Mentor di Winter Club 2018

Agnesia Indah Sukma
Generation Girl
Published in
3 min readMay 2, 2019

Halo semua, apa kabar kalian? Semoga sehat semua ya :) Kali ini aku mau ceritain tentang pengalamanku waktu ‘Generation Girl Winter Club’ berlangsung.

Menjadi mahasiswa yang sehari-hari menghabiskan waktu di kampus — tempat rapat — rumah, alias rutinitas yang membuat jenuh jika dilakukan terus-menerus. Kala itu, aku berada di titik jenuh, saat aku iseng buka aplikasi LinkedIn buat nyari-nyari perusahaan untuk PKL. Salah satu post mengenai Club yang akan diadakan bulan Desember 2018. Karena rasa jenuh akan kehidupan kampus aku mencari tahu mengenai Club ini, awalnya aku mengira Club ini untuk mahasiswa. Tapi, ternyata untuk anak-anak yang masih di bangku SMP. Akhirnya aku memberanikan diri untuk mendaftar menjadi mentor di acara tersebut.

Kalau boleh jujur, masih ga nyangka sih, soalnya aku baru aja selesai belajar pemrograman berbasis web di kampus dengan hasil membuat toko buku online, dan dengan gegabahnya aku mendaftar sebagai mentor. Istilahnya anak masih bau kencur tapi bergaya mengajar orang lain, hahaha! Lucunya aku berhasil saat diwawancarai pihak Generation Girl. Mereka sangat ramah padaku dan membuat suasana wawancara bisa seperti ngobrol biasa. Masih hangat di pikiranku mengenai pertemuan kami saat di PIM, saat membahas kurikulum dan membuat video, semua itu membuatku lupa akan suasana jenuh yang kualami di kampus.

Kurikulum yang aku, Irene, dan Kak Lala buat sangat mudah diikuti oleh pemula. Hari demi hari berganti, persiapan kurikulum dan semacamnya akhirnya selesai. Hingga akhirnya tiba di hari pertama pelatihan. Gugup? Pasti karena ini kali pertamaku dalam berpartisipasi langsung di acara luar kampus. Awalnya sulit berinteraksi dan mendapat perhatian dari rookies. Metode mengajarku pada waktu itu juga masih kurang bagus. Tapi, aku bersyukur banget bisa ditemenin sama Kak Lala yang bisa mencairkan suasana kelas. Hari pertama pun berakhir dengan cukup baik.

Dengan hasil evaluasi di hari kemarin, hari ini aku mencoba untuk memperbaikinya. Menurutku suasana hari kedua jauh lebih baik karena rookies mulai lebih aktif dan mereka lebih mengenal satu sama lain. Hari kedua cukup spesial karena mama sama adek datang dan melihat sedikit caraku mengajar. Beranjak ke hari berikutnya aku lebih semangat, karena hari itu kami berkunjung ke Tokopedia! Tapi sempet ada masalah soalnya materi yang aku dan ka Lala buat masih ada yang kurang, jadi kami fokus memperbaikinya.

Hari keempat aku harusnya datang setelah makan siang, tapi rencanaku hari itu tidak berjalan lancar. Salah satu dosenku bisa dibilang ngambek soalnya aku ga menghadiri kelas terakhirnya jadi harus nunggu dia seharian dikampus. Saat itu aku sangat bersyukur karena Kak Tsabita mau membantu untuk ngajarin rookies dan mereka memahaminya dengan baik. Bener deh waktu itu ga nyngka udah hari terakhir aja, soalnya Clubnya seru sih. Pas hari terakhir, kelasnya dibagi jadi 2. Ada beberapa rookies yang minta belajar javascript dan sebagian lagi fokus pada final project mereka. Aku mengajar tentang javascript, dan kami membuat permainan tic tac toe.

Final project bisa dibilang sebagai puncaknya acara ini. Menurutku ini bagian paling berkesan dari keseluruhan acara. Ada beberapa orang tua ataupun orang terdekat rookies yang datang. Terharu sih, mereka bisa presentasi dengan baik dan ide mereka tuh fresh banget. Dilihat dari reaksi rookies sepertinya mereka cukup puas dengan hasil program web yang mereka buat, begitu pula dengan orang tua mereka. Rasanya kayak nggak sia-sia seminggu ini.

Sebenarnya mau lanjut lagi ke Summer Camp nanti cuman aku udah harus PKL dan fokus buat laporan dan TA (doain ya semua! :3) Pokoknya nyesel sih kalo kemarin ga daftar di Winter Club. Kapan lagi kan ngajar di WeWork Tower lantai 25. Nambah pengalaman banget deh pokoknya!

Btw yang ngambil gambarnya Ka Lala loh bagus yaa hihi.

-Agnesia Indah Sukma

--

--