Menyelamatkan Hilda

Final Fantasy 2: Bagian 5

Pranacaraka
Gedebus
3 min readJan 30, 2022

--

Hilda (Sumber: https://twitter.com/catiuapavel)

Api Abadi sudah di tangan, namun Hilda dan Cid diculik Dreadnought ketika hendak menyusul Firion di Kashuan. Dari berita yang beredar, Dreadnought berlabuh di sebelah Barat Laut Fynn.

Menyusup ke Dreadnought

Dari Altair, Firion bertandang ke Fynn dan lanjut ke lokasi Dreadnought berada.

Lokasi Dreadnought.

Tiba di Dreadnought, Firion dihadang oleh pasukan Palamecia yang berjaga di pintu masuk. Beruntung tiket yang ditemukan di gorong-gorong Bafsk bisa digunakan di sini karena jika tidak, maka Firion akan berhadapan dengan penjaga itu.

Kapten Penjaga Pintu Masuk Dreadnought (dan jika dilawan).

Firion menuju ke lantai dasar untuk mencari sel tempat Hilda diculik. Di sel tersebut, Firion juga mendapati Cid bersama Hilda. Keduanya dibebaskan. Hilda dan Cid segera menuju ke pesawat Cid dan menunggu Firion setelah membakar mesin sumber tenaga Dreadnought.

Kiri: Membebaskan Hilda dan Cid. Kanan: Ksatria Berbaju Hitam (Leon) memerintahkan untuk mencari Tuan Puteri.

Firion menuju ke ruang mesin Dreadnought di atas dan segera membakar inti mesinnya dengan api abadi Sunfire.

Api pun menyebar ke mana-mana dan tak ada yang bisa memadamkannya. Terdengar teriakan samar-samar Leon, si Ksatria Berbaju Hitam.

Kiri: Firion membakar mesin Dreadnought. Kanan: Bertemu dengan Ksatria Berbaju HItam.

Mereka melarikan diri menuju ke pesawat Cid yang sudah bersiap siaga. Berangkatlah pesawat itu menuju ke Altair.

Kobaran api membubung tinggi…

Dreadnought terbakar, larut dalam api Sunfire…

Api kemenangan, api abadi, api semangat Firion dan kawan-kawan…

Ancaman yang ditakuti rakyat pun habis direnggutnya.

Kiri: Dreadnought terbakar. Kanan: Pesawat Cid berhasil melarikan diri.

Amanat Raja

Setibanya di Altair, mereka mendapat kabar kondisi raja kian memburuk. Minwu berkata bahwa akhir hayat sang Raja sudah dekat.

Kemudian Raja mengumpulkan semua orang-orang penting untuk mendengarkan dia.

Raja memberikan amanat sebelum wafat.

Gordon — pangeran Kashuan, diminta untuk memimpin Wild Rose dan menjaga putrinya Hilda.

Minwu diminta untuk membuka segel Ultima, senjata terkuat yang pernah ada di bumi (Final Fantasy 2).

Sedangkan Firion dan kawan-kawan diminta untuk menemui kaum Dragoon, yaitu suku yang bisa berbicara dengan naga Wyvern. Kaum ini sangat ditakuti oleh Kaisar Palamecia, sehingga aliansi Wild Rose dengan Dragoon dapat memperkuat pasukan melawan Palamecia.

Tidak lama setelah itu, berpulanglah Raja ke alam abadi.

Firion mencari Hilda, namun tidak dijumpai di singgasananya. Dia tampak mengurung diri, dan bersikap tak wajar di dalam kamarnya. Penculikan dan kematian ayahnya mungkin membuat dia sangat terpukul.

Kemudian berangkatlah Minwu untuk membuka segel Ultima. Gordon tampak menduduki tahta Wild Rose. Dan kini, kita akan berangkat mencari sang Dragoon.

Demikianlah bagian kelima dari Final Fantasy 2. Kali ini Dreadnought berhasil dihancurkan. Namun Palamecia telah memiliki rencana gila lainnya. Rencana apa itu?

--

--