Kuliah Tatap Muka Juli, Bagaimana Kesiapannya? Mahasiswa Wajib Tahu!
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Anwar Makarim mengungkapkan bahwa pembelajaran secara tatap muka bagi sekolah dan perkuliahan ditargetkan dapat dilaksanakan pada Juli 2021. Pembelajaran tatap muka yang direncanakan tersebut akan dilakukan setelah vaksinasi COVID-19 bagi pendidikan dan tenaga pendidikan.
“Target kami hingga akhir Juni, vaksinasi COVID-19 bagi lima juta pendidik dan tenaga pendidik selesai sehingga pada tahun ajaran baru 2021/2022 atau pada minggu kedua dan ketiga Juli pembelajaran dapat dilakukan secara tatap muka,” tutur Nadiem dikutip dari Antara (3/3/21).
Berkaitan dengan proses vaksinasi, prioritas diurutkan mulai dari tenaga pendidikan jenjang dasar, menengah, baru kemudian pendidikan tinggi. Lalu bagaimana dengan mahasiswa? Dilansir dari kompas.com (10/3/21), Direktorat Jenderal (Dirjen) Pendidikan Tinggi (Dikti) Kementerian pendidikan dan kebudayaan (Kemendikbud), Prof. Nizam mengatakan bahwa mahasiswa juga akan segera divaksinasi secara bertahap.
Hal itu merujuk pada arahan Presiden yang menyatakan bahwa vaksinasi Covid-19 akan diberikan kepada seluruh lapisan masyarakat secara gratis dan bertahap.
Meskipun Kemendikbud telah menargetkan pembelajaran tatap muka di tahun ajaran baru nanti, persiapan pembelajaran tatap muka hingga kini masih terus dilakukan. Para orang tua siswa banyak yang berpendapat bahwa protokol kesehatan dinilai tidak bisa menjamin berhentinya penularan virus ini. Oleh karena itu, masyarakat menganggap perlunya skenario dan guideline dalam pembelajaran tatap muka.
Dalam hal ini, pemerintah perlu merumuskan persoalan tersebut dengan para ahli. Selain itu, lamanya proses pembelajaran dan juga kurikulum yang diajarkan perlu disesuaikan kembali dengan kondisi saat ini.
Bagi perguruan tinggi, pembelajaran tatap muka juga diizinkan dengan disesuaikan dengan keputusan rektor. Kebijakan yang ditetapkan di perguruan tinggi tetap mengacu pada Surat Keputusan Bersama 4 Menteri November 2020 lalu. Mengutip dari akun instagram @ditjen.dikti kebijakan tersebut di antaranya
- Pembelajaran di perguruan tinggi pada semester genap diselenggarakan secara campuran (tatap muka dan dalam jaringan), disesuaikan dengan status dan kondisi setempat
- Masa belajar paling lama bagi mahasiswa tingkat akhir dapat diperpanjang 1 (satu) semester, dan pengaturannya diserahkan kepada Pimpinan Perguruan Tinggi sesuai dengan kondisi dan situasi setempat
- Masa periode pembelajaran semester genap tahun akademik 2020/2021 pada seluruh jenjang program pendidikan dapat disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing perguruan tinggi
- Persiapan pelaksanaan pada poin 1 dan 3 di atas dapat dikoordinasikan dengan lembaga Layanan Pendidikan Tinggi setempat.
Selain itu, terdapat beberapa imbauan untuk tetap memprioritaskan kesehatan dan keselamatan warga kampus dan masyarakat sekitar. Dalam penyelenggaraan pembelajaran tatap muka, baik perkuliahan, praktikum, atau penelitian juga perlu menegakkan protokol kesehatan sesuai ketentuan.
Perguruan tinggi terkait juga diharapkan dapat memantau dan membantu kelancaran pembelajaran dari rumah bagi mahasiswa. Jadi, apakah kalian semangat menyambut pembelajaran tatap muka? Semoga kebijakan kali ini benar-benar dilaksanakan ya.
Sembari menantikan pembelajaran tatap muka, tetap semangat untuk belajar meskipun masih dengan metode daring ya, goopers! Jaga kondisi tubuh kita, terapkan protokol kesehatan, dan jangan lupa untuk selalu bahagia.
Tetap terhubung dengan teman kampusmu di komunitas kampus yang ada di Gööp ya!
Penulis : Nafi Khoiriyah
Editor : Aneq Oktina
Referensi:
