Nur Fauziyya
Generation Girl
Published in
6 min readNov 1, 2023

--

Cerita Hackathon RASA Group: Akhirnya kita ketemu Generation Girl! 😆

Awalnya kami nggak kenal Generation Girl itu apa.

Kami mendapatkan info terkait lomba HackHERthon-GenGXSAP dari teman kami, yaitu kakak tingkat yang kebetulan sedang melakukan magang di SAP, terus kami langsung melihat post-nya di Instagram.

Ternyata… acara Generation Girl itu semuanya menarik dan bermanfaat! 😃

Nah, makanya kami mendaftar acara hackathon mereka karena kami menganggap bahwa ini kesempatan yang sangat bagus untuk belajar memecahkan suatu masalah yang marak terjadi di Indonesia, belajar software baru, dan kami ingin memberikan ide inovasi yang dapat berguna dan direalisasikan di Indonesia.

Generation Girl erat kaitannya sama STEM. Apalagi coba STEM? 🤨

Menurut kami, bidang ini adalah salah satu kekuatan Indonesia untuk dapat terus menghasilkan inovasi baru, meningkatkan pertumbuhan ekonomi serta perkembangan sosial. Yang mesti dihadapi pelajar di Indonesia untuk mempelajari STEM adalah untuk mendapatkan aksesibilitas ke dunia pendidikan yang berkualitas dari taman kanak-kanak hingga perkuliahan.

Lingkungan pendidikan yang baik mampu memperkenalkan konsep-konsep STEM kepada muridnya dengan menanamkan kebiasaan literasi terhadap buku-buku dan majalah ilmiah. Selain itu, praktik langsung seperti kunjungan ke museum sains, eksperimen di laboratorium, serta klub robotik menumbuhkan minat pelajar Indonesia terhadap STEM sejak kecil.

Namun, tidak semua lingkungan pendidikan Indonesia mampu mewadahi kegiatan-kegiatan tersebut. Terlebih lagi ketika beranjak ke kuliah, biaya yang perlu dikeluarkan terutama di jurusan berbasis STEM umumnya sangat tinggi. Sehingga pada mayoritas kasus di Indonesia, hanya kelompok dengan latar ekonomi yang baik yang dapat memperoleh akses pendidikan STEM yang ideal.

Fundamental yang perlu dipelajari dari STEM yaitu diantaranya berpikir kritis dalam penyelesaian masalah, logika berpikir dalam menyelesaikan permasalahan matematika, Hands-on Experience (praktik), literasi komputer dan keterampilan pemrograman, dan yang terpenting adalah rasa keingintahuan dalam bereksplorasi dan berinovasi.

Kami melihat GenG (sebutan kece Generation Girl) berperan sebagai jembatan buat teman-teman yang membutuhkan pendidikan STEM. Kami sadari NPO ini mengemas STEM secara menarik dan inspiratif.

Karena targetnya kita-kita ini aka perempuan muda, bahasan kontennya beragam dari mulai tentang kehidupan personal seperti self love hingga hal-hal kayak critical thinking, tipe tipe data dan sebagainya. Lalu, kita juga bisa dengerin podcast menarik yang pastinya bermanfaat banget dan relevan sama kebutuhan dan trend saat ini.

Sejalan dengan itu, kami rasa GenG dapat menjangkau stakeholders terpenting dalam dunia pendidikan di Indonesia yaitu pemerintah dengan memberikan sentuhan-sentuhan inovasi di setiap program pendidikan Indonesia sehingga penanaman edukasi STEM di Indonesia dapat merata. Penumbuhan minat STEM sejak kecil merupakan hal yang esensial, sehingga inovasi seperti pengadaan lomba ataupun workshop di tingkatan sekolah dasar akan menjadi sebuah edukasi STEM yang baik bagi pelajar.

HackHERthon adalah inovasi GenG yang pertama kali kami bertiga ikuti, jadi, kuy baca terus sampai selesai! 😉

HackHERthon adalah pengalaman pertama kami bertemu Generation Girl!

Oiya kita belum kenalan! 🤣

Ok, perkenalkan, kami adalah RASA Group! Anggota kelompok kami terdiri dari 3 orang, yaitu Renata Early Setiawan, Andjani Putri Arifin, dan Safina Ghassani Zattiiwani. Ya betul, RASA adalah singkatan dari nama kami! Kami adalah mahasiswa semester 5 di Universitas Indonesia jurusan Teknik Industri.

