Apa untungnya punya mentor?

Nur Fauziyya
Generation Girl
Published in
5 min readApr 8, 2022
I need a mentor ASAP 😭

Pernah nggak sih ngerasa bingung saat belajar sesuatu? 🤔

Realitanya, makin kesini banyak banget media buat belajar. Hanya dengan browsing, kita bisa langsung tuh nonton konten YouTube yang edukatif. Dan video belajar yang muncul bisa banyak banget!

Simple banget ya caranya. Tapi kalau gitu kita malah jadi kewalahan sendiri buat mendalami ilmu yang kita perlu saat ini. Sampai-sampai kita kepikiran.. Harus mulai belajar dari mana, ya?

Mungkin saja, yang kita butuhkan untuk pahami sesuatu adalah seorang mentor. Mentor itu siapa?

Mentor adalah seorang ahli dalam suatu bidang yang merupakan sosok pendukung untuk kehidupan pribadi sampai karir.

Nah loh. Apa bedanya sama guru?

Sebenarnya kurang lebih sama ya kebaikan yang dilakukan guru dan mentor. Mereka mendidik seseorang yang kurang berpengalaman lewat proses belajar dengan harapan sang murid kelak dapat berperilaku positif. Murid bisa bermanfaat untuk dirinya sendiri atau bahkan orang sekitar melalui ilmu yang dikuasai. Namun, banyak yang mengatakan bahwa mentor bisa memberikan feedback terlepas dari mana pun situasi mentor dan mentee dipertemukan.

Mentor senang berbagi, memberikan lebih dari sekedar ilmu kepada orang yang dibimbing atau mentee sekalipun belum pernah bertemu langsung. Selain itu, ada juga orang yang menjadi mentor karena suka menantang diri lewat membantu orang lain meraih tujuan mereka.

Tidak jarang, mentor juga tawarkan koneksi jaringan untuk urusan profesional. Kamu bisa loh mulai aktif di LinkedIn untuk networking dengan mentor baru. Mungkin dari sana Kamu bisa kulik soal seminar kerja yang di-share para praktisi ahli. Tunjukkan juga ketertarikan Kamu untuk mengenal mereka dengan kenalan secara sopan terlebih dulu.

Manfaatkan sosmed untuk temukan mentor yang Kamu kagumi dan buka lebar-lebar peluangmu untuk raih pekerjaan idaman✨

Bagaimana bisa mentor memberi pengaruh kepada mentee?

Ingin jadi mentor? Join Summer Club 2022🍋

😄

🍀Pertama, Kamu bisa dapat bimbingan dengan feedback yang membangun

Seringkali, orang-orang terdekat kita tidak punya waktu atau malah ragu untuk mengkritik kita. Padahal, kritik buat kita berkembang, jadi pribadi yang lebih profesional dari sebelumnya. Dengan sejuta pengalaman, mentor bisa berikan masukan yang sejujurnya & kita butuhkan. Temukan mentor yang menguasai bidang yang Kamu jalani, ya. Mentor yang baik nggak akan sugar coating, dan dia bisa point out kekuranganmu yang sedang berproses dan bantu memperbaikinya.

Tanpa feedback, kita akan lebih lama mencapai tujuan dan merasa stuck. Saat itu terjadi, kita akan merasa sudah hebat dan berpikiran sempit. Kehadiran mentor bisa membuat kita tetap rendah hati, dan proses kita menjadi ahli jadi lebih terarah.

Saat bersama mentor, show your capability and vulnerability.

Awalnya mungkin akan tidak nyaman, tapi coba share apa saja tujuan yang ingin Kamu raih, mungkin bisa lewat tulisan atau media lain senyaman Kamu. Setelah itu mentor bisa memberikan saran strategis terkait langkah-langkah apa yang tepat untuk Kamu jalani.

