Clairo — Immunity (2019) — Menurut Saya.

Billion Exaudi Purba
FROM THE EARS OF A LISTENER
3 min readJun 23, 2020
Immunity album cover

Immunity adalah full-length ­album pertama dari musisi, penulia dan penyanyi asal Georgia, USA, Claire E. Cottril atau biasa kita kenal dengan nama Clairo. Clairo mulai naik daun setelah salah satu lagunya yang berjudul Pretty Girl viral pada tahun 2017, walaupun bukan lagu tersebut yang mengenalkan saya pada Clairo. Flaming Hot Cheetos adalah lagu pertama Clairo yang saya dengar.

Album yang bergenre Indie/Alternative yang juga mempunyai sedikit sentuhan Indie Rock ini diproduseri oleh Rostam Batmanglij yang juga merupakan mantan anggota dari band Indie Rock, Vampire Weekend.

Album ini dimulai dengan lagu yang berjudul Alewife. Lagu yang bercerita tentang rasa terimakasih Clairo terhadap temannya yang bernama Alexa, yang membantunya dari rasa depresi dan kecendurungan untuk bunuh diri pada masa sekolah. Lagu ini terdengar lembut dengan piano yang bernuansa lembut pula membawa suansa seperti sedang berada pada hutan yang tenang dengan banyak pepohonan.

Lagu kedua yang berjudul Impossible diiringi dengan beat drum yang basic juga ditemani oleh bass-line yang yang tidak menonjol. Pada lagu ini Clairo bercerita tentang bagaimana dia berusaha untuk melupakan pasangannya dulu. Sebelum album ini dirilis, Clairo sempat membocorkan sedikit lagu ini dan berkata bahwa lagu ini adalah salah satu lagu favoritnya di album ini.

Closer To You adalah lagu selanjutnya di album ini. Yang paling menonjol dari lagu ini adalah penggunaan autotune yang cukup menganggu bagi saya. Namun, seiring berjalannya lagu dan mencapai pada bagian pre-chorus dan chorus, harmonisasi di lagu ini sangat memukau dan catchy ditemani dengan beat drum dan bass­-line yang sederhana.

North adalah lagu selanjutnya di album ini. Di lagu ini, pengaruh dari Rostam cukup kentara. Lagu dengan gaya indie-rock ini bisa saja menjadi salah satu lagu dari Vampire Weekend.

Bags adalah lagu selanjutnya di album ini. Lagu ini adalah single pertama yang dirilis Clairo di album ini. Dengan gitar yang subtle dan hooks yang catchy, tidak heran ini menjadi salah satu lagu paling terkenal di album ini. Bags bercerita tentang bagaimana kesulitan Clairo untuk mengungkapkan perasaannya kepada seseorang yang dia cintai.

Salah satu penampilan live dari Clairo dengan lagu Bags.

Softly adalah lagu selanjutnya di album ini. Ini adalah lagu favorit saya di album ini. Lagu yang bernuansa ­lo-fi hiphop ini mempunyai hal unik di mana kita bisa melihat progres vokal di bagian verse kedua menuju pre-chorus pada verse kedua lagu ini.

Dilanjutkan dengan lagu yang berjudul Sofia, di lagu ini kita dapat mendengar pengaruh dari Rostam karena saya benar-benar langsung mengingat Vampire Weekend saat mendengar instrumen gitar di awal lagu ini. Lagu ini juga mempunyai distorsi gitar yang aneh pada pertengahan lagu yang menurut saya membuat lagu ini terdengar aneh.

White Flag adalah lagu selanjutnya di album ini. Lagu ini mempunyai salah satu instrumental paling sederhana di album ini. Walaupun judul lagu ini artinya adalah bendera putih yang biasanya diasosiasikan sebagai tanda menyerah, tetapi lagu ini lebih mengacu kepada keinginan Clairo untuk menyelesaikan suatu hubungan dengan baik-baik.

Feel Something adalah lagu selanjutnya di album ini. Lagu ini adalah lagu ballad yang asik menurut saya karena vokal dari Clairo benar-benar mempresentasikan kesedihan, kesulitan untuk move on dan melupakan yang menjadi tema pada album ini.

Sinking adala lagu selanjutnya di album ini. Secara musik, tidak ada yang memorable pada lagu ini. Namun, pada liriknya Clairo mencoba bercerita tentang kesedihan yang dialaminya ketika mengetahui bahwa dia mengalami penyakit artritis karena lagu ini ditulis pada saat dia mengalami kondisi terburuk dari penyakit yang dia derita.

Album ini ditutup oleh lagu yang berjudul I Wouldn’t Ask You. Lagu ini terbagi menjadi dua bagian yang dipisahkan oleh perubahan instrumen di tengah lagu. Di bagian pertama lagu ini terdengar seperti lagu gospel yang diiringi oleh paduan suara anak. Di bagian kedua lagu ini terdengar lebih upbeat dengan genre r&b yang kental. Lagu ini bercerita tentang kehidupan Clairo pada saat menjalani perawatan dari penyakit yang ia alami dengan dibantu oleh pacarnya pada saat itu. Lagu ini menurut saya sangat pas untuk mengakhiri suatu album dengan gaya lagu berdurasi panjang dan unik juga dengan lirik yang lebih “mengena”.

Kesimpulannya album ini adalah album yang solid sebagai album pertama. Saya pribadi sangat menyukai album ini. Dari instrumental, vokal lembut juga beberapa lagu yang memiliki hooks yang cathcy sangat cocok di telinga saya. Saya juga mendegar ada sedikit kesamaan dari gaya vokal Clairo dengan Lana Del Rey.

Semenjak album ini saya dengar secara menyeluruh, saya menjadi fans Clairo dan saya tidak sabar untuk mendengar suaranya di projek-projek terbarunya. 8/10

--

--

Billion Exaudi Purba
FROM THE EARS OF A LISTENER

Chelsea FC and Houston Rockets fan. Music enthusiast who can’t play instrument and can’t sing. I just listen to them and give my thoughts on them.