlah fitur Open Finance bisa diandalkan untuk membantu mereka di sisi teknologi fintech. Mulai dari layanan eKYC untuk membantu onboarding konsumen, layanan Alternative Credit Scoring dalam membantu analisis kelayakan dan persetujuan, hingga recurring payment sebagai automasi pembayaran cicilan.

Finantier adalah salah satu penyelenggara Open Finance di Asia Tenggara. Ragam fitur yang dimiliki dapat diterapkan ke berbagai use case, termasuk salah satunya berkaitan dengan pinjaman. Selain telah terdaftar di regulator, Finantier juga memiliki komitmen untuk membantu fintech menghadirkan layanan yang aman, syarat dengan perlindungan dan privasi data melalui serangkaian uji teknis dan sertifikasi yang telah berhasil didapat. Visi Finantier adalah menyediakan lapisan infrastruktur fintech untuk membantu meningkatkan layanan keuangan inklusif di Asia Tenggara.

Hubungi kami untuk layanan Open Finance

--

--

Finantier
Finantier ID

Finantier is the leading Open Finance platform in Southeast Asia.