ITB Direction #1 — Meniti Jejak Peradaban Islam

Gamais ITB
Gamais ITB
Published in
3 min readSep 5, 2016

ITB DIRECTION #1 (3 September 2016)

“MENITI JEJAK PERADABAN ISLAM”
Oleh Ust. Abdul Wahab, Lc

1. Bagaimana kondisi peradaban Islam yang dulu?
2. Sebagai seorang mahasiswa, apa yang bisa kita lakukan untuk berkontribusi dalam mengembalikan kejayaan Islam seperti dahulu kala?

— -

Umumnya sejarah tidak akan lepas dari 4 hal:
- Peristiwa
- Tokoh
- Tanggal Peristiwa
- Tempat
Karena pembahasan sejarah pada umumnya hanya mengungkap 4 hal ini, maka ilmu sejarah terkesan kurang laku dan kurang diminati. Padahal dalam mempelajari sejarah harusnya disertai dengan pembahasan nilai-nilai serta pelajaran apa saja dari suatu peristiwa sejarah yang kemudian bisa diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari.

“Sungguh, dalam kisah-kisah mereka (para rasul) itu terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal…” (QS. Yusuf: 11)

Maka, pelajarilah sejarah, khususnya sejarah peradaban Islam sambil berpikir. Mengapa di masa itu bisa berjaya, apa saja makna yang terkandung dalam suatu peristiwa, bagaimana Rasullullah SAW mendidik sahabat-sahabatnya, dsb.

Imam Malik pernah mengatakan bahwa “generasi ini tidak akan pernah baik kecuali dengan cara yang pernah dipakai untuk memperbaiki generasi awal,” maka dari itulah dalam menyiapkan kejayaan Islam, kita sebagai generasi muda harus menyiapkan ilmunya.

Islam yang berjaya menguasai dunia dengan kekhilafahan merupakan visi besar Rasulullah SAW untuk generasi abad 21. Dengan kata lain, kita yang hidup di era sekarang inilah yang dimaksud oleh Rasulullah SAW sebagai generasi yang akan mengembalikan Islam ke masa kejayaan. Lalu, ingin berperan sebagai apakah kita dalam momen ini? Apakah hanya sebagai penonton, atau sebagai pemain yang turut berkontribusi dalam mengembalikan Islam ke masa kejayaannya?

Ada 5 Fase Zaman di kehidupan dunia:
1. Masa Kenabian (Nubuwwah; 23 tahun)
Dimulai sejak Rasulullah diutus sebagai nabi hingga wafat. Masa ini adalah masa di mana semua rakyatnya puas dengan kepemimpinan Rasulullah dan rakyatnya pun adalah sebaik-baik rakyat. Tidak ada generasi yang lebih baik daripada generasi ini.
Terbagi 2 periode:
a. Mekkah (13 tahun):
- Sirriyatud Da’wah (Dakwah sembunyi-sembunyi) wa Sirriyatut Tandzim (Organisasi bawah tanah; mengatur strategi untuk mewujudkan daulah Islamiyah secara tersembunyi)
- Jahriyatud Da’wah (dakwah terang-terangan) wa Sirriyatut Tandzim (organisasi sembunyi- sembunyi)
- Jahriyatud Dakwah (dakwah terang-terangan) wa Jahriyatut Tandzim (organisasi terang-ternangan)

b. Fase Madinah (10 Tahun)
- Masjid sebagai sentral peradaban (tempat menuntut ilmu, musyawarah, membicarakan strategi perluasan kekuasaan, membahas perekonomian, dsb)
- Mempersaudarakan kaum Muhajirin dan Anshor
- Membangun ekonomi Syari’ah (saat itu perkonomian Madinah dikuasai oleh Yahudi; lalu Rasulullah mencetuskan sistem ekonomi syari’ah)
- Membuat perjanjian dengan orang-orang Yahudi
- Memperluas penyebaran dakwah
- Mempersiapkan tentara Allah dalam peperangan

2. Masa khilafah yg menempuh jejak kenabian (Khilafah ‘Ala Minhaj An-Nubuwwah; 30 tahun)
- Abu Bakar (2 tahun)
- Umar bin Khatthab (10 tahun); Pada masa kekhalfahan Umar bin Khatthab gaji tentara sebesar 5000 dirham (setara 300 juta per tahun) dan gaji tenaga pengajar 6000 dirham per tahun
- Utsman bin Affan (12 tahun); Pada masa ini armada laut dibentuk.
- Ali bin Abi Thalib (6 tahun)
- Hasan bin Ali (6 bulan); mengundurkan diri di bulan Rabiul Awal, tepat 30 tahun setelah wafatnya Rasulullah SAW.

3. Masa kekuasaan yang menggigit (Mulkan ‘Adhon)
Kekuasaan masih dipimpin oleh kaum muslim tapi masih banyak yang melenceng, tergantung siapa yang memimpin. Sangat rentan terjadi penyelewengan. Akhir masa ini ditandai dengan jatuhnya Turki Utsmani pada tahun 1924 Masehi.

4. Kekuasaan yang memaksa (Mulkan Jabariyyajh)
Masa di mana penguasanya adalah diktator. Menurut peneliti yang mengkaji hadist-hadits, masa ini berlangsung selama 100 tahun setelah keruntuhan Turki Utsmani.

5. Masa Kekhilafahan seperti masa kedua (Khilafah ‘Ala Minhaj An-Nubuwwah)

“Pelajarilah sejarah sedikit demi sedikit, tetapi ambillah pelajaran (ibroh) dari peristiwa-peristiwa yang terjadi sebanyak-banyaknya.”

#MainCantik

--

--

Gamais ITB
Gamais ITB

Keluarga Mahasiswa Islam ITB | #TransformasiProgresif