Menuntut Ilmu Ala Imam Syafi’i

Gamais ITB
Gamais ITB
Published in
2 min readSep 5, 2016

Set.. Set.. Set.. Terlihat seorang anak kecil sedang menggerakan jari telunjuk tangan kanan dengan lincah di atas telapak tangan kirinya. setelah itu ia meletakan jari telunjuk di mulutnya dan mulai menggerak-gerakannya lagi. Hal ini terjadi berkali-kali dalam sebuah majelis dan saat itu umurnya masih 11 tahun.

2 hingga 3 pelajaran pun berlalu hingga akhirnya…..

“Kesini kamu…” seru seorang guru kepada anak kecil itu. Maka anak kecil itu datang dan duduk dihadapan guru yang menyerunya. Kemudian guru itu Berkata “Jangan kamu hadir lagi dalam majelis kami.” Anak kecil itupun heran dan bertanya “Mengapa?” “karena kamu hanya bermain-main dan hanya berbuat sia-sia” balas guru itu. Anak kecil itu berkata “Demi Allah, aku tidak berbuat sia-sia. Kenapa kau berpikir seperti itu?”. guru itu membalas “Karena kamu menaruh jarimu di mulut lalu menggerak-gerakannya. ini perbuatan sia-sia.” “Aku hanya menulis hadits saja” sahut anak kecil itu. kemudian guru itu berkata “Kalau begitu, mana alat tulismu? mana penamu? mana kertas-kertasmu? Engkau datang tanpa tinta dan pena??”

Lalu apa jawaban anak kecil itu? Anak kecil itu menjawab “Saya adalah orang miskin, demi Allah aku tidak mampu membeli alat tulis itu. Aku hanya menulis Hadits seperti ini agar aku bisa menghapal. Jika engkau mau, maka akan aku setorkan hadits yang sudah engkau sampaikan..” Maka guru itu berkata “Lakukanlah dan setorkan”. Kemudian anak kecil itu dengan fasihnya menyetorkan seluruh hadits yang ia dapat selama ia belajar dan hal itu membuat guru itu takjub….

Itulah sebuah momen yang terjadi dalam majelis. siapakah gerangan murid dan guru tersebut??

Guru itu adalah Imam Malik yang mengajarkan kita tentang adab dalam menuntut ilmu bahwa janganlah kit berbuat sia-sia dalam majelis ilmu karena ilmu itu bisa jadi menghantarkan kita ke surga. Dan anak kecil itu adalah Imam Syafi’i yang mengajarkan kita akan indahnya perjuangan dalam menuntut ilmu walaupun dengan fasilitas seadanya.

Nah sekarang pertanyaannya adalah dengan pena, pensil, buku, hingga laptop dan segala fasilitas yang kita miliki masihkah kita berbuat sia-sia dalam majelis guru/dosen kita?

--

--

Gamais ITB
Gamais ITB

Keluarga Mahasiswa Islam ITB | #TransformasiProgresif