Apa itu Internet of Things?

Nur Fauziyya
Generation Girl
Published in
4 min readMar 21, 2022
We use Internet of Things everyday for connecting gadgets to fulfill our needs.
IoT oleh Data Science

Internet of Things atau IoT bisa jadi istilah yang kurang familiar bagi Kamu. Padahal, sehari-hari kita menggunakannya loh untuk beraktivitas. Kita kerap memakai IoT hanya melalui genggaman kita yaitu dengan smartphone.

Perangkat cerdas dan konektivitas, dua alat yang tidak mungkin terlepas dari kehidupan kita. Integrasi keduanya dengan big data memungkinkan IoT untuk hadir di tengah hiruk pikuk kegiatan manusia agar bekerja jadi lebih efisien; hemat uang, tenaga, dan tentunya waktu.

Maraknya topik seputar revolusi industri 4.0 menunjukkan bahwa teknologi yang maju sudah di depan mata dan tidak dapat terhindarkan. Generasi yang melek digital sangat dibutuhkan agar nantinya infrastruktur yang berkembang bisa dikendalikan oleh talenta terbaik secara tepat guna, termasuk dalam hal pengembangan IoT.

IoT untuk kehidupan manusia

Kevin Ashton

“The IoT integrates the interconnectedness of human culture — our ‘things’ — with the interconnectedness of our digital information system — ‘the internet.’ That’s the IoT.” — Kevin Ashton, penemu Internet of Things pada tahun 1999

Internet of Things adalah suatu konsep dimana jaringan internet tidak cuma mampu menghubungkan manusia dengan manusia lain, tapi juga bisa menghubungkan suatu benda dengan benda lain. Berkat integrasi antara konektivitas, sensor pada benda elektronik, hingga mekanisme pengolahan big data ke cloud, terbentuklah suatu sistem cerdas bernama IoT.

Apa saja contoh Internet of Things yang dekat dengan kita dan bagaimana ya cara kerjanya untuk masa depan teknologi? Yuk ketahui lebih lanjut 🔮

Selama satu dekade terakhir, Internet of Things telah menjadi trending topic di kalangan IT dan penduduk Indonesia. Infrastruktur jaringan telah semakin meluas ke seluruh pelosok negeri, IoT bukan sekedar harapan lagi. Teknologi ini butuh koneksi internet berkecepatan tinggi. Koneksi 5G yang telah hadir di Indonesia memungkinkan hal itu, bahkan Cina sudah menggadang inovasi 6G milik mereka loh. Kamu kebayang nggak sih betapa canggihnya 6G? 😲

Ke depannya, biaya dan teknologi perangkat juga akan semakin terjangkau karena ada banyak produsen elektronik yang berinovasi, termasuk di pasar menengah ke bawah, lantaran menyesuaikan demand yang terus bertambah hari demi hari. Dengan demikian, manfaat IoT bisa dirasakan oleh lebih banyak lapisan masyarakat Indonesia.

IoT berjalan lewat sensor

Internet of Things dapat beroperasi karena sensor yang tertanam pada gadget. Apa saja tuh model perangkatnya? Bisa apa pun, entah itu ponsel pintar, alat elektronik rumah tangga, mesin barcode, lampu lalu lintas, dan lainnya.

Dalam kondisi terhubung ke internet, data secara terus menerus dikirimkan lewat sensor dari perangkat. Data itu kemudian di-upload menuju IoT Platform Security. Pada platform, data itu dianalisis dan hasilnya berupa informasi penting akan di-extract ke perangkat tujuan.

Apa tujuan dari extract data? Tentunya agar user bisa memaksimalkan fungsi perangkat dengan nyaman kedepannya. Lewat IoT, kelak pemakaian antar perangkat digital bisa terus meningkatkan pengalaman user (UX), fungsi otomasi berjalan sehingga perangkat bisa beroperasi sesuai kehendak user, dan menambah efisiensi pemakaian perangkat (seperti penghematan kuota, baterai, & listrik).

Saat di jalan, kita pakai banyak IoT

Many Internet of Things products you use often like when you are on the road.
IoT hadir di sekitar kita, seperti saat berkendara (sumber gambar)

Kamu pasti mengenal GPS, ya kan? GPS, singkatan dari Global Positioning System, yaitu produk yang sering kita pakai saat berkendara. Bila pakai Smart Car, kita bisa pasang rute penunjuk jalan tercepat dengan GPS. Aplikasi serupa pun tersedia di app store dan ada pula yang bisa integrasi rute sekaligus membunyikan musik lewat Spotify.

Sering merasa lupa sesuatu padahal sudah di tengah perjalanan? Pakai IoT semua masalah bisa terpecahkan. Misal AC kamar rumah masih menyala, ya kita bisa dengan mudahnya kirim instruksi untuk mematikannya dari jauh.

Seandainya seseorang terlibat kejadian naas seperti kecelakaan, sistem IoT dari CCTV di jalan raya bisa seketika mendeteksi peristiwa dan mengirimkan informasi gawat darurat ke RS terdekat. Selain itu, gadget yang korban kenakan seperti smart watch bisa pula jadi sumber informasi kondisi tubuh terakhir dan menginfokan kabar terkini ke kerabat terdekat korban.

Dan masih banyak lagi fungsi IoT!

Menuju ‘smart society’

Ada ratusan skenario yang bisa terwujud lewat Internet of Things. Masa depannya diprediksi oleh para BI dunia sangatlah besar karena kecanggihannya mampu mentransformasi berbagai sektor kehidupan. Di Indonesia, penerapan IoT sudah mencakup smart city, smart farming, hingga smart factory. Apa sudah ada yang pernah Kamu rasakan manfaatnya?

Bila belum, tidak perlu FOMO, karena sampai saat ini banyak ilmuwan yang masih meneliti tentang IoT. Salah satu sosok yang sukses mengenalkan IoT adalah Limor Fried dari Adafruit. Dari dalam sebuah kamar asrama di MIT, wanita hebat ini mengembangkan produk DIY untuk meningkatkan keterampilan di bidang STEM. Dari kit itu kita bisa membuat perangkat IoT sederhana rakitan kita sendiri. Menarik, bukan? 😉

Sama halnya seperti Adafruit, Generation Girl adalah media untuk Kamu perempuan muda yang ingin belajar STEM lewat acara-acara yang menyenangkan. Ada beragam ilmu menarik seputar teknologi di Instagram Generation Girl dan Kamu pun bisa belajar dasar-dasar ilmunya untuk membuat produk IoT. Yuk join komunitas Generation Girl agar bisa jadi bagian dari masyarakat cerdas dalam berteknologi. Bersama kita manfaatkan teknologi secara optimal untuk menghemat waktu, uang, sampai menyelamatkan nyawa. Apa Kamu sudah siap jadi bagian smart society?

Thanks for reading! 💕 Be sure to check out more insightful articles from Generation Girl by clicking the box below 👇

--

--