Belajar dari Sulaiman AS

Ilzam Falah
Gamais ITB
Published in
3 min readOct 4, 2016

Pada suatu waktu, Allah pernah menguji Sulaiman AS dengan sebuah ujian yg berat. Saat itu Allah menguji Sulaiman AS dengan sebuah penyakit. Diriwayatkan bahwa penyakit itu membuatnya sangat lemah dan Hanya bisa tergeletak tak bs beraktivitis.

Sulaiman AS yang menyadari bahwa ia sedang diuji oleh Allah kemudian bertaubat. Dalam taubatnya, Sulaiman AS meminta ampun kepada Allah SWT. setelah meminta ampun, Sulaiman AS meminta kepada Allah diberikan sebuah kerajaan yang mana kerajaan tersebut tidak dapat dimiliki oleh orang lain selain Sulaiman AS.

kisah ini diabadikan dalam Al-Quran Q.S. Shaad ayat 34–35

“Dan sesungguhnya Kami telah menguji Sulaiman dan Kami jadikan (dia) tergeletak di atas kursinya sebagai tubuh (yang lemah karena sakit), kemudian ia bertaubat.

Ia berkata: “Ya Tuhanku, ampunilah aku dan anugerahkanlah kepadaku kerajaan yang tidak dimiliki oleh seorang juapun sesudahku, sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Pemberi”.”

(Q.S. 38 : 34–35)

Di kemudian hari, kita tau bahwa Sulaiman AS akhirnya memiliki sebuah kerajaan yang sangat besar. Yang mana tentara-tentaranya terdiri dari jin, manusia, bahkan sampai hewan-hewan. Tentara-tentara Sulaiman AS bahkan juga memiliki kemampuan-kemampuan yang luar biasa seperti contohnya saat Sulaiman AS memerintahkan mereka untuk memindahkan singgasana Ratu Balqis.

Namun kebesaran tersebut tidak membuat Sulaiman AS menjadi sombong. Sulaiman bahkan dengan rendah hati mengatakan bahwa semua itu merupakan anugerah dari Allah seperti diriwayatkan dalam Q.S. An-Naml ayat 40

“Berkatalah seorang yang mempunyai ilmu dari Al Kitab: “Aku akan membawa singgasana itu kepadamu sebelum matamu berkedip”. Maka tatkala Sulaiman melihat singgasana itu terletak di hadapannya, iapun berkata: “Ini termasuk kurnia Tuhanku untuk mencoba aku apakah aku bersyukur atau mengingkari (akan nikmat-Nya). Dan barangsiapa yang bersyukur maka sesungguhnya dia bersyukur untuk (kebaikan) dirinya sendiri dan barangsiapa yang ingkar, maka sesungguhnya Tuhanku Maha Kaya lagi Maha Mulia”.”

(Q.S. 27 : 40)

Sulaiman AS juga berdoa agar ia senantiasa diberi ilham oleh Allah untuk senantiasa mensyukuri nikmat dari-Nya seperti yang diriwayatkan dalam Q.S. An-Naml ayat 19

“maka dia (Sulaiman) tersenyum dengan tertawa karena (mendengar) perkataan semut itu. Dan dia berdoa: “Ya Tuhanku berilah aku ilham untuk tetap mensyukuri nikmat Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada dua orang ibu bapakku dan untuk mengerjakan amal saleh yang Engkau ridhai; dan masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh”.”

(Q.S. 27 : 19)

Lalu apa yang bisa kita ambil pelajaran dari kisah nabi Sulaiman AS ini?

Pertama, sulaiman AS mengajarkan kita untuk sabar dalam menghadapi ujian dari Allah SWT. Dalam menghadapi ujian-Nya, Sulaiman AS mengajarkan kita untuk senantiasa meminta ampun kepada-Nya karena bisa jadi dosa-dosa kitalah yang menjadi penyebab dari ujian tersebut.

Kedua, Sulaiman AS mengajarkan kepada kita untuk senantiasa optimis dan bersikap visioner. Ini terlihat dari doa Sulaiman AS yang meminta kerajaan yang besar, yang tidak ada orang lain yang dapat memilikinya. Selanjutnya optimisme ini kita kembalikan kepada Allah SWT karena Allah lah yang Maha Pemberi.

Dan terakhir, Sulaiman AS mengajarkan kepada kita agar senantiasa bersyukur setelah mendapatkan kenikmatan-kenikmatan dari Allah. Sulaiman AS mengajarkan kepada kita agar senantiasa menyadari bahwa apa yang kita peroleh merupakan anugerah dari Allah untuk menguji kita apakah kita akan bersyukur ataukah sebaliknya kita menjadi kufur. Karena sesungguhnya apabila kita bersyukur maka kita bersyukur untuk kebaikan kita sendiri.

Semoga Bermanfaat

--

--