🍀Kedua, mentor menemanimu tumbuh menjadi seorang profesional

Bersama mentor, pengalaman belajar jadi lebih menyenangkan. Nggak hanya teori, Kamu juga bisa praktek hal tertentu yang mungkin tidak diajarkan secara umum. Anggap mentor sebagai teman, yang sukarela ingin mendukungmu. Saat belajar, investasikan waktumu sebaik-baiknya untuk menghargai usahanya.

Lalu, sebelum bertanya suatu hal, usahakan cari jawaban sendiri dulu, ya. Dengan memiliki mentor bukan berarti Kamu tinggal disuapi ilmu. Cobalah hubungkan pengalaman mentor dengan pengalaman yang Kamu miliki.

Katakanlah Kamu ingin menjadi writer, dan Kamu memilih berguru dengan seseorang yang sudah menulis 20 tahun dan saat ini menjabat jadi Creative Director. Kini tantanganmu adalah mencari tahu cara menulis untuk platform digital, dan Kamu kebingungan nih bagaimana tulisanmu bisa page one di mesin pencarian.

Dari keresahan itu, Kamu bisa berdiskusi bersama. Bisa mulai sharing apa tujuan utama memilih profesi writer (misal sharing ilmu atau jualan). Di samping itu, boleh juga bahas apa sih yang Kamu ketahui tentang behaviour pembaca saat ini, yang membuatnya berbeda dibanding pada saat media marketing masih terbatas di konvensional.

Biasanya kita belajar dari senior yang notabene lebih tua dari kita, walau tidak jarang pula ada mentor yang usianya masih muda. Pada case barusan, jelas terlihat bahwa banyak pencapaian yang telah diraih mentor untuk mencapai posisinya sebagai Director. Kamu sebagai mentee bisa perdalam dasar apa yang harus dimiliki agar bisa terus eksis sepertinya.

Dasar itu sangat penting dan butuh komitmen terus menerus untuk mempertahankannya. Media iklan yang kalian pakai mungkin berbeda, mentor pakai hybrid (konvensional dan digital) sedangkan Kamu digital. Tapi, Kamu bisa banget pahami gimana cara efisien untuk menulis, lalu juga taktik menangani klien yang sering request tulisan di berbagai media, dan masih banyak lagi!

🍀Ketiga, mentor encourage Kamu jadi pribadi yang lebih baik lagi

Selain hard skill, Kamu juga butuh soft skill. Secara teknis mungkin Kamu sudah hebat, akan tetapi saat ditemani mentor, Kamu bisa dinilai apakah kinerja sudah sesuai dengan bidang yang Kamu jalani. Dari macam-macam jenis pekerjaan yang tersedia, cara kita survive itu berbeda.

Misalnya perihal komunikasi. Bila bidang yang Kamu tekuni adalah IT, kemungkinan Kamu kerja remote dan lebih baik kalau penyampaian sejelas mungkin saat kerjakan project agar tidak terjadi revisi berulang sehingga kerjaan selesai on time.

Bisa jadi Kamu berprofesi sebagai developer, tapi project manager-mu bukan seorang dengan latar coding. Maka, Kamu bisa menyamakan logika pengembangan yang lebih fokus pada bagaimana menjawab permasalahan user ketimbang memaksa PM memahami detil alur backend.

Di sisi lain, kalau Kamu bekerja di bidang service, latihlah diri untuk berbicara dengan penuh empati dan bagaimana selalu tampil presentable saat menyelesaikan permasalahan customer.

Setiap hal yang kita kerjakan pasti butuh penyesuaian, dan untuk soft skill Kamu bisa belajar dari mentor di luar bidang Kamu, loh. Karena kemampuan ini erat kaitannya dengan perseverance atau seberapa tahan banting kita menghadapi problematika di dunia kerja. Dengan begitu, Kamu bisa mengenal lebih banyak kepribadian di dunia kerja, dan profesionalitas menjadi semakin baik.

Thanks for reading! 💕 Be sure to check out more insightful articles from Generation Girl by clicking the box below 👇

--

--