Kami bertiga adalah teman dekat sehingga kerja sama saat mengerjakan HackHERthon ini bukan merupakan sesuatu yang sulit. Kami mengerjakan proposal bersama-sama, lalu untuk project prototype SAP build dikerjakan oleh Safina dan Renata sementara Andjani lebih fokus untuk produksi video. Kami sangat menikmati proses dalam mengerjakan lomba HackHERthon karena lomba ini merupakan experience yang baru bagi kami jadi kami bisa belajar banyak hal.

Yang kami dapat dan pelajari dari HackHERthon 2023 itu banyak banget! 🤩

Pertama, kami mempelajari bagaimana untuk membuat proposal yang baik dan berstruktur, mulai dari penjabaran masalah sampai solusi yang kami ajukan. Sebagai mahasiswa teknik industri, kami juga berusaha semaksimal mungkin untuk menerapkan tools-tools yang sudah diajarkan di perkuliahan agar jawaban yang kami sampaikan lebih terstruktur dan mudah dimengerti.

Selain itu, kami juga mendapatkan 2 workshop. Pertama adalah workshop mengenai SAC atau SAP Analytics Cloud. Kami mempelajari fitur-fitur yang tersedia untuk mengolah dan juga memvisualisasikan data. Workshop kedua adalah penggunaan SAP Build. Kami menggunakan software ini untuk membuat prototype dari ide yang telah kami buat di proposal sebelumnya. Fitur drag and drop yang ada di SAP Build sangat memudahkan kami untuk membuat aplikasi. Overall, kami belajar banyak banget sih di HackHERthon!

Semua proses dan semua tahap di HackHERthon itu enjoyable! 😍

Mulai dari membuat proposal, prototype, video dan juga melaksanakan workshop. Tetapi, menurut kami yang paling berkenang adalah saat melaksanakan workshop SAP Build. Workshop ini dilaksanakan secara offline sehingga kami bisa juga melakukan sedikit company visit ke SAP.

Untuk challenge sendiri, kami menemukan kesulitan yaitu dalam pembuatan proposal dan prototype. Ketika membuat proposal, kami mengalami kesulitan terutama dalam mencari data tentang disabilitas dan penyandang Tunarungu di Indonesia karena sumber yang terbatas dan berbeda-beda.

Selain itu, kami mengalami kesulitan dalam menggunakan software SAP Build karena fitur-fitur tersebut merupakan hal yang baru bagi kami. Tetapi, kesulitan-kesulitan inilah yang membantu kami agar tetap semangat untuk belajar dan mengerjakan HackHERthon 2023.

Yang kami buat dalam HackHERthon 2023 adalah sebuah aplikasi bernama SobaTuli.

Aplikasi ini dikhususkan untuk para penyandang Tunarungu yang kesulitan dalam mencari pekerjaan dikarenakan mereka memiliki keterbatasan dalam pendengaran dan berkomunikasi sehingga sulit untuk mencari pekerjaan yang sesuai dengan kualifikasi yang mereka miliki.

SobaTuli menyediakan fitur bernama CariKerja yang berisikan berbagai pekerjaan dari perusahaan-perusahaan yang sesuai dengan kualifikasi Tunarungu. Para penyandang Tunarungu juga kesulitan dalam mengakses pembelajaran ataupun edukasi yang sesuai sehingga kami berusaha untuk membantu dengan menyediakan berbagai video pelatihan dengan berbagai topik yang sudah disertakan dengan translator bahasa isyarat dan juga transkrip untuk masing-masing video.

Fitur ini bernama Edukasi. Pelatihan ini juga telah menyediakan beberapa kuis dan juga sertifikat. Selain itu, kami juga menyediakan fitur bernama BicaraPadaku dan DengarAku yang dapat digunakan untuk membantu berkomunikasi dengan orang lain.

Kami masih tertarik banget buat terus update project kami! Jujur, Generation Girl bisa dijadikan satu stepping stone buat pengembangan diri dan pembelajaran buat kami semua.

Tentu saja, lewat HackHERthon, Kami bisa dapetin pengalaman baru dan pengembangan diri yang juga seru dan bisa jadi refreshing dari hiruk pikuk perkuliahan hehehe. Jadi kayak peribahasa “sekali menyelam dua tiga pulau terlampaui”! 🥰

Terima kasih RASA Group sudah berbagi cerita yang dagiiiiing banget! 💕 Buat Kamu pembaca setia kita, yuk tambah wawasan dengan baca artikel Generation Girl lainnya melalui tautan ini! 👇

--

--