Frank Ocean - Channel Orange (2012) — Menurut Saya

Billion Exaudi Purba
FROM THE EARS OF A LISTENER
4 min readOct 30, 2020
Channel Orange album cover. cr : spotify.com

Jujur saya tidak tahu bagaimana pertama kali saya bisa tergerak untuk mendengarkan Frank Ocean. Yang saya tahu hanya ada dua teman saya yang selalu menyarankan artis ini untuk saya dengarkan karyanya hingga akhirnya saya pun luluh dan mencoba mendengarkan lagu-lagu dari album Blond yang sekarang menjadi salah satu album favorit saya sepanjang masa.

Sebagaimana fans baru mendengar Frank, saya memulai dari lagu yang berada pada posisi paling atas di lama Spotify Frank, “Self Control”. Saya langsung terpukau terhadap vokalnya yang sebenarnya tidak terlalu spesial namun menampilkan emosi yang murni. Saya bilang tidak terlalu spesial karena dalam dunia RnB, vokal Frank Ocean ini tidak ada apa-apanya dibanding dengan pentolan RnB saat ini, The Weeknd.

Dari situlah petualangan dimulai sebagai fans dari Frank Ocean. Saya mulai mendengar karya-karya dari Frank mulai dari album Nostalgia, Ultra sampai ke Endless dan memutuskan untuk memberikan tanggapan saya untuk album keduanya, Channel Orange.

Album ini dimulai dengan lagu yang berjudul “Start” sebagai introduksi dari album. Lagu ini berisi suara televisi dan Playstation yang menggambarkan kita sebagai pendengar sedang menonton banyak channel atau bermain banyak game yang berbeda-beda sebagai pengalaman kita menengar nuansa-nuansa berbeda dari tiap lagu di album ini.

Dilanjutkan dengan lagu yang berjudul “Thinkin’ Bout You”, lagu ini bercertita tentang bagaimana seseorang yang masuk dalam kehidupan Frank memberikan efek yang siginifikan terhadap kehidupannya. “my eyes don’t shed tear but boy when Im thinkin bout you” menggambarkan betapa berartinya orang ini di dalam hidupnya.

“Sierra Leone” adalah lagu selanjtunya di album ini. Lagu ini menggambarkan tentang bagaimana Frank bertindak sebagai anak muda yang berperilaku amoral tetapi masih hidup sebagai parasit dari orang tua nya. Harmonisasi yang indah merupakan salah satu hal yang saya suka di lagu ini.

“Sweet Life” dimulai dengan suara piano minimalis yang groovy yang membuat kita terbawa dalam lagu ini. Bagian awal lagu ini langsung membuat saya sedikit bergoyang saat mendengarkan. Dalam lagu ini Frank menggambarkan kehidupan yang didambakannya dengan segala kekayaan dan kejayaan yang ingin dimilikinya.

“Not Just Money” adalah interlude di album ini yang memisahkan antara bagian pertama album ini dan bagian kedua dari album ini. Lagu ini merupakan lagu yang pas diletakkan setelah “Sweet Life” karena Frank yang mendambakan kekayaan dan hidup indah diingatkan bahwa “its not about the money”. Narasi di lagu ini dibawakan oleh ibu dari teman Frank yang bernama Rosie Watson. Rekaman ini diserahkan kepada Frank oleh Rosie dengan candaan agar rekaman ini menjadi bagian dari album. Namun ketika interlude ini diperdengarkan oleh label Def Jam mereka mengira orang tersebut adalah aktris yang dibayar karena penampilan Rosie sangat meyakinkan.

“Super Rich Kids“ adalah lagu selanjutnya yang mempunyai tema yang sama dengan lagu-lagu sebelumnya dimana kekayaan yang dimiliki bukanlah segalanya. Musik di lagu ini agak lambat dengan beat dan synth yang sederhana. Penampilan dari Earl Sweatshirt juga tidak terlalu mengesankan pada lagu ini.

“Pilot Jones” adalah lagu selanjutnya di album ini. “Pilot Jones” ini dibentuk dari dua istilah: yang pertama Jones atau diambil dari istilah “Jonesing” yang berarti hal yang adiktif dan “Pilot” yang artinya adalah orang yang mengendarai atau mengontrol. Kedua kalimat ini jika digabungkan dapat berarti kedua orang yang sangat tergantung satu sama lain dan menyetir diiri mereka terhadap satu sama lain.

“Crack Rock” bercerita tentang bagaimana seseorang berhasil menghilangkan adiksi terhadap kokain. LAgu ini terinspirasi dari kakek Frank yang merupakan mantan narkotik.

“Pyramids” diambil dari kisah Cleopatra. Lagu yang berdurasi 10 menit ini menceritakan tentang betapa sangat disayangkannya Cleopatra yang menghianati negaranya demi mencapai kejayaan. Lagu ini juga menggambarkan keaadan yang dialami Frank dimana perempuannya menghianati dia

“Lost” adalah lagu selanjutnya di album ini yang merupakan lagu favorit saya dari album ini. Beat dan chorus yang catchy membuat saya menyukai lagu ini. Vokal Frank di lagu ini sebenarnya tidak spesial namun terdengar sangat cocok dengan tone lagu dan lirik lagu.

“White” adalah interlude selanjutnya di album ini yang menengahi bagian kedua dan ketiga dari album ini. Musik yang jazzy dimainkan oleh John Mayer membuat transisi di album ini terasa mulus.

“Monks” adalah lagu yang terdengar berbeda dengan lagu-lagu sebelumnya di album ini. Lagu ini terdengar lebih seperti lagu bergenre rock ketimbang RnB. Di lagu ini Frank menggambarkan fans nya seperti Biksu agama Budha dan dirinya sebagai orang yang dipuja oleh para Biksu, Dalai Lama.

“It’s a bad religion to be in love with someone who could never love you”. Lagu yang berjudul “Bad Religion” ini menjadi gambaran tentang bagaimana Frank kekesalan, kutukan dan kesedihannya terhadap kegagalannya dalam cinta pertamanya.

“Pink Matter” adalah lagu selanjutnya di album ini. Andre 3000 menemani Frank di lagu ini. Awalnya member dari OutKast lainnya, Big Boi juga akan mengisi lagu ini namun pada akhirnya dibatalkan karena sangat tidak elok jika terjadi reuni OutKast di album orang lain. Penampilan dari Andre 3000 sangat membuat saya terpukau namun memang hal tersebut sudah biasa diberikan oleh Andre. Emosi dari vokal Frank di lagu ini juga sangat terpancar.

“Forrest Gump” adalah lagu yang terinspirasi dari film tahun 1994, Forrest Gump. Lagu ini terdengar sangat groovy dan merupakan salah satu lagu favorit saya di album ini. Suara gitar dan chorus yang catchy adalah bagian terbaik dari lagu ini.

Kesimpulannya, album ini adalah album yang solid. Saya sangat menyukai gaya musik yang dibawa serta penulisan lirik yang ada di album ini walaupun penampilan vokal yang menurut saya masih minim. 8/10.

--

--

Billion Exaudi Purba
FROM THE EARS OF A LISTENER

Chelsea FC and Houston Rockets fan. Music enthusiast who can’t play instrument and can’t sing. I just listen to them and give my thoughts on them.