ITB Direction #2 — Pemimpin yang Membangkitkan

Gamais ITB
Gamais ITB
Published in
6 min readOct 5, 2016

ITB DIRECTION #2 feat INSPILITE
Sabtu, 1 Oktober 2016, GSG Masjid Salman ITB

“PEMIMPIN YANG MEMBANGKITKAN”

1. Bedah buku “Extraordinary” oleh Dea Tantyo

Bung Karno membaca buku sangat banyak dari beragam bahsaa.
Bung Karno ditantang untuk mempersiapkan proklamasi, tetapi bung karno tidak mau, tapi telah mempersiapkannya pada hari jumat.

Muhammad Natsir, ulama yang luar biasa. Dikenal oleh dunia, namun negara ini kurang mengenalnya. Pernah di penjara. Pemerintah Indonesia hanya membawa memo tentang Muhammad Natsir untuk delegasi ke Jepang.

Berbicara tentang buku, seberapa banyak kita membaca buku?
Muhammad Hatta sempat diliput oleh TVOne, perpustakaannya ada 13.000 ribu.
Barack Obama, asistennya menulis daftar bacaan buku atasannya setiap hari. Bangsa ini kita butuh inspirasi dan contoh bagaimana cara menjadi pemimpin yang benar. Berapa banyak sekarang pejabat yang berada di penjara?

Bung Karno dulu di penjara di Bandung. Di LP Suka Miskin membawa bendera.

Menulis buku ini untuk menginspirasi banyak orang. Kepemimpinan itu bukan hanya sekadar teori. Butuh penerapan yang mantap dari teori itu semua. Extraordinary adalah buku kedua dari Leadership Book Series. Banyak sekali inspirasi yang harus kita gali. Banyak sekali teladan dari Founding Fathers kita yang harus kita terapkan. Berapa banyak kita bicara tentang start-up dan perusahaan di masa depan nanti. Seokarno sampai menggadaikan bajunya untuk membantu sesama.

Buku pertama tentang Leiden. Leiden is Leijden.

Bang Machtur, dahulu sering mentoring kepada Haji Agus Salim. Hampir menguasai 9 bahasa asing. Orang hebat, diploma Indonesia. Negara Arab mendukung kemerdekaan Indonesia secara de facto karena beliau.

Konten politik etis: Irigasi, migrasi, dan edukasi.

Haji Agus Salim mewakili Indonesia di jenewa pada kegiatan LOA. Banyak orang mengejek beliau, tetapi beliau membalasnya dengan pidato berbagai macam bahasa asing termasuk bahasa prancis yang merupakan bahasa tersulit pada zaman itu. Beliau menceritakan kelicikan yang dilakukan oleh Belanda. Akhirnya Amerika memboikot semua perjanjian dengan Belanda. Belanda menjadi bangkrut dan Indonesia bisa merdeka. Haji Agus Salim masuk sekolah belanda yang ada di Surabaya. Pribumi tidak bsia bersekolah disana. Beliau merupakan lulusan terbaik dari sekolah belanda tersebut. Setelah lulus, langsung direkrut oleh Belanda sebagai diplomasi bukan berkontribusi untuk Indonesia. Gaji beliau sangat fantantis selaam 1 bulan yang merupakan biaya hidup selama 1 tahun. Sangat jenius dengan menguasai bahasa asing. Rumah beliau pun sangat kecil padahal menjabat sebagai Menteri. Materi itu bukans segala-segalanya. Jangan pernah mengukur seseorang karena materi semata.

Leiden is Leijden. Pemimpin itu adalah menderita.
Abduurahman bin Auf, adalah orang kaya, tapi tetap berkontribusi untuk Indonesia.

Pemimpin itu bukan Presiden, bukan ketua lembaga, bukan CEO. Itu semua adalah Pimpinan. Banyak value dari Founding Fathers kita.
Pada buku Extraordinary itu terdapat tokoh dunia.
Ada orang yang berideologi liberal dan komunis, tapi ambillah sisi positifnya.

Mahatma Gandhi, tokoh India. Banyak orang yang berobat kepada mereka. Orang yang dicintai oleh rakyat India. Menasehati setelah beliau melaksanakannya. Itulah Kepemimpinan.

Kita sering mengeluh ketika terjatuh.
Pemimpin itu bukan soal posisi dan jabatan. Tapi apa yang bisa kita kasih kepada khalayak ramai.

