Udah Mulai Kuliah, Luruskan Niat Dulu Yuk!

Gamais ITB
Gamais ITB
Published in
3 min readAug 24, 2023

Oleh Khansa Adilla Reva (STI 2022)

“Sesungguhnya setiap amalan tergantung pada niatnya. Setiap orang akan mendapatkan apa yang ia niatkan. Siapa yang hijrahnya karena Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya untuk Allah dan Rasul-Nya. Siapa yang hijrahnya karena mencari dunia atau karena wanita yang dinikahinya, maka hijrahnya kepada yang ia tuju.”

(HR. Bukhari dan Muslim)

Banyak ulama terdahulu yang menempatkan hadits ini pada awal kitab-kitab mereka. Mereka melakukan hal itu sebagai peringatan betapa pentingnya menjaga keikhlasan niat, sekaligus berharap ridha Allah SWT.

Kenapa keikhlasan terasa sepenting itu?

Dikisahkan bahwa Habib bin Abi Tsabit dari kalangan tabi’in, pernah diminta untuk memberikan sebuah hadits. Lalu, ia berkata, “Tidak. Sampai kau hadirkan niat yang ikhlas.”

Bahkan, Abu Abdullah Sufyan bin Sa’id ats-Tsauri pernah berkata, “Tidak ada satu pun yang benar-benar dengan serius aku jaga selain niatku, sebab niatlah yang membuatku plin-plan.”

Wah, ini menjadi tamparan keras untuk kita yang merasa masih sering plin-plan. Kadang semangat banget buat belajar, eh beberapa hari kemudian malah malas-malasan. Mungkin, itu adalah pertanda kurang ikhlasnya niat kita dalam belajar.

Kita baru bisa benar-benar ikhlas dalam belajar ketika yang kita cari benar-benar ridha Allah. Sesuai dengan ucapan Abu Utsman, “Keikhlasan adalah tentang melupakan diri dari penglihatan manusia dengan senantiasa menyerahkannya kepada Sang Kuasa.”

Kalau selama ini kita ngga berani nanya di kelas karena takut dianggap bodoh, mungkin itu pertanda kita masih kurang ikhlas. Kita masih lebih mementingkan pandangan manusia dibanding pandangan Allah. Soalnya, kalau pandangan Allah yang kita utamakan, pasti kita akan berusaha semaksimal kita. Salah satu bentuknya adalah bertanya ketika tidak mengerti.

Supaya lebih semangat lagi untuk meluruskan niat, kita harus tau juga, apa yang membuat penuntut ilmu begitu spesial?

Abu Darda’ Ra mengisahkan bahwa suatu waktu Rasulullah Saw bersabda :

“Siapa menempuh jalan untuk mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju Surga. Dan sungguh para malaikat akan meletakkan sayap-sayapnya untuk penuntut ilmu karena senang dengan perbuatannya. Sesungguhnya orang berilmu itu akan dimintakan ampunan oleh (makhluk) yang berada di langit dan di bumi hingga ikan di air. Keutamaan orang yang berilmu atas ahli ibadah laksana keutamaan rembulan atas seluruh bintang. Sesungguhnya ulama adalah pewaris para Nabi dan sesungguhnya para Nabi tidak mewariskan dinar dan dirham, namun mereka hanya mewariskan ilmu, maka siapa yang mengambilnya berarti ia telah mengambil bagian yang melimpah.”

Hadits ini menyadarkan kita betapa luar biasanya peran sebagai penuntut ilmu. Jadi, ketimbang misuh-misuh, “Kenapa libur udah selesai? Kenapa harus berangkat ke kampus lagi?” akan jauh lebih baik apabila kita bisa mensyukurinya!

Bayangkan aja, setiap langkah kita menuju kampus tuh bagaikan langkah kita menuju surga. Bayangkan aja, setiap detik kita menuntut ilmu, selalu ada yang memintakan ampunan untuk dosa-dosa kita. Bayangkan aja, betapa besar pahala yang akan kita dapatkan ketika bisa membagikan ilmu yang kita miliki.

Selamat menunaikan ibadah perkuliahan ya teman-teman!

Sumber referensi:

  • Kitab Adabul ‘Alim Wal Muta’allim

--

--

Gamais ITB
Gamais ITB

Keluarga Mahasiswa Islam ITB | #TransformasiProgresif