8 Perusahaan Dengan Valuasi Tertinggi Sepanjang Sejarah

Kenneth Tali
GetLikuid
Published in
4 min readSep 5, 2019

“Einstein was right about relativity, but even he would have had a difficult time applying relative valuation in today’s stock markets.”
- Aswath Damodaran

Di tengah maraknya dunia startup sekarang, pasti sudah sering dengar istilah startup unicorn atau decacorn? Atau mungkin dari film “The Social Network” pada saat Mark Zuckerberg bertemu dengan Sean Parker?

US$1 billion dollars

Unicorn dan Decacorn Startup

Istilah ini diberikan kepada perusahaan/ startup yang mempunyai valuasi menembus US$1B, untuk unicorn dan US$10B, untuk decacorn.

Di Indonesia, kita sudah mempunyai 3 startup unicorn dan 1 decacorn yang namanya pasti sudah sangat sering didengar dan sudah berhasil merevolusi gaya hidup masyarakat Indonesia sekarang, ada yang tahu siapa mereka?

Penilaian perusahaan startup sering menjadi pertanyaan karena pada kenyataannya, para unicorn belum dapat memberikan keuntungan. Lalu apa yang menjadi acuan dari valuasi perusahaan tersebut jika bukan dari keuntungan? Apa betul dampak yang diberikan terefleksi dengan nilai perusahaan? Atau sebaliknya apakah nilai perusahaan tersebut terefleksi dengan dampak yang diberikan?

Yuk, kita berkaca ke belakang, untuk melihat 8 perusahaan dengan valuasi tertinggi sepanjang sejarah.
Ternyata, ada satu perusahaan yang mempunyai pasar terbesar di Indonesia dan mencapai valuasi 790x startup decacorn.

8 perusahaan dengan valuasi tertinggi sepanjang sejarah (inflation adjusted) menurut ColdFusion (2018)

Microsoft 1999

8. Microsoft (1999) — US$900B
Pada tahun 1999, saat internet bubble pertama di Amerika Serikat, valuasi perusahaan Microsoft menembus angka US$900B, dimana mereka memonopoli pasar operating system Intel.

Apple

7. Apple (2018) — US$1T
Apple mencapai valuasi tertinggi pada tahun 2018, bahkan tanpa kehadiran Steve Jobs. Meski tanpa inovasi dalam produk yang besar-besaran, 2018 merupakan tahun dimana Apple mencatat pendapatan dan profit terbesar dalam sejarahnya berjalan.

Pecahan perusahaan Standard Oil yang mendominasi minyak dunia

6. Standard Oil (1900s) — US$1T
Standard Oil didirikan oleh John D. Rockefeller dan Henry Flagler pada tahun 1870. Mereka berhasil memonopoli industri minyak di Amerika Serikat dan saking besarnya, akhirnya diputuskan untuk dipecah menjadi 34 perusahaan independen oleh Supreme Court of the United States.

“Too hot”

5. Petrochina (2007) — US$1.4T
Petrochina menjadi perusahaan pertama yang menembus valuasi US$1T dalam nominal. Banyak analis dan pengamat pasar modal termasuk Warren Buffet pada saat itu merasa pasar di China too hot. Harga saham Petrochina menjadi 2x lipat dalam waktu 3 bulan berhubungan dengan harga minyak dunia yang mencapai all time high.

Saudi Aramco- Profit 2018 di atas US$100B

4. Saudi Aramco (2010) — USD$4.1T
Saudi Aramco merupakan salah satu perusahaan tertutup dari Saudi Arabia dengan revenue dan profit terbesar di dunia sampai saat ini, 2x profit Apple. Perusahaan ini mencapai sempat divaluasi pada tahun 2010 di nilai US$4.1T.

South Sea Company merupakan perusahaan trading Inggris berbasis di benua Amerika

3/2. South Sea Company (1720) — USD$4.3T dan Mississippi Company (1720) — USD$6.5T
Pada tahun 1720, pasar dipenuhi dengan spekulasi perdagangan antar Amerika Utara dan Amerika Selatan. 2 perusahaan pada saat itu, South Sea Company dan Mississippi Company menjanjikan bahwa mereka dapat memenuhi harapan para spekulan. Dalam waktu singkat, harga saham perusahaan tersebut naik 8x lipat, dan para spekulan mendapat julukan “millionaire” akibat kenaikan harga yang luar biasa.

South Sea Bubble

Sayang pada akhirnya, perdagangan antar Amerika Utara dan Amerika Selatan tidak terjadi, memecahkan bubble tersebut, dan kebangkrutan kedua perusahaan.

VOC — Perusahaan dengan valuasi tertinggi dalam sejarah
  1. Vereenigde Oostindische Compagnie,VOC (1637) — USD$7.9T
    Pada tahun 1600–1700, Amsterdam merupakan salah satu kota terkaya di dunia dan menjadi pusat perdagangan internasional. Pada 1602, pemerintahan Belanda menyatukan beberapa perusahaan dagang Belanda di bawah nama VOC dan memberi ijin untuk memonopoli perdagangan di Asia, dimana pada saat itu Indonesia merupakan salah satu target pasar terbesar VOC.
VOC mempunyai ijin merekrut dan melatih tentara, menyatakan perang dan perdamaian dengan negara lain, dan menciptakan mata uang sendiri.

Pada saat jayanya, valuasi VOC melebihi valuasi dari gabungan 20 perusahaan terbesar dunia saat ini (Microsoft, Apple, Amazon, Alphabet, Alibaba, Facebook, Exxon, Walmart, dll).

VOC beroperasi selama 200 tahun, dan mempunyai 70,000 pekerja, lebih dari 0.01% populasi dunia pada saat itu.

Berkaca dari 8 perusahaan di atas, kembali ke pertanyaan di awal, apakah valuasi perusahaan sesuai dengan profit yang dihasilkan dan juga dampak yang diberikan?

Bagaimana menurut kalian?

Di post berikutnya saya akan membahas lebih dalam fenomena VOC, revolusi yang mereka lakukan di bidang finansial yang berdampak pada korporasi modern, dan human nature yang berperan besar di valuasi perusahaan.

--

--