Altruisme Dakwah

Untukmu, dari Orang-orang yang Mencintaimu karena Allah

Sulthon Furqandhani Araska
Gamais ITB
3 min readOct 5, 2023

--

Photo by Anton Darius on Unsplash

THE FORSAKEN IDENTITY

Dari Abu Hurairah Ra., Rasulullah Saw. bersabda: “Islam datang dalam keadaan asing & akan kembali dalam keadaan asing. Maka, beruntunglah orang-orang asing tersebut.” [HR. Muslim no. 145]

Rasanya hadiths di atas semakin relate dengan kehidupan manusia sekarang di zaman ini. Tidak jarang kita melihat orang-orang yang kita kenal agamanya adalah Islam namun sikapnya tidak mencerminkan demikian (wallahualam, barangkali dia ada amal baik yang dirahasiakan). Bahkan, sekedar menunaikan salat wajib 5 waktu pun dicap sebagai ‘alim’.

Bukankah itu bare minimumnya??

Kalau bukan iman & amal yang ‘memverifikasi’ status keislaman seseorang, lalu apa?

Kenapa merasa malu dengan identitas agamamu sendiri?

“Kita semua berdosa di jalannya masing-masing. Ngga usah urus orang lain! Urus saja diri sendiri!”

∘ ∘ ∘ ∘

Kalau kau hanya ingin dinasihati oleh orang yang tak pernah berdosa, aku hanya bisa berkata, Semangat mencari malaikat! Aku yakin kau akan bertemu setidaknya satu: Malaikat Maut

Maaf kalau aku menyinggung hatimu. Aku tidak bermaksud mengganggu hidupmu. Aku hanya sayang kepadamu. Aku hanya ingin bilang kalau Allah masih mencintaimu & ingin engkau kembali mendekat kepada-Nya!

Aku memang bukan seorang nabi. Tapi semisal seorang nabi ada bersama kita saat ini, ia pasti akan mengatakan hal yang sama kepada kita.

Aku tidak mengelak bahwa aku juga pendosa. Tapi bukankah tujuan kita juga sama: ingin masuk surga?

Selagi engkau masih muda. Selagi engkau masih sehat. Selagi ruhmu masih dalam jasad. Selagi belum terlambat, jabatlah tanganku, kawan…

Ayo kita meraih rida Allah bersama-sama.

Siluet para pemuda peserta GAMAIS LeadSchool 2023 pada pagi hari

Elitism or Altruism??

Eh, ikut kajian GAMAIS yuk! 😀

Tapi aku bukan anak GAMAIS bro… 😕

Lah, enggak apa-apa… Ini terbuka umum untuk semua muslim ITB kok. Ayoo, mau ikutan enggak? 👀

Umm… sori, enggak dulu deh 😅

Mulut: Yaahh… oke deh

Hati: Yaahh…dia enggak mau (lagi) 😔

Tampaknya… impresi GAMAIS ITB masih begitu “eksklusif” di mata teman-teman ITB. Kenapa ya?

“Aku kan memang enggak daftar GAMAIS ITB (sebagai unit kegiatan mahasiswa [UKM]).”

“Duh… enggak pantas aku, bro… GAMAIS isinya anak-anak baik semua. Apalah aku dibanding mereka…”

Ketahuilah, kawan…

setiap mahasiswa/i muslim S1 ITB adalah bagian dari Keluarga Mahasiswa Islam (GAMAIS) ITB.

Ya! Kamu enggak salah baca kok… Kamu itu “anggota” GAMAIS ITB. Jadi kamu berhak untuk ikut dalam apa pun kegiatan pelayanan dari GAMAIS. Kami enggak se-eksklusif itu loh, gaes… Karena GAMAIS ada untuk Kamu. Aku. Kalian. Mereka. Kita semua.

Ini bukan sekedar tentang GAMAIS… Ini tentang kita: muslim yang bersaudara.

إِنَّ ٱلْإِنسَـٰنَ لَفِى خُسْرٍ ⟨٢⟩ إِلَّا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ وَعَمِلُوا۟ ٱلصَّـٰلِحَـٰتِ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلْحَقِّ وَتَوَاصَوْا۟ بِٱلصَّبْرِ ⟨٣⟩

[2] Sungguh, manusia berada dalam kerugian [3] kecuali orang-orang yang beriman & mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran & saling menasihati untuk kesabaran. (QS. Al-‵Asr [103]: 2–3)

--

--