— — — — — —

2. Bedah buku “Prophetic Leadership” oleh Bachtiar Firdaus

Banyak cerita-cerita pada nabi yang telah kita terima. Tetapi kita tidak bisa merefleksikan dari cerita tersebut. Gagal dalam pernerapan. Kebanyakan buku tentang kepemimpinan hanya menggali dari budaya timur saja. Disini akan digali tentang kepemimpinan para kisah nabi. Akan memberikan contoh dan inspirasi. Bukan hanya sekadar teori, pikiran, aksi. Tetapi jauh lebih dari itu. Selalu dekat dengan Sang Pencipta. Allah SWT. Itulah yang tidak terdapat pada budaya barat. Soekarno bilang, jangan hanya mendapatkan abu sejarah saja, tetapi ambillah api sejarah tersebut. Untuk apa kita membaca Al-Quran setiap hari yang terdapat kisah para nabi, tapi tidak diterapkan. Mungkin teori kepemimpinan yang lain hanya untuk diri sendiri. Buku ini mengajarkan kita untuk berbuat bersama Allah SWT membuat hal besar di muka bumi ini.

Karena bersama Allah SWT kita menjadi besar. bahwa kita semua adalah umat terbaik dan faktanya hari ini kita bukan umat terbaik karena kita tidak konsekuen terhadap apa tugas yang diberikan kepada kita dari Sang Maha Kuasa.

Tiga misi profetik yaitu menghumanisasikan manusia, membebaskan manusia (liberasi), misi transendensi dimana selalu dekat kepada Allah SWT.

Nabi Musa, ketika beliau membawa rakyatnya sampai ke tepi lautan merah, Fir’aun dan jajarannya mengejar.sampai ke tepi lautan. pengikut Nabi Musa pun merasa pasrah. Nabi Musa menegaskan bahwasanya Allah SWT bersama kita. Justru kepemimpinan itu tumbuh ketika kita melibatkan Allah SWT dalam setiap urusan kepemimpinan kita.

Di Al-Quran telah dijelaskan syarat-syarat sebuah bangsa bisa maju, tetapi juga ada juga syarat kehancuran sebuah umat. Faktanya peradaban Islam pernah berjaya pada puncaknya Muhammad Al-Fatih mendobrak konstatinopel. Gaya spirit peradaban islam itu merosot setelah itu. Secara tidak langsung kita menggunakan sistem pemerintahan kerajaan. Setiap raja wafat, terjadilah keributan untuk menggantikan sang raja. Banyak resources kita terpecah belah. Karena telah tergoda untuk hidup dengan bermewah-mewah. Kita terjebak dalam zona Golden Ages, justru bangsa barat belomba-lomba untuk meningkatkan anak mudanya belajar di peradaban Islam. Sejarah telah mencatat mesin cetak pada peradaban Islam. belajar harus melalui universitas. Itulah kendalanya pada saat itu. sedangkan yang lain sudah menerapkannya.

Faktor ketiga, sejarah islam itu melemahkan diri kita
contohnya spanyol, adanya perang saudara. Bonus demografi Indonesia pada tahun 2034–2040. Ini harus dimanfaatkan terutama pada pemuda sekarang. Banyak yang bilang tahun 1600an adalah zamannya barat. Mudah-mudahan pada tahun 2045, 100 tahun Indonesia merdeka kita bisa membangkitkan peradaban Islam dan negara ini tercinta Indonesia. Semua negara berlomba lomba mencari rempah-rempah ke Maluku. Akibat penjajahan, kita menjadi terpuruk. Nenek moyang kita dahulunya merupakan Global Travelers. Bukan mustahil kita bsia membangkitkan itu kembali.

ini merupakan satu bab yang dibahas dari buku Prophetic Leadership ini.

Kepemimpinan Profetik
Nabi kita bersabda, setiap kita adalah pemimpin, dan setiap kita akan diminta pertanggungjawabannya. Negara Indoensia tidak akan bsia mengmbalikan jati dirinya, jikalau tidak sadar denga dirinya sendiri.

Pemimpin itu karena jiwa kita. Dengan jabatan kita sebagai staf, kita bisa mempengaruhi para pimpinan. Di muka bumi ini kita bukan hanya beribadah saja, tetapi juga sebagai khalifah menjadi pemimpin juga,

Pertama misi humanisasi, maksudnya adalah harus mampu memanusiakan manusia yang lain. Mengembalikan fitrah manusia. Fitrahnya adalah senang melakukan kebaikan. Ketika kita hidup harus bisa memanusiakan manusia itu sendiri.

Kedua Liberasi
Sebagai pemimpin harus siap untuk berkonflik dengan orang-orang yang melakukan kejahatan. Secara sadar atau tidak. kita dikuasai mafia di negara ini. Mulai dari mafia hukum, birokrat, narkoba, traffiking, migas, pendidikan. Lebih dari 100 bidang, jika berbicara tentang mafia. Kebaikan, berapa banyak? Kebaikan itu banyak dikalahkan oleh kejahatan yang terogranisir. disinilah pentingnya kita menyetirkan keprofetikan para nabi. Nabi pun sereng diancam untuk dibunuh karena misi kebaikan yang dilakukannya.

Ketiga Transendensi
Inilah khasnya kepemimpian profetik. Sangat jarang menyebutkan misi transedental pada buku-buku lain. Kita menengahkan ini. Banyak hal besar yaang terwujud jika kita menjalankannya bersama Allah. Ketika kita mengingat Alllah dan membesarkan nama-Nya, kita akan membesarkan karya-karya kita.

Renungkan hal yang besar telah kita lalukan. Kalau belum, karena kita belum memahami misi transendensi. Banyak yang berjiwa Islam, tetapi tidak bisa memahami adanya Allah bersama mereka. Karena mereka belum menemui Islam, menemui Allah. Pahamilah dengan adanya Tuhan itu sendiri di dalam hatimu, Jika ingin mempengaruhi dan berbuat sesuatu yang besar dalam kehidupan ini.

Pembentukan Masyarakat Madani
Pertama, prose pembacaan.
Kita gagal dalam membaca alam semserta ini. Satu hari satu buku harus diterapkan. Kita hanya luput dari text book saja, lupa dengan membaca alam semsets ini. Dengan membaca bisa menyucikannya. Sejarah itu karena ada tulisan

Kedua penyucian.
Akan disucikan lawat tulisan dan karya yang kita buat.

Ketiga pengajaran.
Mengajarkn banyak orang, semakin dalam pengetahuan kita, Menunjang peradaban kita. Penguasaan informasi dan masalah-masalah baru, aktual dan dinamis

Kepemimpinan nabi-nabi.
Pemimpin profetik itu harus berilmu kuat dan amanah.
Bertebaranlah kamu di muka bumi ini. Belajarlah dari peradaban yang ada di dunia ini. Musuh-musuh kita adalah dunia bukan lagi teman sekampu, sedaerah, sekota, senegara ini. Perjalanan kita harus dipersiapkan antar planet jika mempunyai visi besar.

Kuncinya perubahan.
Kita harus mengubah diri kita sendiri, maka Allah akan mengubah hidup kita. Hari-hari kita harus dilalui dengan progres yang meningkat, janganlah memiliki progres yang konstan apalagi menurun.

Prinsip perubahan
Prinsip dalam Islam: dalam diri, dari diri sendiri, untuk kemaslahatan diri. Dalam diri ialah perncerahan yang sadar secara hakiki. Dari diri maksudnya berubah secara utuh. Kemaslahatan berarti tanggung jwab individu. Jangan sampai terjebak pada jasad kita. Jika bersama Allah kita adalah raksasa.

Kekuatan kepemimpian profetik
Ukuran sejati dari keepemimpinan adalah pengaruh terhadap orang lain.

Kesehatan spiritual

Harus menjadi direktur perubahan yang merupakan perintah Allah Sang Pencipta kita. Harus kembali kepada diri kita sendiri. Mau berubah bersama Allah.

Pemimpin itu peran bukan jabatan.
Harus bisa membuka gembok diri kita dari zona nyaman.
Kebanyakan hidup kita dihabiskan hanya untuk main game, tidur-tiduran, serta hal yang tidak berguna lainnya. Pemuda sekaang tidak punya visi dan misi yang besar. Yang bisa membuka gembok itu adalah diir kita sendiri.

Dengan kepemimpinan profetik, dengan belajar dari kisah para nabi, kita seolah mempunyai kompas bagaimana kita hidup. Hiduplah seperti para nabi, akhirnya kita bisa merebut takdir kita sebagai umat terbaik.

Tidak akan lahir umat terbaik kalau tidak ada pemimpin terbaik, tidak lahir pemimpin terbaik jika kita tidak melakukan progres terbaik dan kolaborasi yang terbaik.

Penuhilah takdir kita sebagai umat terbaik, pemimpin terbaik, bangsa terbaik dengan mengubah paradigma yang ada pada diri kita sendiri.

— — — — — — — — — — — — — — — — — —
GAMAIS ITB 2016
#MenyinariDalamHarmoni
#KarenaKitaKeluarga
#MainCantik

--

--

Gamais ITB
Gamais ITB

Keluarga Mahasiswa Islam ITB | #TransformasiProgresif